tujuh belas

573 96 8
                                    

Hanbin melihat Seulgi bersama seorang laki-laki yang masih menggunakan jersey basket. Hanbin tidak merasa asing dengan laki-laki itu, tetapi ia tidak tahu siapa seseorang yang sedang bersama Seulgi.

Dari jauh Seulgi melayangkan sapaan dengan lambaian tangannya kepada Hanbin yang dibalas dengan lambaian tangan yang sedikit lemas, mungkin.

Hanbin berniat untuk membuat malam ini seolah-olah mini kencan nya bersama Seulgi, tapi harapan itu pupus.

"Udah pipisnya?", Tanya Hanbin ke Seulgi sambil tersenyum masam.

"Menurut ngana? Kalo belum selesai masa keluyuran gini?", jawab Seulgi diiringi dengan rangkulan tangannya ke seseorang laki-laki itu "kenalin bin, ini Jimin anak kelas sebelah. Dia mau neraktir aku di kfc sebelah. Kalo kamu mau balik gapapa kok"

Jimin mengulurkan tangan kearah Hanbin untuk mengajaknya bersalaman, yang dibalas dengan sambutan uluran tangan Hanbin juga. Tentunya ada tekanan tekanan gimana gitu.

"Hanbin bro, oiya gi gapapa dah ayo kfc juga aku juga lagi pengen mocca float"

Setelah percakapan dipintu keluar itu akhirnya mereka menuju kfc sebelah. Tidak naik kendaraan, mereka jalan kaki karena memang dekat dengan DBL Arena.
Selama perjalanan menuju kfc Hanbin lebih banyak diam karena Seulgi asik berbicara dan bercanda dengan laki-laki lain, Jimin.

Hanbin hanya ditemani dengan sebongkah batu kecil yang ditendanginya sedari tadi, seperti pelipur lara nya. 

Sesampainya di Kfc, Seulgi dan Hanbin mencari tempat duduk sedangkan Jimin antre untuk memesan makanan dan minuman.

Mereka duduk berhadapan,

Kesempatan berduan neh anjerrr, batin Hanbin.

"Gi,"

"Ha?," Saut Seulgi yang sibuk dengan hengponnya

"Gakpapa,"

"Gausah geje lah manggil manggil doang,"

"Bapak kamu-"

Belum sampai selesai Hanbin berbicara, Jimin sudah datang dengan tray yang penuh dengan makanan dan minuman.

Memang hal yang merugikan bagi Hanbin karena gagal berduaan tetapi Seulgi seakan diselamatkan oleh gombalan jadul yang akan dilontarkan Hanbin tadi.

"Eh ini Mocca Floatnya," kata Jimin sambil memberikan ke depan tangan Hanbin yang sedang dilipat diatas meja layaknya anak tk yang sedang mendengarkan penjelasan ibu guru.

"Oh iya thanks, duitnya ntar ya,"

"Eh gak usah bro, anggep aja aku lagi traktir kalian berdua."

"Mantep ihhh ditraktir Jimin bin. Thanks yaaaaaa jiminkuu," kata Seulgi yang tiba-tiba memporak porandakan hati Hanbin

Apa?

Jiminku?

Hanbin langsung menjebloskan sedotan kedalam mocca floatnya dengan kasar.

Apa-apaan itu.

Dengan ini dapat disimpulkan Hanbin terbakar cemburu.

Hanbin meminum mocca floatnya dengan napsu yang tinggi hingga akhirnya terdengar suara sedotan yang dipaksakan karena mocca floatnya sudah habis dalam sekejap.

Hanbin masih terngiang ngiang dengan kata Jiminku, ia memikirkan kenapa bisa ia merasa panas dan emosi. Hanbin bersikap sok akrab dengan Seulgi kan hanya untuk bersikap menghilangkan kekakuan diantara mereka saja. Tapi kenapa sekarang malah ada laki-laki lain justru membuatnya emosi?

•••

HADUH DEMI BINGUNG MAU LANJUTIN INI APA ENGGA SOALNYA SADAR BERANTAKAN BANGET CERITANYA GA KE KANAN GA KEKIRI GA KEDEPAN GA KEBELAKANG:(((( MAU UNPUBLISH KAYAKNYA HUAAAAH


c h a t t i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang