Pantulan Leo

43 1 0
                                        


Anastasya Lily, gadis ceria yang begitu sopan. Gaun biru yang ia kenakan begitu cantik. Berbagai tangkai bunga Mawar yang terselip dirambut ikalnya ikut menambah keelokkannya.

"Selamat pagi Madam?" Sahut Anastasya Lily.

"Pagi. Kemarilah? Aku akan memeriksa tubuhmu." Senyum Madam Claire, seorang perawat pribadi milik keluarga Anastasya Lily.

Anastasya Lily, gadis ceria yang begitu sopan. Namun, kondisi tubuhnya tak sekuat keceriaannya. Kelainan jantung yang ia hadapi sejak kecil, membuatnya tak bisa terus-terusan berada diluar ruangan.

"Bagus. Hari ini kondisimu cukup bagus. Minggu depan aku akan kembali untuk memeriksa." Senyum Madam Claire mengelus rambut Anastasya Lily.

"Baik Madam." Ceria Anastasya Lily.

Anastasya Lily, gadis ceria yang begitu sopan. Memiliki hobi membaca di ruang kaca. Ruangan yang dipenuhi bunga Mawar berbagai warna.

"Lihat Leo! Ini namanya rasi bintang leo! Sama seperti namamu." Ucap Anastasya Lily pada anak anjing kecilnya berwarna putih.

"Guk!" Sahut si kecil Leo.

Anastasya Lily, gadis ceria yang begitu sopan. Memiliki banyak teman yang tersusun rapi di rak kamarnya. Boneka-boneka porselin dari berbagai negara. Pemberian Ayahnya.

"Hallo Tania? Hallo Cecil? Hallo Andre? Hallo Ori..." Anastasya Lily mendadak rubuh.

"Guk! Guk! Guk!" Lengkingan Si kecil Leo menyadarkan para pembantu.

Anastasya Lily, gadis ceria yang begitu sopan. Matanya tertutup. Dengan peralatan rumah sakit di tubuhnya.

"Apa tak sebaiknya kita meminta izin orang tuanya?"

"Tapi, dokter... Orang tuanya begitu gila dengan pekerjaan. Akan sangat sulit menghubungi mereka."

Dengung percakapan dokter dan perawat.

.....

London Bridge is falling down,
Falling down, falling down,
London Bridge is falling down,
My fair Lady.

"Siapa itu?"

Build it up with wood and clay,
Wood and clay, wood and clay,
Build it up with wood and clay,
My fair Lady.

"Siapa itu? Jawab aku! Siapa yang bernyanyi itu?"

Wood and clay will wash away,
Wash away, wash away,
Wood and clay will wash away,
My fair Lady.

"Ahhhh... hentikan!!"

Build it up with bricks and mortar,
Bricks and mortar, bricks and mortar,
Build it up with bricks and mortar,
My fair Lady.

"Kenapa suaranya semakin bergema..."

Bricks and mortar will not stay,
Will not stay, will not stay,
Bricks and mortar will not stay,
My fair Lady.

"Berhenti!!!"

Build it up with iron and steel,
Iron and steel, iron and steel,
Build it up with iron and steel,
My fair Lady.

"Hentikan..."

Iron and steel will bend and bow,
Bend and bow, bend and bow,
Iron and steel will bend and bow,
My fair Lady.

"Madam Claire.. tolong aku..."

Build it up with silver and gold,
Silver and gold, silver and gold,
Build it up with silver and gold,
My fair Lady.

"Kenapa tak ada suara?"

Silver and gold will be stolen away,
Stolen away, stolen away,
Silver and gold will be stolen away,
My fair Lady.

"Hik.. hik.."

Set a man to watch all night,
Watch all night, watch all night,
Set a man to watch all night,
My fair Lady.

"Leo..."

Suppose the man should fall asleep,
Fall asleep, fall asleep,
Suppose the man should fall asleep?
My fair Lady.

"Apa yang kamu lakukan Anastasya?" Sahut seseorang.

"Bangkitlah. Jangan terduduk seperti itu. Gaunmu akan terkena kotoran." Ujar anak lelaki berkemeja putih yang muncul dihadapan Anastasya Lily, dia menawarkan tangannya.

"Kamu siapa? Apakah, tadi kamu yang bernyanyi? Itu sangat menggangguku." Tanya Anastasya Lily.

"Aku suka lagu itu. Tapi, aku tidak suka lirik asli itu." Senyum anak lelaki itu.

"Ini dimana?" Tanya Anastasya Lily.

"Kamu mau mengikutiku atau tetap disini?" Tanya anak lelaki itu.

"Sebentar!" Teriak Anastasya Lily mengejar anak lelaki tersebut.

"Ini..." Kaget Anastasya Lily.
Sebuah pemandangan putih yang tertutupi bunga Lily. Menyeruakkan wewangian khas.

"Bunga apa ini?" Tanya Anastasya Lily.

"Lily." Jawab anak lelaki itu.

"Eh?" Bingung Anastasya Lily.

Anak lelaki itu berjalan melewati hamparan Lily yang tinggi.

"Tunggu!" Kejar Anastasya Lily.

Anak lelaki itu mendadak berbalik dan menangkap tubuh Anastasya Lily. Bulir alang-alang menari melewati mereka berdua. Tatapan anak lelaki itu berubah lembut dihadapan Anastasya Lily. Bulu alang-alang berhenti dirambut putih anak lelaki itu.

"Perasaan apa ini?" Tanya Anastasya Lily didalam hati.

"Aku akan mengajakmu ke rasi bintang Leo. Sekarang juga." Anak lelaki itu berbisik ditelinga Anastasya Lily.

"Eh?"

Anastasya Lily, gadis ceria yang begitu sopan. Diusianya yang tiga belas tahun, harus meninggalkan semua keceriaannya.

Bingkai bunga Lily putih tersusun indah disekitar tubuhnya.

"Nona kecil..."

"Nona Anastasya Lily. Putri satu-satunya Tuan Frederick Dominic telah pergi dalam damai meninggalkan kita semua. Perang yang tidak pernah kita sadari telah menghantam jiwa kecil ini. Setelah, disusul ibu kandung Nona Anastasya Lily. Kini, giliran Nona Anastasya Lily yang harus kembali ke sisi-Nya. Dalam kondisi tubuh hangus memeluk anjing peliharaannya. Nona Anastasya Lily yang ceria dan sopan ini, menjadi sebuah ingatan kita. Bahwa, perang harus dihentikan. Agar tak ada lagi korban seperti Nona Anastasya Lily."

"Mari kita doakan jiwanya agar tenang di surga Tuhan."

Anastasya Lily, gadis ceria yang begitu sopan. Selesai.

OxytoxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang