XIII. Falling (Flashback)

1.1K 120 31
                                    

"Tidak terasa sudah musim semi lagi."

Lelaki berparas cantik itu bergumam sambil menyibak tirai yang menutupi jendela rumah mewahnya. Seraya menggendong putrinya yang kini tengah menyusu. Sudah lama lelaki cantik itu berhenti dari pekerjaannya dan memilih menuruti keinginan sang suami untuk menjadi Ibu rumah tangga. Namun siapa sangka bahwa pekerjaannya menjadi ibu rumah tangga justru lebih berat ketimbang ia masih aktif sebagai penulis dulu?

"Pagi sayang." Sapa seorang pria yang tak asing adalah suami dari lelaki cantik tadi. Pria tampan itu menghadiahi pipi mulusnya sebuah kecupan lembut, diikuti dengan kecupan lainnya yang mendarat di dahi yang tertutup helaian poninya.

"Mm.. hyung, mengagetkanku saja." Ujar si cantik bernama Winwin itu. Ia pun memejamkan matanya saat bibir sang suami mendarat di kening menyerempet pelipis matanya. Wajah cantiknya benar benar terlihat indah berpadu dengan sinar mentari yang menyorot melalui ventilasi pagi itu.

"Ahah, benarkah? Maafkan aku." Ujar Yuta, pria yang berstatus sebagai suaminya itu. Lantas mencubit hidung bangir istrinya dengan gemas, sebelum memberikan kecupan pada putri bungsu mereka yang perlahan terlelap di dekapan sang ibu.

"Yiren, Daddy sangat menyayangimu. Terimakasih sudah hadir di kehidupan kami." Ujarnya, lalu mengusap pipi mungil bayi yang hampir berusia satu bulan itu.

"Hyung, kau tau? Kau manis sekali. Kau benar benar ayah yang baik, aku mencintaimu." Timpal Winwin, diikuti dengan senyum manisnya yang terpancar dari kedua sudut bibirnya.

"Sayang." Ujar pria itu, lantas mempersempit jarak diantaranya dengan sang istri. Lalu menghadiahi wajah cantik sang istri sebuah kecupan kecupan mesra di pagi hari.

"Aku lebih menyukaimu. Terimakasih telah menjadi ibu dari anak anakku."

Winwin terkekeh pelan, lalu menyudutkan wajahnya ke dada bidang Yuta. Memeluk Pria yang menikahinya sejak lama itu, dan mengecup dada bidang Yuta dengan lembut.

"Berhenti menggodaku di pagi hari." Protes Yuta, diikuti kekehan gelinya. Ia pun mengusap surai halus milik sang istri.

Winwin hanya membalasnya dengan tawa, lalu memukul pelan dada Yuta. Wajahnya bersemu merah, dan hal itu mengundang sedikit geliat dari Yiren yang berada dalam dekapannya.

..

..

..

Flashback

"Aku sempat mengira bahwa kau seorang gadis."

Ujaran pria asing itu hampir membuat sosok lelaki berparas cantik itu memuntahkan isi perutnya. Sungguh, ia baru bertemu pria ini beberapa menit lalu, tapi kenapa pria ini begitu menyebalkan?

"Tuan, kalau kau tujuannya hanya melihat lihat wajahku tanpa meminum kopimu, lebih baik pulang saja. Aku membuat kopi itu membutuhkan 15 menit. Banyak pelanggan yang mengantri." Protes lelaki cantik dengan nametag Dong Sicheng itu.

"Ah? Mm, tujuanku datang ke Cafe ini memang untuk bertemu dengan...." pria Jepang itu mengernyitkan matanya, seraya berusaha membaca huruf hanzi yang menempel pada nametag si pelayan.

"Dong Sicheng. Benarkan itu namamu?" Lanjutnya, sambil memasang senyumannya yang sukses membuat lelaki manis di hadapannya sedikit berdebar.

"Tch! Iya iya benar. Ada perlu apa denganku? Apa kau rekan bisnis ayah? Atau kau penagih hutang ibu? Dengar, aku sudah satu tahun tinggal terpisah dan tidak menikmati fasilitas apapun dari ayah dan ibu. Lebih baik enyahlah." Si manis memasang wajah geram, namun tetap berusaha sok cuek pada pelanggannya itu.

He-StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang