"Yaampun syif, kamu cantik banget sih" puji Tante Melina yang membuat Syifa tersenyum kecil. Dia tak sabar melihat reaksi Rizky saat ia melihat Syifa mengenakan Gaun Pengantin.
"Aku mau ke luar dulu yah Tante, mau kasih tau ke kak iky"
"Cieee.. dah sana. Pasti calon suami kamu langsung klepek klepek deh"
"Ish, Tante mah. Jelas udah klepek klepek lah ma Syifa. Mana mungkin ia nolak Syifa jadi istrinya, udah naksir dia tante"
"Hahahaha"
Diluar Rizky sudah mengenakan Baju pengantinnya. Dia begitu menyukai Design dari tante Melina. Ada empat baju yang akan ia pakai buat akad nikah dan resepsi pernikahan mereka nanti. Saat Rizky sedang menunggu Syifa keluar menjajal bajunya. Dia fokus membuka ponselnya untuk sekedar mengecek email yang masuk atau pesan.
"Kak"
Rizky mengakat kepalanya keatas dan terkesima melihat Syifa seperti Bidadari Surga. Tapi ada yang mengganjal di benak hatinya. Rizky berdiri dan menatap lekat wajah Syifa dengan senyuman yang awalnya lebar makin menipis.
"Kamu pake gaun ini?"
Syifa yang ditanya seperti itu mengerutkan keningnya bingung."emangnya kenapa captain? Jelek ya?" Rizky menggeleng cepat. Yang semakin membuat Syifa heran.
"Bukan syif, bajunya terlalu terbuka. Aku gak suka" Syifa masih dengan eskpresi yang sama lalu ia melihat gaunnya. Memang sedikit terbuka di bagian belahan dada nya yang sedikit kelihatan dan juga lengan tangannya yang transparan. Tapi baginya ini sangat bagus, model zaman sekarang.
"Ini bagus tau captain" Syifa mengerucutkan bibirnya kesal.
"Tapi aku pengen kamu lebih tertutup aja, kalo perlu kamu pake pengantin hijab"
Syifa semakin menganga lebar. Selera Rizky kenapa gini amat yak?
"Ih kakak mah, aku belum siap berhijab tau!"
"Aku gak nyuruh kamu hijab syif, setidaknya kamu harus menutup aurat kamu. Gak papa kalo kamu belum siap berhijab tapi aku pengen kamu tertutup aja" ucap Rizky dengan nada yang sama. Tapi ada nada kekecewaan yang membuat Syifa merasa bersalah sudah menjawab aja.
"Maaf kak, aku gak tau. Iya deh iya aku bakal ganti gaun yang lebih tertutup" Rizky tersenyum lalu tangan kanannya terulur untuk mengelus pucuk kepala syifa dengan sayang.
"Bagus, kakak suka kalo kamu mulai nurut. Makasih ya.."
"Kenapa harus bilang makasih kak? Aku malah minta pendapat kakak captain" senyum Syifa makin lebar tercetak jelas di bibir tipisnya dan merah alami.
"Yaudah sana, ganti lagi. Aku bakal nungguin kok" Syifa mengangguk lalu ia kembali lagi untuk memilih-milih gaunnya lagi.
Hingga Syifa puas memilih-milih baju maupun Rizky juga. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dari butik Melina.
Didalam Syifa begitu fokus pada ponselnya. Rizky fokus menyetir sesekali ia melirik Syifa yang pandangan matanya tak lepas dari Ponselnya.
"Lagi liatin apasih? Serius banget, ini tempat cafe nya jalan mana syif?" Tanya Rizky yang masih fokus kedepan. Syifa menoleh kearah Rizky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Captain
FanfictionPerjodohan tidak selalu buruk siapa tahu pilihan orangtua yang terbaik.