Two

137 16 0
                                    

DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT!!! :)

Jihyun keluar dari taksi, kemudian menutup pintu mobil. Taksi berjalan meninggalkan Jihyun yang sedang menatap rumah berjajar menyamping yang terlihat aman, tentram, dan damai. Dia ingin sekali, hatinya seperti rumah itu aman, tentram, dan damai. Tapi sayangnya, kegelisahan akan Kakak angkatnya membuatnya selalu berpikir bagaimana caranya membujuk Kakak angkatnya untuk pulang dari rumah itu. Rumah rehabilitasi.

Kakak angkat Jihyun divonis masuk ke dalam rumah rehabilitasi selama 2 tahun, karena selalu menyuntikkan zat adiktif ke dalam tubuhnya. Dan itu membuatnya khawatir akan penyakit yang mungkin akan membuat Kakak angkatnya kehilangan nyawanya. Jihyun melangkah masuk ke dalam kamar, dimana tempat Kakak angkatnya beristirahat. Tetapi yang ia lihat adalah seorang suster yang sedang merapihkan tempat tidur.

Jihyun menghampiri Suster itu. "Chogiyo! Apa kau melihat Kak Yoora?"

"Dia sedang ditaman." jawab Suster itu lalu dibalas dengan ucapan terima kasih bahasa Korea yang fasih oleh Jihyun.

Nama Kakak angkat Jihyun adalah Park Yoora. Jihyun bertemu dengannya saat ia mengunjungi kota Seoul untuk mencari pekerjaan, mereka saling membantu satu sama lain. Selama 2 tahun itu, mereka selalu menampilkan lengkungan sabit diwajah mereka. Yoora pernah sesekali bercerita bahwa ia mempunyai Adik laki-laki, tapi ia tidak pernah menyebutkan siapa namanya, alasannya karena ia ingin menikahkan Adiknya dengan Jihyun sendiri. Aneh. Dia juga bercerita pada Jihyun bahwa dia mempunyai kekasih bernama Ryeowook, tetapi ia belum pernah melihat wajahnya secara langsung, karena selalu tidak sempat karena urusan mencari pekerjaan.

Jihyun melangkahkan kakinya menuju taman, hingga langkah kakinya berhenti karena melihat seseorang yang ia maksud sedang duduk sambil melamun. Rata-rata orang pemakai, memang selalu melamun. Itu adalah efek samping dari zat adiktif. Jihyun menghampiri Yoora yang tengah duduk dikursi taman, lalu duduk disamping Yoora.

"Kak Yoora." panggil Jihyun dengan tersenyum. "Apa kau sudah makan?"

Diam, pertanyaan Jihyun tidak dijawab oleh Yoora. Efek sampingnya yang terlalu parah, membuat ia semakin terlarut dalam kelamunan.

Jihyun menghembuskan napasnya. "Kak Yoora! Aku ingin bercerita padamu, banyak sekali! Apa kau mau mendengarnya?"

Yoora masih tetap diam, tidak mau menjawab. Matanya masih terfokus melihat air mancur yang menciprati rumput dan tumbuhan lainnya agar terlihat segar.

"Mianhae, karena aku jarang menjengukmu akhir-akhir ini. Kau tahu? Saat ini, aku bekerja sebagai musisi disebuah kafe dan penghasilannya juga cukup untuk kebutuhanku satu bulan penuh. Apa Kakak tahu? Kenapa aku bekerja sebagai musisi disebuah kafe? Karena aku ingin menampilkan bakatku di depan banyak orang, bakat menyanyi dan juga bermain gitar. Aku menyukainya!"

Tuhan menciptakan mata untuk melihat, Tuhan menciptakan tangan untuk memegang, Tuhan menciptakan lidah untuk perasa, Tuhan menciptakan kaki untuk berjalan, dan Tuhan menciptakan telinga untuk mendengar. Tetapi Tuhan tidak menciptakan kata 'tidur' untuk kelima indera tersebut. Yoora memang mendengar apa yang Jihyun ucapkan, tetapi karena efek samping narkoba dia terlarut dalam kelamunan, sampai akhirnya ia berbicara yang membuat hati Jihyun tersentuh.

