"I Wanna Go Home"

87 15 2
                                        


(Aku ingin pulang)

"Bisakah kamu hidup tanpa oksigen? Tanpa Cahaya? Tanpa Cinta? Bisakah kamu tersenyum ketika satu persatu milikmu direnggut dan tak pernah kembali? Masa depanmu, seperti sebuah asap yang amat tabu. Tanpa seorang pun yang tau, bahwa kamu sangat tersiksa kala itu"

Biar kuceritakan sedikit kisah pilu tentang hidupku yang tak pernah kalian tau.

Namaku Anatha Kimy, orang-orang sering memanggilku Nata. Sejak kecil aku hidup bersama orang tua angkatku dengan keadaan yang sederhana. Mereka menyayangiku dengan tulus, seperti putrinya sendiri. Meskipun aku hanya adopsi, mereka tetap memberiku cinta selayaknya orang tua.

Namun suatu hari, ketika usiaku beranjak remaja, satu milikku direnggut. Ayahku pergi meninggalkanku, meninggalkan kami.

Sejak saat itu, aku hanya tinggal bersama ibuku yang masih menyayangiku dengan tulus.

Ibu selalu menjaga dan merawatku dengan baik, bahkan sempurna. Tapi lain yang ia dapat. Aku malah jatuh sakit. Seperti sesuatu yang berbuah sia-sia.

Dengan keadaanku yang sakit parah, ibu mulai berubah. Ibu mulai sering memarahiku dan menuduhku untuk hal yang tak pernah kulakukan. Ibu tak ingin menyalahkan dirinya atas nasib buruk yang menimpaku. Bagiku tidak apa-apa, selama ibu selalu ada disisiku, aku baik-baik saja. Aku tau ibu kecewa, buah yang ia rawat dengan baik malah berakhir buruk. Aku tidak tau sakit apa yang menimpaku. Apapun itu, sudah cukup membuatku hancur dan menderita.

Aku terbangun disetiap malam, menangis, dan berdoa, sesekali aku bertanya pada Tuhan.

Mengapa aku harus menderita sementara aku selalu melihat orang lain bahagia?

Mengapa aku terbangun setiap malam sementara orang lain tidur nyenyak dengan mimpi indah mereka?

Mengapa aku terkurung dibalik jendela sementara orang lain bersuka ria melihat dunia?

Setelah aku kehilangan kesehatanku dan kasih sayang ibu, aku mulai kehilangan masa depan.

Aku kehilangan sesuatu yang mereka sebut Cinta. Seperti sebuah kegelapan tanpa cahaya, aku sulit melihat dunia. Seperti sebuah hawa tanpa oksigen, aku sulit untuk bernapas.

Tuhan, aku ingin pulang. Hidup seperti ini bukanlah sesuatu yang aku inginkan. Tidak ada gunanya aku bertahan, karna aku tau cepat atau lambat hanya akan ada satu tempat untuk kutinggali, yaitu rumah sakit, aku benci aromanya, aku tidak suka berada disana.

Aku berharap untuk pulang. Kuharap Tuhan menyediakan sebuah rumah kecil diatas sana untuk kutinggali.

Malam ini, kuharap malam terakhirku melihat dunia. Ketika aku tidur, kuharap tak akan pernah bangun lagi. Aku sudah lelah, aku ingin pulang, beristirahat dan tidur yang panjang.

Namun ketika malam tiba, sebelum aku menutup mataku untuk tidur, dunia tiba-tiba menjadi gelap seketika. Aku meraba-raba sisi sekitarku sambil berteriak memanggil ibu. Namun tak ada sahutan apapun dari Ibu.

"Ibu.. Ibu..." ucap ku ketakutan

Apa aku sudah mati?

Aku mengalihkan pandanganku dari kegelapan ketika kulihat setitik cahaya diluar jendela. Aku mengenali cahaya itu. Kurasa itu cahaya bulan. Aku belum mati. Hanya saja kamarku gelap. Aku tak bisa bangun dari tidurku, tubuhku terasa kaku dan tiba-tiba kudengar suara wanita asing yang berbisik lirih tepat ditelingaku


"Kau bilang ingin pulang... Hihihi"

- - -

*apaansithorwkwk
Gaje ya? Author kehabisan ide, harap dimaklumi ^^
Gak mau nge-up horror story malam-malam lagi, takuttt >.<


Horror ; In The Next Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang