Nggak sempat ngedit banyak typo.Selamat membaca!
Sudah seminggu ini Elsa tinggal bersama Aca di Apartemen. Elsa kesal dengan prilaku Aca yang suka meletakkan barang sesuka hatinya. Untung saja Aca jago memasak seperti Mamanya, hingga Elsa bisa berhemat karena Mama Aca selalu mengirim makanan atau membelikan bahan-bahan untuk dimasak.
"Ca, lagi ngerjain apa lo?" tanya Elsa melihat Aca yang sibuk berkutat dengan laptopnya.
"Ini berita tentang pemerkosaan anak dibawah umur. Tadi pagi Aca mewawancarai pelaku dan Aca kesal sama pelaku yang katanya terangsang karena nonton film bokep. Gila, kalau itu berdampak negatif tinggalin lah kebiasaan jelak itu, dasar gila tu manusia nggak bermoral banget," kesal Aca.
"Ca, lo nggak takut sama pekerjaan lo yang ya...berbahaya sih menurut gue?" Tanya Elsa.
"Nggak Aca nggak takut, Aca tanya ya El, El takut nggak disuntik dan ngelihat darah?" tanya Aca.
"Nggak Ca, gue udah biasa" jelas Elsa.
"Sama kalau gitu, Aca juga udah biasa. Lagian El, pekerjaan Aca ini asik tahu," ucap Aca.
"Kalau gue jadi lo gue bakalan memilih jadi artis atau kerja di hotel bokap, lo" jujur Elsa. Aca cantik dan sangat cocok jadi artis dan pasti Aca akan sangat terkenal.
"Ngaca El, pake kaca segede gaban kamu itu sekarang cantik El ngegemesin. Apa lagi body kamu itu beuh...menggiurkan. kamu saja yang jadi artis kalau Aca mah ogah" ucap Aca.
"Ngarang gue gemuk gini" ucap Elsa menujukkan perut berlemaknya.
"El kamu itu nggak gemuk lagi cintaku, kamu itu sekarang cantik makanya jangan heran kalau tiap kamu lewat, cowok-cowok pada ngeliatin kamu El" ucap Aca.
Gue memang biasa dilihatin mereka, tapi paling juga ngehina gue yang gendut.
"El, ke club yuk!" ajak Aca.
"Ogah gue bisa disate sama mak, lo" ucap Elsa kesal membuat Elsa menyebikkan bibirnya.
"Aku kan pengen kayak orang-orang El cobain main kesana gitu" jujur Aca, ia tidak pernah ke Club karena ia selalu saja diawasi orang suruhan papanya.
"Nggak, gue nggak mau ambil resiko!" ucap Elsa menolak permintaaan gila Aca.
"Hmmm ke cafe live musik aja yuk!" rayu Aca lagi.
"Oke, tapi kita jangan pulang malam ya, Ca!" Pinta Elsa.
"Oke cintaku..." teriak Aca memeluk Elsa dengan erat.
"Stop...gue nggak mau dikira lesbi Ca. Jangan panggil gue dengan cintaku menjijikkan Aca!" protes Elsa kesal.
"Oke genduttt" ucap Aca membuat Elsa semakin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius Idol (Proses penerbitan)
RomanceNamaku Elsa, dulu aku memiliki bobot tubuh besar karena aku suka makan. Tapi aku paling anti dipanggit gendut. Terkadang jujur itu memang sakit sih tapi sebagai seorang perempuan aku kan juga punya hati.