"Hikikomori"

195 24 11
                                    

- - - - - - -

Setahun yang lalu aku pindah ke kota Okinawa. Aku punya banyak kenalan dan pengalaman disana. Salah satunya aku bertemu dengan seorang wanita misterius sebayaku bernama Ikuko. Awalnya aku tak merasa aneh saat melihatnya. Namun hari demi hari aku menyadari bahwa ada yang salah dengan dirinya. Saat itu usiaku baru 16 tahun, dan kupikir Ikuko juga berusia yang sama denganku. Namun kenyataannya aku mengetahui entah dari mana bahwa usia Ikuko jauh berbeda dengan usiaku. Karna kami tetangga pada masa itu, aku mencoba untuk lebih dekat dengannya. Mungkin saja aku dan dia bisa beteman baik.

Hari itu sedang musim hujan, ketika aku ingin pergi kesekolah aku mendapati Ikuko sedang bermain sendiri dipekarangan rumahnya. Ia terlihat bahagia namun sesaat wajahnya begitu pudar dan nampak akan ketakutan. Begitulah ekspresi nya yang sangat misterius. Ikuko tak pernah tersenyum padaku, namun aku selalu mencoba tersenyum dan menyapanya.

Meskipun usia kami jauh kuharap aku bisa berteman dengannya. Aku menghampiri Ikuko, dan ternyata keadaannya sangat buruk ketika dilihat lebih dekat. Banyak cakaran merah ditubuhnya, matanya lembab, wajahnya pucat dan jujur saja aku merasa risih saat mencium aromanya. Apakah dia tidak mandi?

"Ohayo.. Ikuko-san.." sapaku

Ikuko tak menjawab wajahnya berubah menyeramkan saat menatapku. Ia pergi masuk kedalam rumah tanpa bicara sepatah katapun.

"Aneh.." pikirku kembali.

Saat malam tiba, aku terbaring diatas kasurku dan Ayah menghampiri ku. Aku bercerita tentang Ikuko namun Ayah menyuruhku agar tidak bertegur sapa maupun berteman dengan anak tetangga disebelah rumahku. Ya, Ikuko. Ayah bilang kalau Ikuko mengalami hikikomori yaitu semacam penyakit menyendiri, introvert, terisolasi atau antisosial. Namun menurutku Ikuko lebih dari seorang hikikomori, ia nampak lebih menderita. Aku pikir selain hikikomori, Ikuko juga mengidap kelainan jiwa sebab ia sering tertawa dan bicara seorang diri.  Atau mungkin memang ada seseorang yang selalu bersamanya?

Seseorang tak kasat mata yang tidak dapat kulihat. Mungkin ini terdengar gila namun, aku ingat pernah melihat sekelabat bayangan hitam berada dibelakang Ikuko.

Hari demi hari, Ikuko semakin aneh hingga pada malam berikutnya hal mengerikan terjadi. Banyak para polisi berkumpul dihalaman rumah Ikuko, terlihat ibu Ikuko menjerit tak karuan. Aku turun dari tangga atas rumahku dan berlari menuju rumah Ikuko. Sangat ramai dan aku mencium aroma menyengat berhembus dihidungku. Aku ingin mengetahui darimana aroma itu berasal, aku menerobos para polisi itu dan masuk kedalam rumah. Yang kulihat hanyalah Ikuko yang tergantung dengan tambang dilehernya. Para polisi menarikku agar keluar dari kamar itu namun tubuhku kaku. Aku tak pernah melihat hal semengerikan ini. Sementara polisi lain mencoba memutus tali tambang tersebut agar dapat menurunkan mayat Ikuko. Mataku teralih pada sepucuk kertas yang digenggam mayat Ikuko. Mengapa polisi itu diam saja?

Mungkin mereka tak melihat kertas itu. Aku mendekati mayat Ikuko dan mengambil kertas itu. Disana ada tulisan yang kurang jelas namun masih dapat kubaca. Sepertinya ini ditulis dengan darah, aku mulai membacanya

"Sudah kubilang jangan cerita tentangku pada siapapun, Mitsuko. Kini aku akan ada disamping mereka yang mendengar cerita itu!"

- Ikuko

Horror ; In The Next Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang