Twelve

127 14 5
                                    

VOMENT!!!

"Chan." panggil Jihyun dari balik pintu ruang kerja Chan.

Chan pun menoleh. "Waeyo?"

Jihyun melangkah masuk ke dalam ruang kerja Chan, lalu menghampiri Chan. "Aku ingin keluar, apa kau mengizinkanku keluar? Aku ingin pergi ke gereja dan rumah rehabilitasi,"

"Rumah rehabilitasi?" tanya Chan.

Jihyun mengangguk. "Nde,"

"Siapa pecandu narkoba?" tanya Chan penasaran.

"Kakak angkatku, aku akan menceritakannya padamu. Jadi, apa kau mengizinkanku?" ujar Jihyun.

"Baiklah, aku akan menyuruh Raemi dan sekretarisku untuk menjagamu," jawab Chan.

"Gomawo," ucap Jihyun lalu mengecup pipi kiri Chan sekilas, dan itu membuat Chan melotot, terdiam, dan menganga.

Jihyun melangkahkan kakinya meninggalkan Chan sambil tersenyum, saat sampai dipintu Jihyun tersenyum. Lalu menutup pintu ruang kerja Chan dengan rapat.
"Kau kenapa Chanyeol?!! Kau kenapa?!! Heoh?!!" gumam Chan sambil menampar kedua pipinya. "Kau tidak boleh sampai jatuh cinta pada wanita itu!"

***

Kini Jihyun sudah rapih dengan memakai baju kotak-kotak hitam bergaris putih dan memiliki kerah bewarna putih, ia juga memakai jeans bewarna hitam, dan blazer bewarna putih serta high heels setinggi 5 cm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Jihyun sudah rapih dengan memakai baju kotak-kotak hitam bergaris putih dan memiliki kerah bewarna putih, ia juga memakai jeans bewarna hitam, dan blazer bewarna putih serta high heels setinggi 5 cm. Tak lupa juga ia membawa tas kulit bewarna hitam, ia juga membiarkan rambut pirangnya tergerai.

"Mari, Nona." Raemi mempersilakan Jihyun masuk ke dalam mobil sedan bewarna putih.

Raemi menutup pintu mobil, lalu ia masuk ke dalam mobil lewat pintu kiri mobil. Ditengah perjalanan, Jihyun memberi kabar pada Kakaknya yang tinggal jauh.

Jihyun : Kak Irene! Hari ini, aku akan pergi ke gereja untuk berdo'a dan juga menjenguk Kak Yoora dirumah rehabilitasi.

Irene : Baiklah, Jihyun-ah! Kau hati-hati dijalan, dan jangan lupa sampaikan salamku untuk Yoora!

Jihyun : Baik, Kak Irene!

Jihyun menatap jalan raya dari dalam mobil dengan tersenyum. Mobil melaju dengan kecepatan standar, Sehun yang mengendarai mobil. Ia melihat wajah Jihyun yang sedang fokus dengan ponselnya lewat kaca spion. Tiba-tiba senyum Sehun sedikit mengembang, entah orang yang melihat itu ia sedang tersenyum atau tidak.

Setelah sampai digereja, Raemi membukakan pintu untuk Jihyun lalu Jihyun mengucapkan terima kasih. Jihyun masuk ke dalam gereja, lalu menyapa biarawati yang mungkin baru saja selesai berdo'a. Ia duduk dikursi paling depan, dan Raemi duduk disampingnya.

Jihyun menggenggam kedua tangannya, memejamkan mata, lalu menunduk dan berdo'a dalam hatinya.

Ya, Tuhanku! Tolong pertemukanlah aku dengan Park Chanyeol, aku ingin sekali membawanya bertemu dengan Kak Yoora, agar ia bisa membawanya pulang lalu merawatnya. Ya, Tuhanku! Tolong lindungilah Ibu, Ayah, dan Kak Irene. Janganlah kau berikan rintangan hidup diatas kemampuan mereka, dan panjangkanlah umur mereka agar aku bisa melihat mereka bahagia karena pulang membawa calon pendamping hidupku! Aamiin!, Jihyun berdo'a dalam hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Scenario X PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang