October 26th, 2018
Sejak dulu aku sudah tahu, bahwa tentu saja akan sakit kalau kehilanganmu. Tapi aku tidak pernah tahu kalau akan sesakit ini.
Kamu satu-satunya orang yang menyelamatkanku dari duka, ketika semua orang menyirami garam ke hatiku yang sudah luka. Kamu juga orang pertama di dalam hidupku yang membuatku bisa melihat dunia dari banyak pintu. Kamu sadarkan titik pikirku, kamu koyak semua batas pemahamanku. Bersama kamu kita sempat menjadi dua yang merobohkan dinding inspirasi sampai dinding itu yang datang sendiri menghampiri tiap kita ingin berpuisi.
Dan kini kita kembali saling berpuisi, meski tidak sejalan lagi. Kamu yang kini mempuisikan tentang orang baru, dan aku yang mempuisikan tentang kebodohanku. Kebodohan, kesalahan dan kegagalanku dalam menjaga sepenuhnya apa yang kamu titipkan kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q=U
PoetryIni perihal hatiku. Judulnya memang singkat, tapi perasaanku padamu tak sesingkat itu. Percayalah.