Part.5

121 5 0
                                    

Author Pov~

Setelah mingyu mengantar nara ke kampus dia segera ke kantor kebesarannya karena itu sudah jadi miliknya jadi bebaslah dia, tapi segudang berkas menunggunya disana

" Ini akan jadi hari yang panjang " helaan nafasnya terdengar sangat lelah, mau dikata apa jika sang CEO itu harus menerapkan disiplin agar dicontoh para pegawainya kan.

Sesampainya di kantor langsung disambut oleh hyung nya.

" Tumben dateng agak siangan? Begadang lagi?" Dua pertanyaan meluncur untuknya
" Aku tak kesiangan aku mengantar nara dulu kekampusnya kan dia pindah ke sini hyung" ucapnya
" Hah Nara??" Ucapnya
" Iya nara dongseang ku siapa lagi" ucap mingyu
" Cepatnya dia tumbuh padahal baru kemarin dia lulus sekolah dasar sekarang sudah kuliah" ucap hyung itu.
" Ya begitulah...."
" Dia dikampus yg sama denganmu kan?"
" Yap aku hanya ingin dia disana itu yang terbaik untuknya daripada dia di NY aku takut dia kenapa kenapa di sana hyung" jelasnya.
" Itu lebih baik dan heiiii tumpukan kertas menunggu mu disana dan berkas dariku yg harus kau tanda tangani kawan" jawabnya sambil menepuk pundakku lalu pergi
" Aishhhh" gerutunya.
Setelah itu dia jalan ke ruangannya. Sesampai disana dia disuguhi pemandangan yang amat sangatttt merusak mata, bagaimana tidak itu tumpukan berkas atau piramida.
" Susahnya hidupku tuhannnnnn" ternyata menjadi CEO di usia yang muda amatlah berat.
" Baiklahhh mari kita liat seberapa kuat kalian bertahan wahai kertassss" gertaknya dengan menatap tumpukan kertas itu.

Sementara ditempat lain ada seorang gadis bule sedang menunggu sang hyung menjemputnyA.
" Aissss sudah pasti dia lupa menjemputku.."
" Astagaaaaaaaaaa....."

Tiiiinnnnnnnn.....
Suara klakson mobil entah milik siapa, dan turunlah seorang namja yang terbilang tampan. Dan menghampiri gadis itu.
" Nara-ssi?? Haiii ini aku"
Si gadis itu sedari tadi melihatnya tanpa berkedip.
" Tampannya..." Lirihnya.
" Heiiii... Ini aku kau lupa."
" Ahh, jhope oppa?? Kyaaaaaaaaa. Apa ini kau aisss pasti bukan dulu oppaku buluk dan alay mana mungkin bisa jadi begini" jawabnya sambil memeluk
" Ini memanh aku nara apa kabarmu??" Balasnya sambil memeluknya.
" Jauh lebih baik dari yang dulu, kalau oppa sendiri?"
" Lebih baikkk karena bertemu denganmu cantikk" jawabnya sambil mencubit ujung hidungnya.
(Omegatttt melting gw ngetiknya)

" Ayoo pulang dia tak bisa menjemputmu dia dihadang oleh banyak kertas"
" Malangnya nasib oppaku" jawabnya.

Setelah itu mereka berdua memasuki mobil dan ke kantor untuk melihat oppa gadis itu.










Sekian.




















Hahhahhahhaha

Kagak ini mian cuma dikit soalnya otak lagi agak error.

Jangan lupa vote and commentnya.

Salanghe😍

Start With You. (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang