SATYA tanpa sengaja mendengar percakapan diluar, lebih tepatnya. Dia melihat Salsa berbicara pada ponselnya, diluar kantor bandara. Bukankah ia hari ini ada jadwal flight? Satya yang penasaran. Dia semakin mendekati salsa, seketika mematung saat Satya mendengar jelas pembicaraan salsa lewat teleponnya.
"Oke, gue bakal bayar. Jangan sampe ada yang tahu, kalo gue dah bayar kalian"
Bayar kalian? Kening Satya berkerut seketika. Hingga pikirin terlintas pada sahabatnya itu, Rizky. Apakah kecelakaan calon istrinya Rizky ada kaitannya sama salsa?
"Satya?" Lamunan Satya buyar saat salsa menatapnya begitu kaget saat ia melihat satya berada di belakangnya.
"Lu dari tadi, berdiri disini?" Tanya salsa lagi. Satya tak menjawab, ia melihat gerak-gerik salsa yang mencurigakan. Salsa semakin dibuat gelagapan saat satya menatapnya curiga.
"Lu nelpon siapa?" Tanya balik satya, salsa menelan ludahnya susah payah.
"Bukan siapa-siapa kok, kepo lu! Awas ah, gue mau kerja lagi" Satya menahan pergelangan tangan salsa.
"Lepasin sat!" Berontak salsa, Satya tak perduli. Dia menahan salsa, sambil menuntutnya.
"Jujur sama gue sal, apa bener. Lu dibalik ini semua. Lu kan pelakunya? Gue tahu semuanya sal. Mending lu jujur, sebelum lu bakal nyesel nantinya" salsa semakin gelisah, tapi seberusaha mungkin ia terlihat biasa saja.
"Maksud lu apa sih? Gue gak ngerti ya!" Elaknya. Satya tersenyum sinis.
"Kemarin, Rizky bilang ke gue. Syifa kena perampokan, oh apa lu yang udah bayar mereka buat celaka Syifa? Karena lu dendam kan sama Syifa?! Ngaku lu!"
"Bukan gue! Dan gue gak tahu siapa Syifa? Oh, itu calon istrinya. Lu gak usah nuduh yang enggak-enggak tanpa bukti!"
Satya tersenyum sinis, ingin rasanya ia tertawa remeh namun ia tahan." Lucu ya, kapan ya gue bilang ke lu. Kalo Syifa calon istrinya capt Rizky? Heh, kebusukan lu kebongkar sal!"
Mampus lu
Salsa terdiam. Dia ingin mencari alasan lagi, tapi kayanya ia sudah terpojok tak tahu harus mengelak gimana lagi. Sial, Satya udah tahu lagi. Batin salsa mengerutuki diri nya sendiri.
Sedangkan satya tersenyum penuh kemenangan, kini salsa sudah kena jebakannya."Ikut gue!" Salsa menggeleng sambil terus berontak untuk dilepaskan tarikan tangan satya dari tangannya. Tapi satya terus menarik tangan salsa hingga ia bertabrakan dengan salah satu pramugari lain.
"Aduh.." keluhnya.
"Salsa, Satya? Kalian kok buru-buru banget? Mau kemana?" Tanya gadis itu yang membuat mereka berdua terdiam sejenak lalu salsa mengigit lengan tangan satya saat pria itu lengah.
"Eh! Jangan kabur lu! Arrghh.. gara-gara lu sih. Salsa kabur tuh, ribet sih lu" omel satya yang membuat gadis itu mengerutkan keningnya bingung.
"Kok aku sih? Sisi salah apa sama kamu sat?" Tanya pramugari itu yang bernama, Sisi.
"Banyak salah lu tuh, auaah!" Satya berlari untuk mengejar salsa. Sisi hanya menatap Satya sendu, sebenci itukah satya dimatanya? Sisi hanya tersenyum kecut, menatap kepergian satya yang menyusul salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Captain
FanfictionPerjodohan tidak selalu buruk siapa tahu pilihan orangtua yang terbaik.