BAGIAN 8

259 15 1
                                    

TERLAMBAT

Insting ku mengatakan bahwa ada yang tidak beres.

Aku berlari, mencari kemana perempuan itu pergi.

Aku terengah-engah, napas ku mulai tipis .

Sembari melihat sekeliling dan bertanya pada orang sekitar.

Seketika terlintas di pikiranku tentang jembatan itu.

Untuk apa ia di sana?

Aku teringat saat pertama kali bertemu dengannya dan melihat tangannya yang memegang pembatas tiang jembatan seakan ia ingin memanjat.

Apa mungkin.....?!

Aku berbalik arah...

berlari secepat mungkin...

Sambil berdoa dalam hati semoga aku tidak terlambat.

Akhirnya aku tiba di jembatan itu.

beberapa meter dari tempat ku berhenti.

aku melihat perempuan itu berdiri di atas pembatas jembatan.

Ia menolehkan kepalanya dan melihat ku yang sedang berdiri dengan lemah.

Lalu ia berkata sambil tersenyum dan meneteskan air mata.

"Ternyata di dunia ini masih ada yang perduli terhadap ku, kurasa itu sudah cukup untuk yang terakihir kalinya..." (Perempuan itu ke hiki)

Belum sempat aku mengatakan sesuatu.

Ia langsung melangkahkan kakinya seakan di depannya terdapat pijakkan.

Dengan keadaan badanku yang lelah aku berlari untuk memegan tangannya.

Perasaan ku campur aduk, tetapi badan ku terus bergerak.

Pada saat yang bersamaan aku melihat bibirnya yang bergerak sambil mengatakan terima kasih.

Di saat itu aku merasa bahwa aku sudah terlambat.

Aku mengedipkan mataku secara perlahan dan terbangun dari tidurku.

seluruh tubuhku bergetar, napas ku terengah-engah.

tak ku sangka bahwa ada mimpi yang senyata ini.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOLEP (NO LIFE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang