(Masker)
"Seseorang tolong aku ! Aku takut !"
Malam itu, aku menginap dirumah bibi ku didesa. Sebenarnya aku sangat rindu sekali padanya karna itu aku meminta orang tuaku untuk mengantarku kesana.
Ketika sampai, orang tua ku pun berbincang-bincang pada bibi dan setelah itu mereka pulang dan menitipkanku dirumahnya.
Saat itu hujan turun sangat deras dan bibi menyuruhku makan malam.
Bibi membuatkan ku sup daging kesukaanku. Masakkan bibi begitu lezat, rasanya pun masih sama. Aku sangat merindukan masakkan bibi. Aku menyantapnya dengan lahap tak bersisa.
Setelah itu, aku menemui bibi kembali kedapur. Kulihat ia sedang asik mengasah pisaunya disana.
Aku sedikit heran, sejak beberapa jam setelah aku sampai dirumahnya bibi tak pernah membuka masker yang menutupi wajahnya. Bibi bilang ia sedang flu berat dan tak ingin menulari aku.
Aku memahaminya.
Aku pergi kekamar dan membaca-baca cerita diwattpad, supaya aku lekas mengantuk.
Ketika malam sudah mulai larut aku pun pergi menemui bibi kembali didapur untuk mengucapkan selamat malam padanya dan segera tidur. Aku mendapati bibiku masih mengasah pisaunya, pisau yang sama.
"Apa pisaunya belum tajam bi?" tanyaku
"Belum.." lirih suara bibiku
"Apa bibi tidak mengantuk?"
Bibiku menggeleng
"Kalau begitu Nata tidur duluan bi.." ucapku
Bibi hanya mengangguk
Diperjalanan menuju kamar, aku terpikir sesuatu. Sesuatu yang janggal.
Untuk apa bibi terus mengasah pisau nya? Bukankah makan malam sudah lewat. Bukankah bibi sudah mengiris daging dan membuatkanku sup.
Mungkin hal yang lain. Akupun mengacuhkan pertanyaan-pertanyaan janggal diotakku dan segera pergi tidur.
Aku melemparkan diriku keatas kasur dan menatap langit-langit.
Namun tak sengaja, aku menyenggol ponselku hingga terjatuh kebawah kasur.
Dengan mata malas dan mengantuk aku pun meraba-raba bagian bawah kasurku. Karna tak menemukan apapun aku pun turun dari sana.
Aku menengokkan wajahku tepat kearah bawah kasurku.
Mataku terbelalak, kuraih ponselku dan segera mendongak!
Aku berlari keluar kamarku hingga tubuhku tertabrak bibi.
"Ada apa Nata?" tanya bibiku dengan wajahnya yang masih tertutup masker
"Bibi, tas Nata tertinggal di teras.." ucapku menahan getar
"Sudah larut malam, besok saja diambil.."
"Tapi disana ada obat Nata bi.."
"Kalau begitu, bibi saja yang ambilkan.."
Bibi ku pun pergi ke pintu depan, dan aku membuntutinya
Cklek
Pintu terbuka dan bibi keluar menuju teras sementara aku masih didalam.
"Dimana tas mu?" tanya bibi
Aku meneguk salivaku dan berusaha secepat yang aku bisa untuk mendorongnya dan berlari pergi dari sana.
Aku berlari terus berlari tiada henti
"Mayat bibiku terpenggal-penggal dibawah kasur.."
"Siapa wanita bermasker yang menyerupai bibiku itu?"
"Dan jangan bilang kalau sup daging yang kusantap tadi terbuat dari daging bibiku yang sudah mati.."
Aku terus berlari sambil terisak, ku tolehkan pandanganku kebelakang namun sosok itu tak mengejarku.
Langkah ku berhenti, ketika sorotan cahaya mobil berhenti mengampiriku.
"Itu mobil ayah dan ibu!!!" batinku berteriak
Aku sangat senang. Mereka datang disaat yang tepat.
Dengan cepat aku langsung membuka pintu mobil belakang dan masuk kedalam mobil. Ku kunci pintu mobil itu dan bernapas lega.
"Ayah ibu, bibi telah dibunuh oleh seseorang bermasker" ucapku
Mereka tak menjawab
Kulihat jam diponsel yang kubawa
'03.00 am'
Bulu kuduk ku bergidik dan napasku kembali tak karuan. Tubuhku menggigil seketika bukan karna hawa dingin dilarut malam.
"Kulihat ayah dan ibuku memakai masker yang sama.."
"Mereka membawaku kembali kerumah bibi"
"Kalian yang sedang membaca, tolong aku!! :)"

KAMU SEDANG MEMBACA
Horror ; In The Next
Horror[ Creepypasta ] SANGAT SERAM ! hai readers, jangan baca sendirian... atau 'dia' akan berkunjung menemanimu... Creepypasta dan Cerita Horror karya sendiri. Bukan hasil translate-an atau jiplakan dari media lain, kalau terinspirasi mungkin iya. Penas...