BAGIAN 4

497 15 0
                                    

JANJI

Hari ini hari minggu. Minggu pagi ini begitu cerah, aku berdiri didepan tempat janji kita.

Aku menunggu didepan pintu keluar stasiun kereta.

ku tunggu beberapa menit ia tidak datang juga.

Tak lama kemudia sentuhan lembut menyentuh bagian pundakku.

"Hiki, kamu nunggu lama ya?" (Ana ke Hiki)

"Hampir aja tadi badan ku membusuk" (Hiki ke Ana)

"Maaf lama, sampai-sampai badan mu membusuk gitu haha" (Ana ke Hiki)

"Ayo cari makan, supaya aku cepat-cepat pulang" (Hiki ke Ana)

"Kok gitu?" (Ana ke Hiki)

Kami pun bergegas mencari tempat makan yang enak, tapi hari itu terasa lama sekali.

Karena Ana yang bodoh ini selalu pergi ketempat aneh yang ia mau.

sampai dimana kita berada ditempat ramai dan kami pun terpisah.

Kan kejadian yang sudah kuduga terjadi.

Dengan rasa berat hati, lantas aku mencarinya kemana-mana.

Sekarang hari sudah semakin gelap aku tak tau harus mencari kemana lagi.

secara kebetulan aku melihat anak duduk ditangga sambil menangis.

"An kamu kenapa?" (Hiki Ke ana)

Ana lalu melihat diriku.

Seketika wajahnya sangat gembira setelah bertemu dengan ku.

Ia berdiri dan langsung memeluk diriku dengan kedua tangannya.

Ia Menangis seperti anak kecil.

"Hiki kamu kemana aja?" (Ana Ke Hiki)

"Hah... Yang ada kamu yang kemana aja, aku rela-rela buang tenaga hanya untuk mencari mu bodoh" (Hiki Ke Ana)

"Hiki... Syukurlah..." (Ana)

Ana dan Aku pun pulang dengan perut kelaparan.

Di perjalanan pulang ana nampak kesakitan ia merengek terus sampai membuat ku kesal.

"Hiki sakit, Hiki! Kaki ku sakit tau, Hiki!" (Ana ke Hiki)

"Berisik tau gak" (Hiki ke Ana)

"Hiki Jahat! Kaki ku berdarah tau! Jahat banget sih sama peremppuan!" (Ana ke Hiki)

Tanpa pikir panjang kami pun mampir ke taman terdekat.

aku pergi mencari obat untuk menyembuhkan lukanya.

semoga kakinya tidak apa-apa.

NOLEP (NO LIFE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang