Delapanbelas

7.9K 780 15
                                    

Pagi pagi sekali Iqbaal sudah duduk dengan manis dimeja makan rumah (Namakamu). Cowok berjaket itu memang di scors tapi untuk urusan mengantar jemput kekasihnya Iqbaal tak akan pernah absen, walaupun Iqbaal mengantar (Namakamu) dengan mobil dan berhenti didepan gerbang sekolah, tetap saja siswa dan siswi cendekia mengetahui keberadaan ketua osis mereka itu. Mereka sangat terkejut dengan kabar di scors nya Iqbaal, sampai sampai ada saja beberapa siswi yang menyalahkan (Namakamu) atas kejadian ini.

"Makanya Baal, jangan terlalu gegabah. Om tau kalo kamu marah saat itu. Ya.. tapi gak osah pake kekerasan lah, omongin baik baik aja. Santai Baal...santai." kekeh Bram menatap Iqbaal yang kini sedang mesem mesem malu. Iyalah, Iqbaal sebenarnya malu diginiin sama calon mertua masdep alias masa depannya. Hehe.

"Hehe.. iya Om, tapi gak janji deh, masa iya cowok maennya adu mulut doang sih. Gak asik dong.." gurau Iqbaal lalu tertawa.

"Yeuuu kamu kalo dibilangin, awas aja sampe kamu nyakitin anak Om, om akan kasih kamu pelajaran!" Bram menepuk nepuk bahu Iqbaal.

Iqbaal terdiam. Pikirannya melayang pada pergelangan tangan (Namakamu) yang kemarin sore ia cengkram dengan erat hingga membuat cewek itu kesakitan. rasa bersalah hinggap dihati kecil Iqbaal.

"Baal, denger gak?"

"E-eh i-iya Om, denger kok, tenang aja itu mah hehehe.."

Linda datang membawa nampan berisikan makanan yang baru saja ia masak, kepulan asap makanan itu mengiringi kedatangan Linda. Linda tak akan pernah absen untuk membuatkan keluarganya sarapan pagi.

"Ayok Baal, makan sama sama. Kamu pasti belum makan 'kan?" tanya Linda ramah.

Iqbaal menggaruk tengkuknya, "Sebenarnya--" ucapan Iqbaal disela cepat oleh Bram.

"Udah makan aja Baal, numpung gratis hahaha.."

Iqbaal mengangguk saja.

"Pagi Pa, Ma, Baal." sapa (Namakamu) yang baru saja datang bersama dengan Kiki disampingnya.

"Pagi sayang, sini duduk deket papa. jangan deket Iqbaal, jelek!" canda Bram seraya menarik (Namakamu) untuk duduk disampingnya.

"Apaan deh, om!" Iqbaal memutar bola matanya malas.

"Muka lo Baal, kondisiin tolong, gak cocok sama umur." celetuk Kiki seraya duduk disamping sang Mama.

Iqbaal semakin menekuk wajahnya masam, ia menatap (Namakamu) dan Linda bergantian.

"Bantuan aku kek tan, beb," sungut Iqbaal.

"Eh apaan beb beb an segala!"

"Hehehe canda Om canda.."

"Udah udah makan buruan. gak osah nyengir gitu kamu, Baal, emas kamu banyak tuh digigi!"

♣️♣️

"Nanti pas keluar maen kamu keluar aja ya, temuin aku dikafe sebrang, aku tunggu kamu disana. Nanti kita makan disana aja, biar aku bisa liat sendiri kalo kamu makan makanan yang sehat. Jangan lupa nanti abis turun dari mobil langsung kekelas, kalo ada yang gangguin kamu bilang aja ke aku atau gak telpon aku langsung. Inget kan sayang pesan aku?" cerocos Iqbaal dengan mata yang masih fokus pada jalan raya.

My Possesive Boyfriend (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang