☡FemNaruto☡
| ~ |
Vampire! Fantasy! AU!! Fanfiction!
Typo (s) !! OOC! Adult content! OC!| ~ |
🔞Mature content 🔞
🛇
Don't like don't read!!!
🛇
New project!
Disclaimer by MASASHI KISHIMOTO-sensei.
This story original from me! Don't copy or plagiat!!
Faihyuna Present.
.
.
.
.
.
Enjoy~~
Senyum bahagia seolah tidak mau lepas dari wajah ayu itu. Dengan setelan elegan khas Hime terpandang Naruko percaya diri mendampingi Sasuke ke acara pesta salah satu kolega.
Mereka tampak serasi, seperti romeo dan juliet, atau approdhite dan artemis. Tampan dan cantik, arogan dan elegan, Uchiha dan Senju perpaduan pas Raja dan Ratu penguasa Jepang dimasa depan.
Banyak yang menatap mereka kagum, penuh khayalan? Ada juga iri tapi siapa yang berani. Mengusik mereka setidaknya sejajarlah. Permainan kasta itu tetap berlaku, dimana saja.
"Oh... siapa ini? Senang berjumpa dengan Naruko Hime." Ucapnya dengan kerlingan menggoda, tak lupa kecupan hangat sengaja dilakukan. Jemari lentik itu di kecup lembut seringan bulu.
"Berhentilah merayuku, banyak wanita yang menantimu disini, bahkan mungkin diluar sana."
Naruko tertawa anggun, telapaknya sejajar menutupi bibirnya. Dia sangat tahu lelaki bersurai maroon itu. Dia asik, untuk dijadikan teman. Dia tampan, terpandang juga intelektual. Walau sikap cassanovanya sedikit memberi nilai minus tapi selebihnya ia menarik.
Sayang lelaki itu -Gaara Sabaku- tidak bisa membuatnya berdebar kencang. Dia menarik untuk dijadikan teman atau sahabat tapi tidak untuk kekasih. Karena kenyataannya Naruko hanya mampu berdebar untuk satu orang. Satu satunya lelaki yang tidak tertarik padanya sang tunangan Uchiha Sasuke.
Miris memang! Tapi siapa yang peduli, dia hanya mampu berusaha. Mencairkan es sang pujaan hati itu tantangan menarik untuk ditakhlukkan. Karena itu sekasar apapun Sasuke padanya, sedingin apapun sifatnya Naruko akan tetap dan terus mencintainya. Karena dia yakin (atau mungkin ragu) jika suatu saat nanti Sasuke akan memandang Naruko.
Sasuke? Dia terlalu cuek, terlampau dingin, arogan, intelektual, perfect, dan brengsek. Dia kebalikan dari Itachi, hidupnya seputar work, fun, work, sex dia memang melakukannya. Tidak ditutupi tapi juga tidak di umbar. Buktinya Naruko pernah memergokinya in-out dengan salah satu mainannya.
Menyakitkan? Tentu. Naruko mengamuk saat itu walau esok harinya kembali tersenyum. Siapa yang tak sakit hati saat dihianati? Jangankan oleh kekasih oleh teman saja sakit. Untung Naruko seorang Hime sudah diwanti-wanti jika suatu saat nanti dihianati. Dia kebal? Atau berusaha bersikap tenang. Karena dalam cinta, ada kalanya banyak sakit hati. Apalagi dua hati yang berbeda rasa seperti mereka, penghianatan? Sudahlah menjadi hal wajar, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Conqueror [Coming Soon]
Fiksi PenggemarAdult content 21++ "Jagan terpesona kepadanya, jika tidak ingin patah hati." 01 "Aku mendengar kau telah bertunangan?" 02 "Akan sangat konyol jika ramalan bodoh itu mulai terwujud. Menggelikkan...." 02 'Dasar Uchiha Sialan! Membusuklah di neraka.' 0...