Kenapa Aldani malah terlihat seperti cewek tak berpendirian ? Apakah ia harus diam saja saat ini ? Kenzo dengan santai malah menggendongnya. Menyebalkan !"Lo ngapain, sih ?"
"Lo nanya ?"
"Turunin !"
Dengan santai Kenzo melepaskan tangannya yang semula mengalung di lutut dan pundak Aldani membuat Aldani jatuh ke lantai jika saja ia melepaskan tangannya pada leher Kenzo yang masih setia mengalung disana
Reaksi Aldani yang jauh diluar perkiraan Kenzo membuat cowok itu sulit menjaga keseimbangan dan berakhir terjatuh bersama Aldani
Ck ! Ingin sekali Kenzo mencubit pipi wanita rempong ini sampai putus jika saja ia tidak bisa menahan dirinya. Bagaimana tidak ? Bahkan setelah terjatuh pun Aldani masih belum melepaskan tangannya pada leher Kenzo. Aneh !
"Lepas ! Keenakan lo" Cerca Kenzo lalu sedetik kemudian menghentakkan tangan Aldani agar lepas dari leher nya
"Bokong gue sakit banget" Rintih Aldani sembari memegang bokongnya
"Mampus" Lalu Kenzo berlalu meninggalkan Aldani
"Ehhhh mau kemana ? Tunggu bentar" Sebelum Aldani berlalu menghampiri Kenzo. Cewek itu menyempatkan membersihkan rok nya
"Kalo gak penting gue tinggal"
"Kan tadi udah gue bilang pengen ke Uks"
"Lo gak lagi bego begoin gue kan ?" Tanya Kenzo mulai penasaran.
Aldani lalu menaikkan jari telunjuk dan jari tengahnya, pertanda ia serius "suerr"
Kenzo masih sabar mengikuti langkah Aldani sambil sesekali berdecak
"Woiii. Gila main nyeret nyeret aja" Protes Kenzo yang masih tidak terima tangannya di seret seret oleh Aldani
"Lepas gak ?"
"Sumpah gue kesel setengah mati sama lo"
Jika kalian bertanya sudah pada level berapa kekesalan Kenzo pada Gadis berkucir satu ini ? Jawabannya adalah EKSTRA KESAL ! SANGAT SANGAT SANGAT KESAL !
Kekesalan Kenzo kini beralih menjadi sebuah kebingungan "Uks ? Ngapain ?" Lagian untuk apa cewek ini membawanya ke ruangan yang berisi orang yang kurang sehat ? Kelihatannya Aldani sehat saja fisiknya. Oh mungkin otaknya yang bermasalah.
Aldani tidak menggubris pertanyaan Kenzo sedikitpun
"Ditanya ya jawab bukan malah bisu" Kini mereka sudah sampai di UKS
Aldani tetap sibuk mengobrol dengan dua siswi di salah satu ranjang. Sepertinya mereka sehat sehat saja. Mungkin hanya alasan ke Uks untuk beristirahat. Setelah itu menghampiri siswi yang duduk di kursi putih dekat ranjang
Pergi ? Apa yang telah dikatakan cewek menyebalkan itu ? Semua siswi di ruangan ini kini beralih meninggalkan UKS.
"Duduk" Titah Aldani yang sudah berada di dekat ranjang kosong
"Gak !"
"Duduk gue bilang"
"Kan lo yang mau ditemenin ke UKS. Kenapa seolah olah gue yang gak sehat ?"
"Duduk gak ? Atau gue teriak kalo lo ngapa ngapain gue disini"
Kenzo menaikkan sebelah alisnya ? Sebenarnya apa yang diinginkan cewek itu. Sedetik kemudian Kenzo duduk di salah satu ranjang Uks yang telah di tunjuk Aldani tadi
"Nih minum" Aldani menyodorkan segelas air minum dan sebutir obat penurun demam.
Iya. Aldani tau kalau cowok itu sedang demam. Terbukti saat ia memegang leher Kenzo tadi. Bahkan saat ini hawa panas tubuh Kenzo dapat ia rasakan
Aldani harus rela mengesampingkan rencana jahatnya mengusili Kenzo hanya karena cowok ini lagi tidak enak badan. Nanti sajalah Aldani akan memikirkan rencana yang lebih jahat lain kali
"Lo gak mau ngeracunin gue kan ?" Tanya Kenzo curiga
"Minum. Biar lo cepat mati !"
Kenzo lalu mengambil alih air minum dan obat itu. Lalu meminumnya
"Gimana ? Udah bereaksi gak ? Bentar lagi lo bakal kejang-kejang" Kata Aldani lalu terkekeh
"Dasar aneh !"
"Hadap sana" Perintah Aldani agar Kenzo duduk membelakanginya. Entah terkena sihir apa Kenzo hanya menurutinya tanpa protes
Aldani lalu memijit mijit pangkal kepala Kenzo dengan pelan. Kenzo menikmatinya. Entah kenapa Kenzo jadi terbawa perasaan seperti ini. Biasanya ia akan memberontak jika ada perempuan yang menyentuhnya, tapi tidak kali ini. Benteng pertahanan nya roboh. Aldani memijitnya ? Cewek ini benar-benar NEKAT !
"Udah gak usah senyum-senyum. Jangan baper. Sebenarnya gue benci sama lo. Cuman ya karena lo butuh bantuan, jadi gue bantu" Ucap Aldani enteng. Namun kata-kata itu mampu membuat Kenzo tersadar kembali. Bahwa tidak ada yang tulus di dunia ini. Bahwa perempuan hanya akan membawa duka, seperti mamanya. DAN MULAI DETIK INI IA BERTEKAD TIDAK AKAN MERASA PEDULI DENGAN YANG NAMANYA "PEREMPUAN". Tidak akan.
TBC
Singkat ? Iya hehe soalnya ini hanya sambungan part sebelumnya😂
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO
Teen FictionKisah sederhana tentang dua orang remaja yang saling mencintai. Berbagai tekanan dan konflik membuat mereka bingung antara ingin bersama, saling melupakan atau justru mengikhlaskan demi kebahagiaan masing-masing🍃