We are the ruler

1.1K 66 0
                                    

Was, wes...

Banyak orang yang saling berbisik setelah melihat lima orang cowok berbeda surai masuk ke kantor polisi.

Dua diantara mereka duduk di kursi yang menghadap langsung dengan salah seorang petugas. Dan tiga lainnya berdiri. Wajah mereka nampak baik-baik saja karena memang musuh mereka saja yang tumbang lebih cepat dari mereka. Musuh kecil seperti itu bukan tandingan mereka.

"Haaahhh" polisi itu menatap kelima bocah itu. Dia menghembuskan nafas lemas. Lagi-lagi dia harus berurusan dengan lima bocah yang sudah menjadi langganannya di kantor polisi.

"Lagi-lagi kaliaannn" keluhnya lalu menepuk jidatnya pelan dan menggelengkan kepalanya maklum.

"Yo!!! Lama tak jumpa paman!!!" seru bocah berambut kuning. Dia menyapa petugas itu seakan-akan dia adalah teman si bocah kuning itu. Cengiran khas menyapa petugas itu datang dari bocah pemilik anjing yang wajahnya bertato segitiga terbalik, yang satunya tersenyum palsu menatapnya dan yang duanya lagi mengalihkan pandangan mereka ke arah lain, cuek dengan petugas yang tengah melihat mereka dengan pandangan seakan-akan mengatakan 'jangan libatkan aku dengan masalah kalian lagi'.

"Hei, hei!!! Kalian berkunjung lagi!!!?"
"Yoo!!! Paman asuma!!!" seru si bocah kuning dan bocah pemilik anjing. Si kuning dan temannya yang ikut duduk dengannya tadi berdiri dan menunduk hormat ketika salah satu pemimpin petugas kepolisian itu menyapa mereka.

"Bagaimana kabar kalian???" tanyanya santai. Dia mendekati mereka lalu merangkul mereka satu persatu. Si kuning tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya. Sementara yang lain juga ikut tersenyum.

"Jadi,, berapa yang tumbang??? Apa kalian menang??" bisiknya saat dia menarik kelima bocah itu bersamaan.
Kelima bocah itu tertawa bersama dengan asuma.

"Tentu pamaann!!! Aku menghabisi 10 orang!!!" seru si kuning semangat. Seakan-akan dia akan mendapatkan hadiah dari paman polisi itu jika dia berhasil menghajar banyak orang. Keempat sahabatnya menatap si kuning dan tersenyum maklum karena semangat masa muda si kuning yang sangat tinggi.

"Hahahaha!!! Baguslah..." paman polisi yang bernama asuma itu menepuk-nepuk kepala mereka pelan dan tersenyum lebar memperlihatkan giginya.

"Pulanglah kalian.. Jangan sampai keluarga kalian khawatir.." ucapnya.

"Aaaa!!!!" teriak si kuning dan si pemilik anjing semangat tidak dengan tiga yang lainnya yang hanya tersenyum.

Mereka berlima keluar dari kantor polisi itu sementara para musuh mereka yang babak belur tengah terkurung di penjara.

"Haaaahhh" temannya bernafas keras seakan-akan dia menunjukkan tingkat stress yang tinggi.

"Kau kenapa zabu??" asuma menepuk-nepuk pundaknya santai.

"Haaahh tidak.. Aku hanya... Entah kenapa aku tak mau berurusan dengan mereka... Bilang pada mereka asuma.. Jangan sampai tertangkap polisi lagi... Haaahhhh" ucapnya diakhiri dengusan nafas kasar. Dia lalu kembali berkutat pada beberapa file yang berisi kasus.

Asuma terkekeh. "Baiklah zabuza... Akan aku usahakan!!" ucapnya diakhiri dengan gelak tawa yang menurut zabuza sangat mengesalkan.

Asuma lalu kembali ke ruangannya. Setelah duduk di kursi kebesarannya, dia terkekeh pelan.

"Jalan kalian masih panjang... Persahabatan adalah ikatan yang abadi yang akan membawa kalian semua ke masa depan yang mungkin saja baik" ucapnya menerawang langit-langit kantornya. Dia membayangkan wajah kelima bocah tadi.

THE RULER✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang