Part 32

7.7K 731 124
                                    

Kalo kalian sudah baca sampai part ini dan masih belum follow, fix jempol tangan kalian ada 2

😂😂😂😂😂

*Abaikan

Satu kata buat kita semua.

"Jangan lupa memanusiakan manusia."

Menghargai orang lain itu perlu.

Banyak tindak kriminal seperti pelecehan seksual, pembullyan melalui tindakan atau kata-kata, pembunuhan, perebutan laki atau bini orang, membaca story tanpa follow atau vote, dll terjadi karena manusia lupa memanusiakan manusia lainnya.

Kalo gak mau menghargai orang lain, jadi kentut sapi aja sono.
😂😂😂😂😂
.
.
.
.
.

Sebuah gedung yang didekorasi begitu indah malam ini, penuh hiruk pikuk manusia. Para wanita memakai dress dan beberapa memakai kebaya. Sedangkan para lelaki rata-rata menggunakan jas atau kemeja batik. Semua terlihat rupawan malam ini.

Dan seorang wanita yang sangat cantik dan rupawan sedang duduk di depan cermin yang dipenuhi lampu putih menyala pada bingkainya. Dilihatnya wajahnya pada cermin. Senyumnya mengembang kala melihat hasil riasan wajahnya. Sangat sesuai dengan seleranya. Simple namun terlihat sangat elegan.

"Dih, senyum-senyum ndiri."

Sebuah suara dari arah belakangnya. Dan sosok bayangannya yang tertangkap cermin terlihat bersedekap dada.

"Hahaha gue suka hasil make up nya," kata perempuan yang tadi duduk di depan cermin. Dia bangkit dari duduknya lalu berdiri tegak menghadap perempuan di belakangnya. "Gimana penampilan gue?"

"Wow, you look amazing. Kok lo bisa cakep sih, bel."

"Ah elah Fer, dari dulu keles. Ya kali lo baru nyadar sekarang."

Well yeah, they are Abel and Ferli.

"Hahaha iyain aja deh, mumpung lagi hari bahagia. Ya udah yuk, yang lain udah pada nunggu di ballroom," ajak Ferli yang kemudian sudah berbalik meninggalkan Abel.

"Dih nyet, tungguin napa. Gue susah nih jalan pakai dress sama heels setinggi ini," gerutu Abel di belakang Ferli.

"Derita lo. Hahaha."

Abel dan Ferli sudah berada di dekat ruangan utama pesta malam ini. Lebih tepatnya di sisi panggung utama. Terlihat dekorasi panggung yang nampak megah dengan dominasi warna putih. Suasana yang riuh pun terdengar lantaran banyolan dari MC.

"Duh, kok gue deg-degan ya," kata Abel.

"Lebay lo."

"Beneran deh Fer, kok gue tegang banget ya."

"Lemesin aja kali. Noh liat, Karin dah nunggu di atas panggung," kata Ferli menunjuk arah panggung. Yang entah tanpa disengaja, Karin sedang menoleh ke arah mereka.

Senyum Abel langsung mengembang melihat senyum Karin. Perempuan itu nampak sangat cantik malam ini. Dengan dress putih yang tampak mewah dia duduk manis di sofa di atas panggung. Menjadikannya ratu malam ini. Ratu di hari bahagianya.

"Cantik banget ya dia," kata Abel terpesona.

"He'em," kata Ferli yang juga mengamati Karin. "Kok gue ikut deg-degan yaa"

Abel dan Ferli tidak terlalu memperhatikan ucapan MC karena sibuk memperhatikan Karin.

ABELA WIJAYA..........

SEKALI LAGI KITA PANGGIL, ABELA WIJAYAAAAA...........

MC meneriakkan nama Abel. Lalu terdengar penonton riuh bertepuk tangan.

The Heartbeat [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang