Sudah seminggu ini hubungan rizky dan syifa bertambah harmonis. Apalagi semenjak syifa sudah berubah tak lagi bersikap ketus ataupun marah-marah pada rizky. Dia sudah mulai menerima rizky sebagai calon suaminya.
Hari ini syifa sangat cantik mengenakan pakaian yang begitu terlihat natural tapi sangat cantik untuknya. Dia akan menganter rizky ke bandara. Ini adalah pertama kalinya syifa mengantarkan Rizky yang akan flight ke Singapura. Ini bukan pinta rizky namun kemauan syifa sendiri yang ingin ikut ke bandara hanya untuk melihat calon suaminya berangkat kerja.
"Pantes aja, kak rizky naksir sama gue. Karena gue emang cantik haha" tawanya sendiri saat melihat dirinya di pantulan cermin. Syifa tersenyum mengembang dibibirnya dengan senangnya.
Lalu syifa turun ke bawah, saat mamanya bilang kalo rizky sudah menunggunya dibawah. Disana ternyata ada randy juga yang mengajak rizky ngobrol. Setelah ia turun tangga, dan menatap rizky yang juga menatapnya dengan senyuman.
"Ayuk kak, syifa sudah siap nih. udah cantik kan ya?" tanya syifa sambil terus tersenyum.
"Subhanallah dek, cantiknya kamu" bukan, itu bukan suara rizky melainkan randy kakaknya sendiri. Syifa mengerucutkan bibirnya kesal, padahal ia bertanya pada rizky bukan pada kakaknya. Rizky yang melihat itu hanya tersenyum kecil. Sungguh, syifa bener-bener cantik bak bidadari. Betapa beruntungnya ia karena akan menikahkan seorang putri cantik luar dalam seperti cut syifa.
"Kenapa tuh muka? Dipuji kok malah cemberut sih?" tanya randy heran.
"Ish, kakak randy mah. Orang aku nanya ma kak rizky tau, eh malah nyaut aja kaya petir" cibir syifa yang membuat mereka berdua tertawa pelan.
"Kamu cantik kok, syif" puji rizky yang berhasil membuat pipi syifa merona.
"Ciee.. Ada yang kasmaran nih. Gimana? Nyesal kan dulu pernah nolak?" sindir randy yang membuat syifa terdiam. Rizky hanya masih sama tersenyum.
"Yang lalu, biarlah berlalu bang. Sekarangkan syifa sudah mau menerima rizky apa adanya" jawab rizky yang membuat syifa tersenyum manis. Randy hanya menggeleng saja melihat kelakuan mereka berduaan yang sudah kompakan.
"Yaudah deh, terserah ya. Dah, katanya mau ke bandara, buruan gih. Nanti kamu bisa telat lu ky, syifa juga hati-hati ya" mereka mengangguk lalu mencium tangan randy sebelum berangkat.
"Titip salam ma lainnya yah bang" randy hanya mengangguk saja. Dan mereka berlalu pergi bersama. Di dalam mobil syifa masih terdiam, hingga mobil rizky sudah setengah perjalanan ke bandara ia pun juga masih diam yang membuat rizky heran.
"Kamu kenapa, huem?" tanya rizky seraya menggengam tangan kanan syifa dengan lembut. Saat ini mereka di anterin sama sopir pribadi syifa yang sering mengantarkan kemana pun, kalo Syifa kelokasi syuting juga.
Syifa menoleh ke arah rizky, lalu ia hanya tersenyum kecil.
"Aku gak papa kok" balesnya sambil menyenderkan kepalanya di pundak rizky. Lalu memejamkan matanya sebentar, entah kenapa untuk pertama kalinya ia sangat berat ditinggal oleh rizky walau itu hanya sebentar."Kak.. " panggil syifa.
Rizky yang menciumi pucuk kepala rambut Syifa, hanya membalasnya dengan deheman.
"Kakak masa tega sih, ninggalin syifa sendirian. Terus nanti syifa bakal nyari asesoris sendiri sama fitting baju sendiri?" tanyanya sambil memainkan ujung kancing kemeja yang Rizky kenakan. Rizky terkekeh pelan. Dia kecup sebentar ujung kepala rambut syifa dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Captain
FanfictionPerjodohan tidak selalu buruk siapa tahu pilihan orangtua yang terbaik.