Duatujuh

6.6K 689 9
                                    

2 bulan berlalu semenjak kepergian Ale ke Amerika yang menyisakan kesedihan untuk orang terdekatnya. Terutama sang Adik yang benar benar merasa kehilangan sosok itu lagi. lelaki bernama lengkap Iqbaal Samuel Ramadhan sering kali tertangkap basah tengah melamun karena ia selalu memikirkan keadaan sang Kakak yang kini sedang berjuang untuk kesembuhannya. Doa Iqbaal selalu mengiri setiap hari yang Ale lewati disana dan tak ia melakukan panggilan vidio dengan Ale. Syukurlah, disana Ale terlihat sehat. Iqbaal senang mendengarnya.

Saat ini Iqbaal dan (Namakamu) sedang berada ditempat yang berbeda, tentu saja berbeda, (Namakamu) berada dikasur king size nya dan Iqbaal berada dibalkon kamarnya ditemani secangkir kopi susu buatan PRT.

'Jadi? Tadi kamu telponan sama Kak Ale gitu?' tanya Iqbaal dengan wajah cemberutnya terpampang jelas dilayar ponsel (Namakamu).

Disebrang sana, (namakamu) mengangguk dengan senyum lebarnya. 'Hehe iya Baal, eh tapi kamu jangan cemburu lho ya, kita cuma ngobrol biasa aja tau. Beneran deh, aku gak bohong kok!' ucap (Namakamu) dengan suara bak anak kecilnya. Jarinya membentuk tanda peach.

Iqbaal yang semula cemberut, lantas mengembangkan senyum terbaiknya dan itu membuat (Namakamu) terpesona untuk kesekian kalinya.

'Iya iya, percaya aku mah sama kamu. Yang, kangen gak sih?  Berapa lama coba kita dieman. ck padahal aku udah kerahin segala cara biar kamu gak marah, eh tapi taunya sama aja!' Iqbaal mengerucutkan bibirnya imut.

(Namakamu) tertawa dengan memeluk erat gulingnya, 'Hahaha kamunya juga sih, gak mau jujur sama aku kalo kamu adeknya kak Ale. Jadinya ginikan, salah paham.'

Iqbaal tersenyum tipis, 'bukan aku gak mau jujur yang, aku tuh gak tau kalo kamu sama kak Ale pernah punya hubungan, beneran deh. Aku sama kak Ale 'kan perang dingin udah dari lama banget, dan itu juga aku gak tahu kamu sebelumnya..'

'Iyasih, tapi dulu ya Baal, kak Ale pernah bilang sih sama aku kalo dia punya adek cowok, eh tahunya kamu ya hehe...'

'Beneran? Bilang apa aja dia, awas aja kalo sampe ngejelekin aku?!'

'Idih GR anda, gak kok dia gak ngomong apa apa. Cuma katanya kamu tuh sering banget berantem sama dia gara gara hal spele doang haha emosian katanya kamu tuh.'

Iqbaal tertawa, rasa bahagia menjalar didadanya melihat tawa bahagia (Namakamu). Hubungan mereka memang sudah baik baik saja, malah semakin romantis saja.

Iqbaal tersenyum lebar, 'Ketawa terus ya sayang, aku suka liatnya.'

(Namakamu) tersenyum, pipinya memanas menahan malu. 'Ish modus aja kamu!'

'Ih beneran tau!'

'Kamu lagi apa? Kenapa di balkon sih gak di kamar aja sambil rebahan santuy gitu.'

'Hahaha rebahan santuy bahasa kamu yang, mo ngakak aku.' Iqbaal terbahak.

'Ketawa aja puas puasin. Ntar kalo aku jadi presiden aku suruh denda haha.'

Astaga (Namakamu)-nya itu benar benar membuat ia merasa menjadi cowok beruntung karena bisa mendapatkan cewek itu.

'Yang ceritain dong masa lalu kamu sama kak Ale? Seru deh pasti.'

My Possesive Boyfriend (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang