Tetesan keringat membasahi pelipisku, masih ku lihat pecahan-pacahan kaca kenangan menghalangi langkah . Jika ku ingin pergi, harus ku lalui pecahan tersebut, jika ku lalui maka segala kesakitan itu akan menjadi nyata, meninggalkan tetes-tetes darah dan banyak goresan luka akibat menginjaknya.
Kenangan itu mungkin sudah tertinggal jauh, namun bekas luka yang membekas di telapak kaki lemah ini akan tetap ada dan akan sulit menjadi seperti semula.
Lalu bagaimana kalau berdiam diri saja, jangan menginjakkan kaki di atas pecahan kaca. Apa kemungkinan yang akan terjadi?Kemungkinannya ku hanya akan menatap dan berharap agar pecahan-pecahan tersebut menjadi satu kembali, menjadi utuh seperti yang lalu. Hal bodoh bukan? Sejak kapan sesuatu yang sudah pecah berserakan bisa kembali utuh hanya dengan berharap dan melihatnya.
Jikapun ingin menyatukan segalanya tak akan menjadi untuh seperti semula, jika kusatukan dengan tanganku sendiri kugenggam erat dan ku tempelkan dengan goresan darah pada telapak tanganku, semua akan menyatu tapi ku akan melihat hasil banyak retakan-retakan pada pecahan yang ku satukan, setelah banyak pengorbanan .
Lalu apa yang sebenarnya harus ku lakukan?, tanpa melukai diriku, tanpa mengharapkan dirimu .
Dara berlari di koridor sekolah yang sudah ramai
7.07 PM
dear god ~ Avenged seventfold
KAMU SEDANG MEMBACA
LOSER 🔫
PoetryHanya berisi teriakan-teriakan bulir-bulir kehidupan. By: oksihyun07