"Aku merindukan seseorang yang aku cintai di dunia ini."

Jihyun yang tadinya menatap Yoora sambil tersenyum, perlahan lengkungan sabit itu pudar. Yoora memang merindukan kekasihnya yang meninggal 3 tahun yang lalu, tepat saat Yoora belum menjadi seorang pemakai. Entah siapa yang menyebarkan rumor, dia mendengar bahwa Adiknya telah membunuh kekasihnya, dan itu memang benar. Setelah pemakaman kekasih Yoora, dia menjadi stress, frustasi, dan berujung depresi. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk menyuntikkan zat adiktif ke dalam tubuhnya selama 2 bulan berturut-turut.

Yoora juga mencoba membunuh Adiknya dengan mata pisau, untung saja, Adiknya masih bisa menyelamatkan dirinya. Kemudian Adiknya langsung melaporkan sang Kakak ke pada pihak rumah rehabilitasi, dan itu membuat Yoora tinggal dirumah rehabilitasi selama 2 tahun. Sudah 2 tahun lebih 5 bulan, Yoora belum mau keluar dari rumah rehabilitasi. Karena ia ingin sekali dijemput oleh sang kekasih, walaupun ia tahu bahwa sang kekasih tidak akan pernah menjemputnya. Tidak akan pernah.

Air mata Jihyun menetes di dua sisi, sisi kanan dan kiri. Secepatnya, dia menyekanya dengan punggung tangannya. "Kak! Kau bilang padaku bahwa kau merindukan kekasihmu, bagaimana jika kita berziarah ke makamnya dimakam kota?"

Yoora menoleh ka arah Jihyun, lalu kembali menatap air mancur. "Tidak semudah itu."

Jihyun tersenyum. "Kak! Kau sudah melebihi batas tinggal dirumah rehabilitasi, lebih 5 bulan. Apa Kakak tidak ingin pulang? Aku bisa saja mengantarkan Kakak ke Adikmu."

Yoora menggeleng dengan mata yang masih terfokus menatap air mancur di depannya. "Aku tidak mau."

"Yang aku inginkan adalah, Adikku atau kekasihku yang membawaku pulang dari rumah ini, bukan kau, Jihyun. Kau bukan siapa-siapa dariku, kau hanya Adik angkat. Tapi, kenapa kau mempedulikanku? Sedangkan Adikku tidak sama sekali mempedulikanku." ucap Yoora panjang lebar yang membuat air mata Jihyun turun dengan derasnya.

Tanpa basa-basi, Jihyun langsung memeluk Yoora dari samping. Sedangkan Yoora hanya bisa menangis tanpa suara, dan sama sekali tidak membalas pelukan Jihyun. "Apa yang Kakak bicarakan? Aku sudah menganggap Kakak sebagai Kakakku sendiri, seperti Kak Irene. Jadi aku mohon padamu, jangan mengatakan itu lagi. Aku sangat menyayangimu, Kak Yoora."

Air mata disisi kanan Yoora, menetes dengan lancarnya hingga jatuh ke baju khas untuk pasien rumah rehabilitasi. Tangannya perlahan bergerak ingin menyentuh tangan Jihyun yang memeluknya dari samping, tetapi niat itu ia urungkan karena gengsi.

"Kalau boleh aku tahu, siapa nama Adikmu, Kak?" tanya Jihyun disela-sela tangisnya. "Agar aku bisa mencarinya, dan mengantarnya kesini, untuk menjemput Kakak."

Cukup lama Yoora terdiam, hingga akhirnya dia menjawab pertanyaan Jihyun. "Namanya Park Chanyeol."

***

Gimana ceritanya? :v
Comment aja yaa, terserah mau comment apa aja :)

VOTE AND COMMENT!!! :)

Love Scenario X PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang