Hi, im back. 😂
Happy reading. 🖤Sepulang mereka dari hainan mereka pun menjadi lebih dekat dengan shen, dan karena shen adalah sekretaris darren sendiri, karyawan lain tentu saja tidak heran dengan hal itu.
Saat ini seperti biasa shen sedang menyusun laporan yang harus ditanda tangani oleh darren.
Tidak lama darren pun datang, darren mencoba menghampiri shen yang terlihat sangat sibuk tanpa sadar dengan kedatangannya.
"Sheen".
"Ah, iya pak, selamat pagi"
"Apa itu? "
"Laporan yang harus bapak tanda tangani".
"Oh baikla, kau bisa meletakannya dimeja nanti, ohya shen tolong buatkan saya kopi ya".
"Baik paak".
Shen pun segera menuju dapur kantor tersebut, dan langsung membuatkan kopi untuk darren.
Tidak lama, datangla dylan yang juga ingin membuat kopi untuk dirinya. Dylan mencoba menghampiri shen.
"Shen, kau suka kopi? "
"Tidak pak, ini untuk pak darren"
"Um, baikla, kalau kau membuat kan darren kopi bagaimana kau juga membuatkan ku kopi hari ini? "Goda dylan.
Waaah, ayolah, saat ini shen berdoa agar pipinya tidak merah didepan dylan.
"Baik pak, saya akan membuatkannya" jawab shen yang berusaha terlihat biasa saja.
Selama shen membuat kopi, dylan pun memperhatikan shen. Shen tentu saja sadar dengan tatapan dylan padanya, dia berusaha menyelesaikan dengan cepat agar pipinya benar benar tidak terlihat merah didepan dylan.
Akhirnya kopi itu pun selesai."ini kopi bapak"memberi kopi tersebut.
"Oh, terima kasih shen, kembali la darren pasti menunggumu, ohya ciayo!! "Ujar dylan mencoba memberi semangat pada shen.
Shen pun segera kembali keruangan, dan tentu saja pipinya benar-benar merah saat ini karena ulah dylan.
"Hanya hal kecil yang kau lakukan padaku membuat ku sebahagia ini"batin Shen.
...
Darren yang merasa lama menunggu shen pun merasa aneh ditambah dia melihat wajah shen terlihat seperti merah.
"Kenapa dia selama ini, hanya membuat kopi, dan kenapa wajahnya sedikit merah seperti itu? Tidak mungkin wajah nya terkena air panas bukan? "Batin darren.
"Ini kopi bapak"memberi kopi itu.
"Kenapa kamu lama sekali? "Tanya darren
"Um, itu tadi saya bertemu pak dylan didapur dan pak dylan juga ingin dibuatkan kopi, maafkan saya pak"
Setelah mendengar jawaban tersebut, tentu saja darren mengerti kenapa wajah shen memerah , bukan wajahnya tentu saja pipinya karena dia sedang tersipu, tentu saja itu karena dylan.
"Sudahla, kau boleh kembali ke mejamu"perintah darren.
Karena hal itu mood darren yang tadi nya baik pun menjadi buruk, dia juga merasa binggung, tapi dia hanya merasa kesal dengan hal itu.
...
Ketika sibuk bekerja hp shen pun berbunyi.
Line (lin) kau tidak lupa pernikahan sarah kan?
"Oh ya, bagaimana bisa aku hampir melupakann itu".
Shen segera menyelesaikan pekerjaanya lalu mencoba meminta izin pada darren untuk pulang lebih awal.