Chapter 1 : Kejadian Tak Terduga

348 23 9
                                    

POV 1 ~Yuuma (Main Character)~

Sebuah SMA elit di Jepang, tempat sempurna bagi murid-murid jenius top dunia dengan kecerdasan yang tidak bisa diragukan lagi.

Kebanyakan dari mereka sudah punya cita-cita yang luar biasa, seperti menjadi seorang ilmuwan, seorang idol, dan sebagainya. Masa depan mereka pasti sangat gemilang mengingat mereka merupakan calon orang-orang hebat.

Saat ini, aku adalah murid SMA kelas 2 yang baru pindah ke sekolah elit ini. Namaku adalah Yamamoto Yuuma, seorang anak yatim piatu yang pindah dari sekolah lain atas rekomendasi dari beberapa temanku yang bersekolah di sini.

Yah... bukan berarti aku seorang jenius. Satu-satunya yang menjadi nilai lebih dariku hanyalah keterampilan bela diri. Aku tidak pandai dalam beberapa bidang seperti matematika, fisika, kimia, dan lainnya.

Sejauh ini aku sudah punya beberapa sahabat dekat. Mereka adalah Yoshida Haru, Shimizu Ran dan 3 bersaudara Watanabe Rin, Watanabe Yuuna, dan Watanabe Ryoko.

Haru adalah sahabatku sejak SD, kami berdua sangat akrab dan terus berlanjut sampai sekarang. Dialah satu-satunya orang yang paling klop denganku dalam bercanda dan bermain.

Watanabe bersaudara adalah si kembar tiga dengan keunikannya masing-masing. Jika dibandingkan dengan mereka, umurku lebih muda satu tahun dari mereka tapi sama dengan Haru. Itu karena kami berdua masuk SD lebih awal dari yang seharusnya dan tidak melalui pendidikan taman kanak-kanak terlebih dahulu dikarenakan suatu hal.

Yang merekomendasikanku untuk pindah ke SMA elit ini tidak lain adalah Watanabe-san dan Shimizu-san. Aku mengenal mereka tepat setelah menghalau gangguan para Yakuza yang menyerang kediaman mereka baru-baru ini.

Empat gadis menawan ini merupakan siswi idola di sekolah ini. Paras mereka sangat amat cantik dan manis, tubuh mereka begitu proporsional, cerdas dalam berbagai bidang, sekaligus keturunan keluarga yang kaya raya. Banyak sekali siswa laki-laki yang seumuran maupun kakak-kakak kelas yang mencoba mendekati mereka, tapi tidak ada yang berhasil.

Sebelum aku mengenal Watanabe bersaudara, aku hidup menyendiri dan mengontrak sebuah kamar di sebuah penginapan. Hanya Haru dan seorang guru ahli pedang samurai sajalah yang menjadi teman sekaligus sahabat hidupku waktu itu. Tapi guruku itu sudah lama tiada, meski begitu aku akan tetap selalu mengingat semua yang telah diajarkannya.

Sejak kecil, aku benar-benar tidak pandai bersosialisasi dengan dunia luar. Setiap hari aku hanya memikirkan tentang latihan, latihan, dan latihan. Sehari semenjak insiden penyerangan, aku pun tinggal bersama keluarga Watanabe.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Waktunya istirahat makan siang, sebagian besar murid beranjak pergi ke kantin untuk makan siang, hanya beberapa yang masih berada di dalam kelas termasuk aku.

Seperti biasa di hari-hari yang biasa, aku bersantai dan bermalas-malasan di tempat dudukku yang berada di pojok kiri belakang dekat jendela. Bersandar pada sandaran kursi sambil melipat kedua tangan di belakang kepala.

Aku meminjam sebuah pulpen dari Haru, dan sekarang kuletakkan di atas daun telinga sebelah kanan. Kupejamkan mataku lalu berusaha untuk tidur.

Sinar mentari terpancar menyilaukan mata, melewati jendela kelas dengan gordennya yang terbuka. Walau mataku terpejam pun cahaya itu tetap saja menyilaukan, spontan tanganku bergerak menutupi kedua mata.

"Hei, Yuuma, tadi malam kau nonton berita di televisi, tidak? Kabarnya beberapa murid di sekolah-sekolah lain tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Bukankah itu aneh?" (Haru)

Haru, si tukang iseng yang duduk di depan tempat dudukku tiba-tiba mengajakku bicara. Dia menghadap ke belakang kursi sambil memegang pulpen di tangan kanannya.

The Concept of Eternal Voiding and Intruder of the Magic WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang