Sembilan

9.2K 860 8
                                    

Iqbaal berfikir, mengapa kekasih hatinya itu selalu terlihat cantik sih? Iqbaal jadi bingung sendiri, bagaimana cara nya ia menjaga kekasihnya itu dari mata para cowok kurang ajar saat melihat kekasihnya itu. Mungkin benar pemikirannya, bersikap possesive adalah salah satu cara yang tepat untuk menjaga kekasihnya itu.

Seperti pagi ini, saat sampai diparkiran sekolah, Iqbaal selalu waspada saat (Namakamu) turun dari mobilnya. Ketua osis itu akan menatap tajam cowok mana pun yang berani melirik kekasihnya!

"Baal, gak osah gandengan ish! Aku kan malu baal!" protes (Namakamu) kesal.

Hello, (Namakamu) ini adik kelas lho. Ia juga menyadari banyak sekali tatapan sinis dari para senior. Sebenarnya (Namakamu) malu sendiri diperlakukan seperti ini oleh Iqbaal.

Iqbaal menghiraukan ucapan (Namakamu), cowok itu hanya memasang wajah datarnya seraya terus menuntun (Namakamu) menuju kelasnya.

"Baal.." (Namakamu) geram.

"Hm?"

"Ish!"

(Namakamu) melepaskan kaitan tangan Iqbaal secara paksa, ia berjalan mendahului Iqbaal dengan menghentak hentakkan kakinya kesal.

"(Namakamu)!"

Iqbaal berlari kecil untuk menyamai langkahnya dengan (Namakamu). Iqbaal mengembuskan napasnya perlahan, memang apa salahnya?

"Kamu kenapa sih?" Tanya Iqbaal dengan kerutan pada dahinya.

(Namakamu) memberhantikan langkah kakinya saat sudah berada didepan pintu kelasnya, ia melirik Iqbaal sekilas.

"Aku gak suka kamu kayak gitu, Baal. Ini tuh disekolah, harus nya kamu malu lah diliatin orang gitu!"

Iqbaal mengernyit, "Kenapa harus malu? Emang siapa yang mau marah kalo kita kayak gini? Lagian aku ketos, kalo kamu lupa." Sahut Iqbaal santai.

"Gak osah sombong dengan jabatan kamu, gak ada gunanya!" Tegur (Namakamu) dengan wajah datarnya.

"Kok kita jadi berantem gini sih? Udah ah, cuma masalah spele juga!" Ketus Iqbaal.

"Kamu yang mulai!"

"Yaudah iya, aku yang salah, maaf deh. Yaudah masuk gih, belajar yang bener ya, yang."

(Namakamu) mengangguk sebelum akhirnya masuk kedalam kelasnya yang sudah cukup ramai.

♣️♣️

Salsha menatap kesal Bastian. Cowok itu selalu saja menggodanya, dasar. saat ini mereka berenam sedang berada dikantin, seperti biasa mereka akan kekantin bersama sama.

"Apasih lo, kak!" Ketus Salsha kesal, ia melemparkan kulit kacang kewajah Bastian.

"Heh, Gue senior njir!"

"Bodoamet emang gue perduliin!"

Steffi, Aldi, (Namakamu), dan Iqbaal hanya memandang datar dua manusia yang memang sering kali berdebat itu. Padahal apa yang mereka perdebatkan tidak ada gunanya sama sekali.

"Lama lama ya, gue doain kalian tuh jodoh lho!" (Namakamu) memutar bola matanya malas.

Salsha mendelik, "Sorry sorry aja nih, tapi kak Bastian bukan level gue tau (Nam)!"

My Possesive Boyfriend (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang