sembilan belas

557 84 4
                                    

Sudah genap dua hari, Hanbin tidak menerima balasan pesan dari Seulgi. Semenjak kejadian Hanbin upload foto bersama Seulgi di timeline line-nya. Apa segitu jeleknya Seulgi di foto yang di upload oleh Hanbin?

"Perasaan tetep cantik pas difoto, kenapa dia gak bales chatku ya?" Gerutu Hanbin sambil memandangi hengponnya yang disandarkan diujung kasur kesayangannya.

Tak hanya tidak membalas pesan Hanbin, Seulgi saat disekolah pun tidak menggubris Hanbin. Itu yang membuat Hanbin semakin bingung, bengbeng tak lagi mempan untuk membuat Seulgi mendatanginya. Kata Seulgi, dia masih mampu membeli sendiri.

Saat presentasi, mereka pun tidak saling berkomunikasi dengan akrab. Mereka akan berkomunikasi jika ada keperluan saja. Rasanya hubungan mereka seperti dulu, kaku.

•••


Setelah merenung sehari, Hanbin bertekad untuk mencoba berkomunikasi lagi dengan Seulgi. Tidak peduli jika ia akan tetap tak digubris atau akan mendapatkan sambutan baik, setidaknya dia akan tetap mencoba. Berusaha.


"Masa iya laki diem-diem aja kalo cewenya tiba-tiba gak bales pesan apalagi gak ngegubris omongan kita?" kata June sambil mengunyah maicih murahan yang dijual di kantin sekolah.


"Ettt belom jadi cewe heh" saut Bobby yang ikut menyomot maicih milik June


Hanbin yang melihat teman-temannya hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya, tangannya mengarah ke arah maicih milik June. Hanbin juga ingin makan maicih murahan penuh nikmat itu meskipun ia sadar 100% itu mengandung micin yang dapat membahayakan dirinya sendiri dimasa depan, "abis ini jadi cewe cung, tunggu ajahhh uhhh ahhh" jelas Hanbin sambil memelet-meletkan lidahnya karena merasakan pedas.


"Kalo jadian ntar traktir maicih yang asli ya yang"


"Setuju nih setuju"


Sesederhana itu kedua teman dekat Hanbin meminta pajak jadian berupa maicih asli. Itu tidak seberapa bagi Hanbin, Hanbin adalah seorang anak yang sebenarnya tajir meintir. Dia bahkan sudah memiliki mobil offroad sendiri, offroad adalah hobby turun temurun dari keluarganya. Namun yang mengetahui fakta itu hanya Bobby dan June.


"YAELAAA MAICIH ASLI DOANG? KECIL"


"Awas ya akhwat berdusta kepada kami"


"Dua in Bob!!!"


Tak sempat mengiayakan kalimat Bobby dan June, Hanbin meninggalkan kedua teman dekatnya itu. Dia menemukan Seulgi lagi seorang diri jalan menuju kantin. Kesempatan bagi Hanbin untuk menyelesaikan kegundahan tiga hari belakangan ini.


Dengan sepatu convers yang diinjak belakangnya khas Hanbin, dia berjalan cepat agar tidak kehilangan jejak Seulgi. Tak mampu menahan nafsu menyapa, akhirnya Hanbin memutuskan untuk menyapa Seulgi, tetap dengan kegiatan mengejarnya. "Seulgi!"


Seulgi yang mendengar, langsung memalingkan pandangannya ke belakang mencari sumber suara yang memanggilnya.


"Hah? Apa?"

"Mau ngomong gi"

"Apaan?"

"Anu"


"Aduh ntaran deh ya. Aku kebelet" kata Seulgi, meninggalkan Hanbin yang jaraknya lumayan jauh darinya.


Komunikasi berjarak  lima meter itu harus berakhir, karena Seulgi kebelet.


Hanbin hanya diam mematung, tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya sekarang. Menunggu Seulgi keluar dari tempat yang dituju gadis berperawakan tinggi itu.


10 menit kemudian


Belum ada tanda-tanda Seulgi kembali, Hanbin mencemaskan Seulgi tapi tidak mungkin untuk ke kamar mandi wanita bukan?

Beruntung Hanbin memiliki otak yang masih berfungsi dengan cukup baik, ia memutuskan untuk menghubunginya melalui aplikasi hijau bertulisan Line itu..

LINE
Seulgi

Hanbin
Gi?
Kok lama gak kelua keluar


Tak perlu menunggu lama, Hanbin mendapatkan pesan balasan dari Seulgi.
Setelah membaca, Hanbin bingung apa yang harus dilakukannya lebih dulu

•••

HUHU AKHIRNYA AKU MEMPUNYAI MINAT UNTUK UPDATE. MAAFKAN PEMBACA YANG KU SAYANG. AKU LAGI ADA MASALAH KELUARGA GITU:""") DOAKAN AKU AGAR TETAP DAN SELALU BAIK-BAIK SAJA YA❤️ TERIMAKASIH 2K NYA

c h a t t i n gTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang