"mana flashdisknya?", Tanya Seulgi kepada hanbin dibelakang bangkunya
"Ini",
"WOIIII TUMBENAN BOCAH BERDUA NGOBROL WKWKWKWK", teriak salah satu teman kelas mereka bernama Juned. Sudah bisa dipastikan teriakan mereka membuat seisi kelas ngecengin Hanbin dan Seulgi
"Apaansi woy bacot bener, ngomongin tugas lagian",
"Lah kita kira tugasnya Hanbin sama punyamu udah selesai", kata Irene, ketua kelas yang super duper cantiknya aduhai mempesona kriyuk kriyuk nyot nyot.
"Harusnya udah, tapi si bacot ternyata bacot doang katanya mau di print dari kemaren", saut Seulgi jutek
Melihat dan mendengar suasana dan obrolan dalam kelas mulai tidak enak, maka Hanbin akhirnya mengambil jaket jeansnya lalu berjalan melewati meja Seulgi, "cogan tunggu di kantin,"
Apaansi anying cogan cogan, batin Seulgi sambil mengikuti Hanbin yang mulai hilang ditelan jarak.
Mereka akhirnya jalan berdua, meskipun tujuannya untuk ngeprint tugas.
"Tunggu sini bentar, aku ambil motor", kata Hanbin tiba-tiba
"Lah mau kemana bawa motor",
"Didalem belum buka kan tempat ngeprint nya? Ngeprint di perempatan deket sekolah udah buka tadi aku pas berangkat liat", jawab Hanbin panjang. Ini pertama kalinya Hanbin berbicara panjang ke Seulgi
"YA TEROS KENAPA TADI GAK SEKALIAN ENTE NGEPRINT PAS TADI SUTARNOOOOOOOO", emosi Seulgi sudah meledak ledak.
Memang, Hanbin kalo mikir gak dipikir dulu. Nah loh gimana tuh, intinya kenapa dia bego. Harusnya perkataannya dapat di terima Seulgi, tapi malah menjadi bahan untuk Seulgi emosi.
Ini adalah bukti dimana omongan Hanbin tidak berbobot.
"lah iya, kenapa cogan begok amat", ucap Hanbin sambil menepok dahiny sendiri, "yaudahlah, mau gimana lagi. Tungguin sini pokoknya dah",
Setelah menunggu sekitar 3 menit, akhirnya Hanbin muncul dengan motor scoopynya. Hanbin memang lebih memilih scoppy, katanya kalo milih ninja kasian nanti kalo dia punya cewe, naik motornya susah. Belom lagi kalo pake rok.
"Cepet naik",
Tanpa membalas suruhan Hanbin, Seulgi pun naik ke atas motor scoopy berwarna coklat itu.
Selama perjalanan menuju tempat untuk print mereka tidak mengucapkan satu kata pun. Ketika sesampainya pun begitu, datang, ngeprint, bayar, lalu kembali menuju sekolah.Sungguh teamwork yang hebat.
Setelah menuju parkiran untuk meletakkan motornya kembali, Hanbin dan Seulgi menuju ke kelas dengan keadaan masih diam tanpa kata.
Hanbin mengeluarkan hengponnya, dan membuka aplikasi berwarna hijau itu.
LINE
SEULGIHanbin
Makasih ya giHanbin bingung setelah mengirim pesan ke Seulgi, kok tidak tidak ada notifikasi line yang berbunyi dari hengpon Seulgi.
"Gi, hengponmu mana?",
"Di tas, kenapa?"
"Gak papa",