"Gue bakal lanjutin bimbingan ini, asal--" Kenzo menggantungkan ucapannya membuat Aldani semakin geramKenzo dan Aldani memang berada di Cafe dekat sekolahnya. Tempat ini tidak memang terlalu mewah, tapi dekorasinya yang sangat gaul dan hits membuat cafe ini digemari anak remaja
Aldani sudah geram kepada Kenzo sejak tadi, bagaimana tidak, Aldani dibuat menunggu hampir satu jam di Cafe, ia sudah menghubungi Kenzo berulang kali tapi cowok itu tidak pernah mengangkatnya sekali pun. Spam chat dari Aldani pun tak ada yang ia read
Aldani sudah akan menyerah jika saja Kenzo tidak menelponnya dan menyuruhnya datang kembali ke Cafe tersebut
Dengan berat hati, Aldani menuruti kemauan Kenzo
"Asal apa ? Jangan macam-macam lo !" Bentak Aldani dengan wajah tak bersahabat
"Asal--- Lo mau jadi pacar gue," kata Kenzo enteng
WHAT ? WHAT ? WHAT ? Seseorang tolong sadarkan Aldani sekarang.
Apa Kenzo waras ?
Seenak jidatnya ngajak Aldani pacaran ? HEOL ! GAK BANGET !!
"Eh lo niat belajar gak sih ? Kalau lo emang gak mau nilai lo rampung yaudah gausah pake syarat syarat kampungan gitu"
"Lo baru nyadar kalau gue itu cantik ? Dulu aja lo hina hina gue" Aldani terus menyerocos, menyuarakan semua isi hatinya
"Terserah lo mau bilang apa. Kalo lo gak setuju yaudah sono bilang sama bu Eka kalau gue gak mau"
"Oke kalau itu mau lo"
"Lo tahu kan kalau kepercayaan itu mahal ? Pernah gak lo berpikir kenapa harus lo yang bimbing gue ? Itu karena Ibu Eka percaya sama lo. Gue harap pemikiran lo gak seburuk wajah lo," kata Kenzo sarkas. Lalu menyandarkan punggungnya pada kursi, meminum kopi panas yang ia telah pesan tadi
"Tapi kan, pacaran itu gak main-main. Hubungan itu berlaku untuk orang yang saling mencintai. Sedangkan gue dan lo, sama sekali gak ada rasa. Lo gak suka sama gue dan gue lebih lebih gak suka sama lo !," desis Aldani penuh penekanan
Aldani mengerti betul maksud Kenzo dan tidak bisa dipungkiri bahwa cewek itu setuju dengan perkataan laki laki menyebalkan di hadapannya ini. Tapi alasannya juga masuk akal. Tidak mungkin kan mereka pacaran tanpa ada perasaan saling mengharapkan.
Selain itu, ia juga tidak mau jadi pacar Kenzo. Bisa bisa Aldani mati muda karena terus dibuat naik darah
"Diam lo menandakan lo gak berubah pikiran," kata Kenzo beranjak dari duduknya
Aldani yang mulai terdesak pun memilih mengambil keputusan diluar akal sehatnya
"FINE ! gue terima"
Kenzo menyunggingkan senyumnya dengan lebar. Perempuan galak itu akhirnya masuk kedalam lingkaran yang seharusnya tidak ia dekati. Aldani hanya tinggal melihat, apa yang akan terjadi kepadanya nanti
"Sampai jumpa, sayang. Gue pulang duluan ya. Jangan rindu. Oh iya, chat gue jangan dianggurin" terdengar manis bagi perempuan lain. Tapi tidak bagi Aldani, baginya itu adalah sebuah penghinaan
💢💢
Matahari keluar dari peraduannya, menampakkan senyuman khasnya. Tapi tidak bagi perempuan berbaju putih abu-abu dengan rambut yang ia urai itu. Tidak ada senyum diwajahnya
Bagaimana dia bisa tersenyum ? Jika masih pagi laki-laki yang bernama Kenzo itu sudah membuatnya naik darah
Saat sarapan tadi, ponselnya berdering, menandakan bahwa seseorang mengiriminya pesan
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO
Dla nastolatkówKisah sederhana tentang dua orang remaja yang saling mencintai. Berbagai tekanan dan konflik membuat mereka bingung antara ingin bersama, saling melupakan atau justru mengikhlaskan demi kebahagiaan masing-masing🍃