Kupu Malam

19 1 0
                                    

"Kenalin Ra. Ini cowokku, namanya Akash. Panggilannya Aka."
"Akash."
"Radinka."

Semua tersenyum.

.....

4 November, di tempat karaoke.

"Ra?" Panggil Aka.
"Hmm...?" Jawab Rara panggilan kecil Radinka.
"Aku mau mutusin Mala." Cerita Aka.
"What? Jangan!" Kaget Rara.
"Aku lebih suka sama kamu. Aku gak mungkin tetap berhubungan sama orang yang gak kusukai lagi." Aka menjelaskan sambil menaruh kepalanya diatas pundak Rara.
"Kalau gitu aku mundur." Rara berbicara sambil memperbaiki microponenya.

Aka yang mendengar penjelasan Rara bangkit. Dia menatap Rara serius.

"Kamu yang sudah membuat aku berada diposisi ini. Sekarang kamu mau mengakhirinya? Seharusnya dari awal kamu gak mainin perasaanku." Aka tampak tak terima.

Rara hanya membalas tatapan Aka dan kembali bernyanyi.

.....

Hubungan salah ini terjadi begitu cepat. Tanpa kita sadari. Dan tentu saja, semua berawal dari tawaran dia. Rara.

Siang hari itu, aku baru tiba setelah perjalan jauh. Pacarku Mala menjemputku di stasiun. Dan dia membawaku ke kost-an nya.

"Panas banget ya yank?" Ucap Mala mengibaskan tangannya.
"Hmm." Jawabku tersenyum memperhatikan tingkahnya.

Didalam kamar kost nya, kami disambut oleh teman sekamarnya.

"Ah, kamu gak ke kampus Ra?" Tanya Mala keteman sekamarnya.
"Sudah." Jawabnya.

Temannya menatapku begitupun aku.

"Kenalin Ra. Ini cowokku, namanya Akash. Panggilannya Aka." Mala inisiatif memperkenalkan kami.
"Akash." Aku menjulurkan tanganku.
"Radinka." Dia menerima genggaman tanganku.

Kami kembali bertatapan.

"Dia bakal kuliah disini Ra. Sayang, baik-baik ya sama Rara?" Mala berkata dengan penuh semangat.
"Iya yank." Jawabku.

Rara masih saja menatapiku.

.....

Hubunganku dengan Mala sudah berlangsung selama 5 tahun. Kami berpacaran sejak SMP dan aku adalah juniornya yang hanya berbeda 1 tahun. Mala adalah pacar pertamaku.

Aku berjanji padanya jika, aku lulus nanti. Aku akan masuk ke Universitas yang sama dengannya.

Dan hal itupun terjadi. Aku diterima di Universitas yang sama dengannya. Ditambah, aku bertemu seseorang yang membuatku penasaran.

.....

Awal mula aku mulai dekat dengan Rara adalah saat itu.

Tok.. tok..

"Ya?" Rara muncul dari balik pintu.
"Ada Malanya?" Tanyaku.
"Gak ada." Jawab Rara.
"Duh. Kamu tau temannya yang lain gak?" Tanyaku panik.
"Gak tau." Jawab Rara seperti merasa aneh dengan tingkahku.

Akupun menyerah dan pergi meninggalkan Rara.

"Hei! Aka! Mau aku temani mencarinya?" Rara menawarkan diri.

Aku menoleh melihat kearahnya. Dan setuju dengan tawarannya.

Aku dan Mala memang sering sekali bertengkar. Aku sadar lebih muda setahun dari Mala. Tapi, Mala lebih kekanak-kanakkan dibanding diriku yang memiliki sifat logis dan pasti ini.

Aku sangat lelah dengan pertengkaran yang selalu berulang-ulang ini. Aku sangat merindukan momen saat kami pertama kali jadian dulu.

Dan, Rara pun mengajakku berbicara. Dia menanyai semua permasalahan kami. Hingga aku terlena untuk curhat ke dia. Entah, hal itu menjadi sebuah kebutuhan untukku setelah aku menemukan seseorang yang berminat dengan kisahku.

OxytoxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang