Chapter 11

574 53 24
                                    

Happy Reading Guys  ^^


"Hahahhaha.." suara tawa menggelegar memenuhi seisi ruangan itu.

Member UNB sedang berada di ruang backstage, menunggu giliran mereka untuk tampil. Mereka semua tampak tertawa dengan puas karena candaan yang dibuat oleh Feeldog dan Marco.

Tapi ada satu member yang tampak gelisah dan mencoba untuk menutupinya.

Ji Hansol?

Kali ini bukan, ia tampak tertawa dengan puas bersama yang lain.

Member itu adalah Chan. Dirinya sejak tadi terus merasa gelisah.

Flashback

Chan sedang bersantai di kamarnya ketika sebuah pesan masuk ke handphonenya.

From : Unknown

Kau lebih baik waspada!

Berspekulasi bahwa itu adalah pesan jahil, iapun mengabaikannya tapi pesan terus masuk dan isinya bukanlah sekedar 'kejahilan' yang bisa ia abaikan begitu saja.

From : Unknown

Kau mengabaikanku? Kau pikir ini adalah lelucon?

From : Unknown

Apa kau tahu bahwa kalian akan MATI!

From : Unknown

Aku sudah bosan melukai Hansol, haruskah aku pindah padamu?

Pesan terakhir membuat Chan menyadari siapa pengirimnya. Orang itu adalah orang yang sama yang menculik mereka dan melukai Hansol belakangan ini.

Seketika Chan ketakukan, tubuhnya tegang, ia langsung merasakan bahwa ia sedang diawasi di kamarnya sendiri.

Baru saja ia hendak turun dari kasur untuk berbicara pada Feeldog, sebuah pesan masuk.

From : Unknown

Mari jaga ini tetap menjadi rahasia di antara kita OK?

Gerakan Chan terhenti, sekarang ia benar benar merasa sedang diawasi.

End of flashblack

Takut dicurigai oleh yang lain, iapun izin ke kamar mandi.

Diperjalanannya ke kamar mandi, yang sebenarnya dekat tapi Chan tidak tahu jalan sehingga ia malah mengambil jalan memutar, ia merasakan seseorang mengikutinya tapi setiap ia menoleh ke belakang, ia tidak mendapati siapapun.

Hal ini membuat bulu kuduknya berdiri menandakan ia merasa merinding. Langkahnya ia percepat. Untuk sekali lagi ia berniat untuk menengok ke belakang.

Nihil, tidak ada siapapun, hanya lorong yang kosong.

Ketika ia berbalik ke depan tiba tiba seseorang menariknya masuk ke ruangan kosong di samping mereka.

Semua itu terjadi terlalu cepat, Chan bahkan tak sempat bereaksi.

Yang ia tahu kini punggungnya menyentuh tembok dengan sapu tangan di mulutnya dan pisau menempel di lehernya juga jangan lupakan seseorang berdiri di depannya dengan menggunakan topeng sehingga Chan bahkan tidak bisa mengetahui wajahnya.

Satu tangan Chan menahan tangan orang itu yang membekapnya dan satu lagi menahan tangan yang memegang pisau.

Ketakutan Chan tercetak jelas di wajah dan matanya yang gemetar.

Kidnapped || UNBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang