"Sheila buka pintunya nak, ibu membawa sarapan untukmu"
Seseorang yang terus mengetuk-ngetuk pintu kamar,membuat fikiran sheila tambah emosi. Ketukan pintu itu masih saja mengiang-ngiang ditelinga sheila, sheila yang ingin sekali marah untuk memyuruhnya berhenti membujuk sheila untuk keluar dari karmarnya. Tapi disisi lain , sheila harus menahan amarahnya dalam-dalam karna sheila sedang berhadapan dengan maryam.
Astagfirullah sheila, ingat..itu ibu kamu
Ibu yang merawat kamu
Yang melahirkan mu
Apa kamu tega memarahinya?Dengan berat, sheila harus menurunkan kakinya kebawah ranjang , Berjalan lesu seperti hilang semangat dan tidak memiliki gairah. Sheila membuka pintu kamar dan yang sheila lihat pertama kali adalah maryam yang membawa sepiring makanan dan segelas air putih untuk sheila.
Maryam yang merasa heran dengan sheila yang mengurung dirinya didalam kamar. Maryam tau betul dengan putri tunggalnya itu. Sheila tidak pernah terlihat murung seperti ini apalagi sampai mengurung dirinya sendirian didalam kamar. maryam tau sheila perempuan yang selalu ceria bagaimanapun itu keadaannya tapi ada apa dengan hari ini dengan sheila?
Saat sheila membuka pintu kamarnya,
tanpa basa-basi maryam langsung saja menayakan kejadian apa yang membuat sheila seperti ini. Maryam tidak mau jika putrinya menahan beban sendirian."Sheila apa yang terjadi denganmu,tidak seperti biasanya kamu mengurung didalam kamar" maryam langsung masuk ke dalam kamar sheila dan menyimpan makanan diatas meja.
Sheila mengikuti maryam dari arah belakang "tidak kenapa-kenapa ko bu, sheila baik-baik aja. sheila cuman kecapean aja kemarin pulang malam"
"Syukurlah kalau kamu tidak apa-apa, ibu takutnya kamu sedang menghadapi masalah, kalau seperti ini ibu sudah tenang" maryam menepuk halus pundak putrinya. "Nih, ibu sudah bawakan kamu makan, nanti kamu makan. Ibu tidak mau liat anak ibu sakit"
"Iya bu, nanti sheila makan"
Dengan rasa bersyukur mengetahui sheila tidak sedang menghadapi masalah. Maryam harus selalu mengecheck putrinya kalau sesekali putrinya mengalami perubahan. Maryam pun langsung keluar dari kamar sheila karna masih banyak pekerjaan rumah tangga yang belum selesai apalagi hari ini hari minggu, pekerjaan semakin numpuk, mulai dari mencuci baju, mencuci piring, nyetrika, memasak dan lain sebagainya. Maryam harus siap ekstra hari ini.
Sheila yang kembali tertengun duduk diatas kasur dengan perasaan kacau membuatnya tidak bergairah untuk melakukan apapun. sheila hanya ingin diam, diam, dan diam.
Sheila membuka kotak hitam yang diberi fatur dicafe tadi. Mata sheila tertuju pada jam tangan minimalis berwarna hitam, sheila langsung melengkungkan jam tangan tersebut ditangan kirinya. Terlihat sangat cocok dan pas sewaktu dipakai oleh sheila.
Kamu sangat romantis fatur
Lagi-lagi sheila harus dipenuhi dengan sebuah harapan yang berangan-angan fatur akan menjadi kekasihnya, tapi itu semua mustahil sheila terlalu tinggi jika berkhayal. Saat hendak mengambil novel berjudul "tentang kamu" sebuah amplop putih jatuh pas diatas kaki sheila.
amplop apa ini?
Sheila mengambil amplop putih tersebut diatas kakinya,saat amplop itu dibalik diujung kanan amplop tersebut tertuliskan "untuk seorang sheila". Sheila terkejut, kenapa untuknya? memangnya apa isi dari amplop tersebut, dengan rasa penasaran sheila membuka isi amplop tersebut.
Bismillah...
Teruntuk wanita yang aku sukai
Sheila marwa
KAMU SEDANG MEMBACA
#2018
Teen Fiction"Terimakasih atas waktu 15 hari itu, aku sangat menyukainya" Begini.. Seseorang yang masih terus meratapi apa yang hilang dalam hidupnya, mungkin lupa tidak ada yang dia miliki didunia ini, bahkan dirinya pun bukan miliknya. Segala sesuatu yang ada...