"Sosok dalam Foto"

146 18 5
                                    


Aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk menceritakan kisah mengerikan ini pada kalian jika aku masih hidup disaat duniaku jatuh kedalam sumur yang menyeramkan.

- - - - - - - -

Hari itu, adalah hari terakhirku berada ditempat yang begitu kumuh seperti layaknya gelandangan. Ya, sebuah rumah sempit yang disewa orang tuaku beberapa bulan lalu. Rumah yang tak semestinya kami tinggali.

Namaku Yoo Racel, sudah kurang lebih setahun aku tinggal dipinggiran kota Nagasaki ini. Aku berasal dari Korea, saat itu ayahku mendapat penempatan tugas dikawasan ini sehingga kami harus pindah kesini. Ayahku sangat mengeluh tentang kenaikan dolar yang melanda keuangan keluarga kami, karna itulah ayahku menyewa sebuah rumah kecil yang menurutku sedikit kumuh untuk kami tempati sampai ia selesai bertugas. Rumah itu sangat kotor dan tak terawat.

Hari pertama kepindahan, ibu menyuruhku membantunya membereskan rumah tersebut namun aku menolak. Aku tak ingin tanganku menyentuh benda-benda yang menurutku sangat menjijikan. Ibuku hanya diam menanggapiku dan ia melanjutkan pekerjaan itu seorang diri.

Hari pertama saja aku sudah merasa sangat bosan, tidak bisa kubayangkan bagaimana aku akan bertahan selama ini.

Petang itu, aku duduk didepan teras rumahku sambil chattingan dengan teman idiotku Mina.

"Bagaimana disana?" Mina

"Sangat buruk!" chatku dengan kesal

"Hahaha, benarkah?" Mina

"Kau senang? Dasar idioottt!!"

"Tentu saja tidak, Racel, walaupun buruk kau harus bertahan!" Mina

- - - -

Hari demi hari akhirnya terlewati, aku mencoba berbaur dengan masyarakat sekitar, juga teman-teman ku disekolah. Namun ada satu teman, yang menurutku sangat misterius, aneh dan menyebalkan. Ia selalu menatapku dengan tatapan yang aku sangat tak suka. Memang nya dia siapa? Berani menatapku seperti itu !?. Aku sangat kesal sehingga aku menyuruh budak-budakku (teman laki2 yang suka nempel dan nurut semua perkataanku, akhirnya kuanggap mereka budak) untuk ngerjain gadis menyebalkan tersebut.

Tapi tak kusangka, mereka laki2 bodoh itu malah berbuat hal yang keterlaluan. Mereka menganiaya wanita tersebut dengan kejam, hingga wanita itu mati mengenaskan. Aku sangat shock, tubuh tegarku tiba-tiba jatuh. Aku tidak mengira apa yang sudah aku lakukan akan menjadi seperti ini akibat para lelaki bodoh itu.

Namun anehnya, mereka tak sedikitpun menyebut namaku ketika diintrogasi para polisi, mereka seperti orang linglung dan kebingungan, padahal sangat jelas bahwa akulah dalang dari perbuatan mereka itu, namun mereka melebihi batas yang aku suruh. Aku mencoba menghapus rasa bersalahku, angin ketakutan yang merasuki tubuhku. Aku tidak bersalah ! Mereka memang pria gila !

Sebulan sudah berlalu, kematian gadis itu sudah tak dibicarakan banyak orang lagi, dan para pria gila itu ditendang keluar dari sekolah dan langsung menetap dipenjara. Aku menjalani hari-hari seperti biasa, bahkan aku dapat memiliki banyak teman.

Suatu hari dikelas, kami sedang mengadakan acara kecil-kecilan.

Seorang teman mengajakku berfoto dan aku pun berpose dengan cantik didepan kamera. Teman yang lain pun mengeluarkan ponsel mereka dan meminta foto denganku, aku seperti artis yang sangat cantik bagi mereka. Banyak foto yang kami dapatkan saat itu.

"Racel, boleh kan foto ini kami cetak sebagai kenang-kenangan bila kau sudah pulang ke Korea" ucap salah satu dari mereka

Aku hanya tersenyum kecil dan mengiyakan permohonan mereka.

Keesokan harinya, mereka memperlihatkanku hasil cetakan foto-foto tersebut. Ketika aku melihatnya aku tersentak. Tubuhku tiba-tiba lemas, dan aliran darahku dingin membeku membuat wajahku pucat pasi seketika.

Itu foto mereka bersama gadis yang telah mati sebulan lalu, gadis itu sudah mati. Aku melihat wajah menyebalkannya seakan menatapku dari foto tersebut. Aku berteriak dan merobek foto-foto itu.

"Racel jangan dirobek!!"

"Apa yang terjadi Racel?!!!"

"Racel!!"

"Kalian tidak lihat?!!!! Ini bukan fotoku! Ini foto kalian dengan gadis menyebalkan yang sudah mati!!" aku berteriak memaki mereka meskipun aku tau itu tak masuk akal

"Racel lihat baik-baik! Ini foto kami bersamamu!!!!"

Tidak! Aku tidak tau apa yang terjadi denganku, mengapa mereka tidak melihat gadis itu! Aku meraba-raba wajahku, Tidak ! Aku bukan dia! Wajahku tidak sama dengannya!

- - -

Tiga hari sudah berlalu, semenjak kejadian itu aku tak nafsu makan, aku hanya mengurung diri dikamar tanpa harus pergi kesekolah. Aku tidak peduli lagi! Aku hanya mengamati diriku didepan cermin sambil menangis, mengingat dan menyesali perbuatanku pada gadis itu. Aku mengambil ponselku dan membuka kameranya, meskipun tangaku bergetar aku kembali mencoba mengambil gambar diriku.

'Cklek'

Satu foto kudapat, namun bukan hanya aku yang ada difoto itu, sosok gadis itu berdiri tepat dibelakang ku. Dan saat aku berbalik tak ada siapapun disana. Aku meraung dan berteriak.

"Pergi kau!! Pergi kau bodoh!!!"

Aku melempar ponselku hingga layarnya sedikit retak, kutemukan lampu layar itu berkedap-kedip, kuharap ponsel itu mati selamanya. Tapi ternyata tidak, masih terpapang fotoku yang tadi kuambil disana, dan anehnya sosok gadis dalam foto itu sudah tak ada lagi disana, hanya gambar diriku seorang. Kemana perginya sosok itu?

- - - -

Aku bernapas lega, telah menceritakan kisah ini pada kalian, ucapan terakhirku buat kalian hanyalah

"JANGAN LIHAT KEBELAKANG"


Horror ; In The Next Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang