Chapter 6

245 21 1
                                    

~Seperti sebuah kebohongan.. Seseorang yang telah menjadi ilusi kini kembali nyata~

  Seorang remaja tengah duduk dengan kepala yang tertunduk. Matanya memandang kosong butiran air hujan yang jatuh terpecah belah oleh kerasnya trotoar. bahkan pohon rindang yang selalu melindunginya dari teriknya matahari kini tak dapat melindunginya dari dinginginnya kristal bening yang menghantam tubuhnya.
Rasa dingin yang menjalar ke seluruh tubuhnya dari beberapa jam yang lalu telah membekukan tubuhnya, hingga Ia tak dapat merasakan apapun, hanya saja ia masih dapat merasakan dingin pada hatinya dimana tidak ada satupun kehangatan yang menghampirinya sejak ia lahir. Hingga terdengar sebuah suara yang dapat sedikit mencairkan kebekuan hatinya.

“Hyunjin-ah” panggil seseorang.

Hyunjin merasakan adanya sebuah kehangatan dibalik suara gadis yang entah sejak kapan terasa familiar baginya.

“apa yang kau lakukan eoh?” gadis berseragam dengan name tag Kim Shuhua memegang bahu Hyunjin untuk sekedar melihat keadaannya.

yak! Sudah berapa lama kau disini? Lihatlah wajahmu, ahh... kau sungguh pria yang aneh” Shua menggandeng tangan Hyunjin untuk membuatnya beranjak.

kajja” ajak Shua dengan menarik tangan Hyunjin agar berjalan bersamanya namun Hyunjin tetap diam berdiri pada posisinya.

wae? Kaja.. setidaknya berteduhlah” Shua kembali mengeratkan tangannya pada pergelangan tangan Hyunjin untuk mensejajarkan Hyunjin dengan langkahnya.

Dengan payung kecil mereka berdua berjalan bersama tanpa sepatah katapun yang terlontar dari mulut mereka, hingga mereka sampai di depan bangunan yang terlihat sederhana.

“ini rumahku, masuklah” Shua menutup payung dan kembali menggandeng siku Hyunjin.

kajja” ucap Shua yang dengan hati-hati memperhatikan Hyunjin yang hanya menyamakan langkahnya dengan langkah Shua.

“duduklah” perintah Shua pada Hyunjin.

Hyunjin menatap kursi yang akan ia duduki.

Mengerti yang di maksud Hyunjin, Shua hanya tersenyum

gwenchanayo, hanya basah nanti bisa dikeringkan” Shua tersenyum manis pada Hyunjin yang masih menatapnya datar dengan wajah pucatnya.

“aku ambil P3K dulu, duduklah” Shua meninggalkan Hyunjin yang memperhatikan gerak gerik shua.

Hingga Shua kembali dengan kotak P3K dan pakaian kering ditangannya.

“kemarikan wajahmu” Shua duduk di samping Hyunjin dan menghadap wajah Hyunjin dengan tangan yang mulai fokus mengobati luka yang ada di dahi dan sudut bibir Hyunjin.

“pada akhirnya kau juga yang mengobatiku” Hyunjin bergumam lirih yang hanya terdengan samar di telinga Shua.

eoh?” Shua berhenti sejenak menatap mata Hyunjin yang menatapnya dingin.

ani” jawab Hyunjin memutuskan pandangan mereka dengan mengalihkan pandangannya.

“selesai. Pakailah baju ini” Shua menyerahkan baju kering pada Hyunjin yang membuat Hyunjin mengakat sebelah alisnya.

“ini baju kakakku, kau bisa ganti di kamar tamu sana” jelas Shua dan menunjuk ruangan yang tepat berada di depan mereka.

Hyunjin berjalan lirih menuju kamar yang dimaksud Shua sedangkan Shua masih duduk memperhatikan langkah Hyunjin hingga hyunjin masuk kedalam kamar.

“oh iya, aku juga harus mengganti seragamku” ucap shua dan berjalan kekamarnya  untuk mengganti pakaiannya.

Di sisi lain Hyunjin sudah memakai baju yang diberikan Shua, matanya menatap sosoknya dalam cermin dengan kaos hitam yang pas ditubuhnya dan celana training hitam yang ia kenakan, Hyunjin terus memandang lekat dirinya hingga tatapannya fokus pada dahi yang tertutup oleh perban kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang