~Terbingkai Kenangan Kecil Afdeling 12~

36 2 0
                                    


TERBINGKAI KENANGAN KECIL AFDELING 12

Apa kabar Kebun Binanga?

Apa kabar BukitTinggi?

Apa kabar Sumatera Utara?

Apa kabar Memet?

Apa kabar adikku manis, Windri, yang kini telah menjadi ibu?

Sayangnya tak ada foto tersisa atas masa masa itu

Masa dimana hanya ada keceriaan dan penuh tawa

Apa kabar bukit misterius diatas perumahan yang masih bikin penasaran sampe kini?

Kapan bisa kukunjungi lagi? Kapan bisa berjumpa?

Teringat jelas kuberlari lari diantara ilalang-ilalang

Memadu kasih dengan alam hingga petang

Tak ada beban terpikul

Hanya ada tawa riang tersungging dari bibir

Kenangan membekas menyisakan potret masalalu

Ingin rasanya kembali

Dalam suasana langit biru kala itu

Bersembunyi dalam bayangan pohon akasia

Menyusuri sungai yang penuh arti


Ingat sekali aku sering menyanyikan lagu Batak berjudul Bulan yang kuingat dengan jelas liriknya sampe kini(oban sajoma cintamu, sanga tudiape giotmu, indabe jadi urusanku, bosan, bosan, bosan, au mangida parangemu, pantangdo di anak gadis, putus asa harani cinta)sembari berjoget riang sama anak Batak itu.
Ingat sekali tiap aku nakal dan minta uang jajan ibu selalu bilang nahadong hepeng
Ingat sekali jajan favorit masa itu, snack pilus putih bermerek Borobudur, berbungkus hijau.
Ingat sekali anak kecil bernama Dera yang suka memukul orang disekitarnya menggunakan rotan.
Ingat dengan jelas aku selalu minta pada ibu untuk dikirimkan lewat paket pos seperti surat karna jarak sekolah cukup jauh dan aku ingin sekolah di Jawa.
Pada waktu itu aku satu-satunya anak diantara yang seumur denganku 6 tahun yang sudah bisa membaca, Dan aku menjadi sasaran tanya buat adik perempuanku dan mereka, mengajari huruf per huruf sambil kita bermain karna dua kakak beradik yaitu Yatik dan Yahni sangat penasaran dengan abjad A sampai Z, tapi apalah daya, kita dulu hanya sebatas anak kecil yang suka bermain, belajar adalah sesuatu yang istimewa, dan tentunya kita sering lupa, dan lebih sering memilih bermain.
Ternyata aku rindu masa itu
Kini aku hanya ingin menjadi guru dan ibu yang baik buat anak-anakku.

Antologi Puisi Tanah Hitam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang