6

3.8K 244 51
                                    

Masalahmu? Coba ceritakan padaku, siapa tau ku bisa membantu.

Selembar kertas.
Dia menemukannya didalam tasnya yg tertempel didalam tasnya. Dia menemukan itu bertuliskan."Besok sendiri depan kompleks! SENDIRI" Hal itu membuatnya bertanya tanya.
.
.
.
.
.
.
.
"Bego banget sih gue, gue yang polos apa gue yang tolol sih, mau aja ngikutin pesan kemaren?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.

Dia menatap jalanan yang ramai dilalui kendaraan kesana-kemari,dan dia tidak melihat seorangpun yang menunggunya. Karna merasa bosan menunggu dia ber inisiatif untuk pulang saja.

Dia membalikkan tubuhnya, dia terpelonjak kaget karna tiba-tiba dihadapannya terdapat objek yang selalu ia rindukan.

"Gerrr-ma" Langgilnya tak percaya.
Jantungnya bedetak lebih cepat, serta napasnya tak bisa terkontrol, bagai lari marathon.

"Yuk ikut gue"Ajak germa sembari menggegam tangan Sheila dengn erat hingga membuatnya terpelonjak kaget.
.
.
.
.
.

Kini mereka berdua sudah berada disebuah toko buku. Membeli buku,lebih tepatnya Germa yang membeli. Sedangkan Sheila? Dia hanya mondar-mandir kesana-kemari sembari melihat lihat saja.

"By the way, lo lumayan." Ucapnya lalu pergi ke kasir.

"Lumayan? Bilang aja gue cantik apa susahnya sih? Apalagi kalo lo bilang cinta gue?" Sindir Sheila.

Tengkuk yang tak terasa gatal, digaruk oleh sang pemiliknya. Ia menatap ramainya jalanan, lalu menatap wanita disampingnya yang kini sibuk dengan icecream nya.

"Kenapa Ger? Gelisah banget?" Tanya Sheila menatap Germa sembari berjinjit.

"Jalan,cari makan!" Hanya itu yang keluar dari mulut Germa.

Matanya membulat, Sheila tak percaya dengan apa yang terjadi kini, Germa, eskrim, toko buku, dan genggaman tangan. Dia masuh mencoba mencerna kejadian ini, genggaman tangan begitu erat.

Kalo begitu,apakah Sheila bisa menyebutnya dengan keajaiban?
.
.
.
.
.

Mereka kini sudah berada dipinggir jalan, tempat kumpulnya pedagang untuk menjual dagangannya.
Matahari yang terik membuat siapa saja dibawahnya merasa panas, dan berkeringat.

Germa mungkin saja belum menyadari genggaman erat itu. Tapi tak masalah, Sheila suka.
Sesampainya mereka berada ditempat yang sedikit teduh terdapat gerobak bertulisan *MieAyam&BaksoUrat*

"Mas satu ya, nih uangnya" Ucapnya kepada pedagang itu sembari mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Gue tinggal bentar,lo makan aja dulu disini." Ucapnya.

"Lo gak ada niatan buat ninggalin gue disini sendirikan?" Tanya Sheila was-was.

"Bawel ah, nih bawa buku-buku gue" Balasnya lalu pergi kebalik pohon besar nan rindang serta sepi pengunjung.

"Nih neng" Ucap pedangang itu dengan memberikan semangkuk bakso ditangannya.
Sheila menatap penjual bakso itu dan menerimanya.

"Makasih" Ucapnya.Yang langsung dia makan bakso yang dibelikan Germa untuknya.
.
.
.
.
.
.

Sudah lebih dari 25menit setelah Sheila menghabiskan baksonya, Germa tak kunjung datang.

Hingga akhirnya, Sheila memutuskan pergi dari tempat itu dan mencari keberadaan Germa.

Pohon-pohon besar yang tertiup angin itu terlihat nengerikan menurut Sheila, tapi ia acuhkan demi mencari keberadaan Germa.
Sheila berjalan dari pohon satu ke pohon lain dan dia belum menemukannya.

"Huuuuhh, Fyuuhh.... "

Sheila mendengar seperti ada orang dibalik pohon tepat didepannya,Sheila memberanikan diri melangkah menuju pohon tersebut.Dengan perasaan takut, cemas dan khawatir,menyatu didalamnya.

"Looo.. "

See u. 🔜

Ig: anandhitta_

Jurnal SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang