Permulaan Dimulai

30 12 3
                                    

Minta vote dan commentnya boleh kan?
Satu aja... :)
Kamu baik deh💛

"Disaat gue lagi serius-seriusnya, semua pernyataan gue hanya dianggap sebagai candaan dan guyonan. Pada akhirnya itu yang membuat gue susah untuk mengungkapkan semuanya."

Dio Saputra Baskara

Selamat Membaca

Di pagi yang cerah dan hangat ini. Keira memulai kisahnya sebagai anak remaja yang akan berpijak pada tahap selanjutnya. Seorang anak SMA yang hanya ingin menuntut ilmu. Tak lebih.

Mungkin...

Hari ini, Keira bangun pagi-pagi sekali, menyiapkan semuanya sendiri termasuk sarapan. Keira juga nggak mau ngerepotin orang tua dan kakaknya untuk kali ini. Di hari-hari setelahnya sih lain lagi, hehehe.

Keira berjalan menuju halte bis yang tak jauh dari area rumahnya. Sesudahnya, Keira mulai menunggu kedatangan bis di halte sembari menyenandungkan lagu Bahagia dari GAC.

Nunggu sekitar 4 menit, bis yang ditunggu itupun datang. Keira sekarang sudah berada di dalam bis yang telah melaju. Keira memperhatikan tiap-tiap kursi penumpang. Semuanya sudah penuh, kecuali kursi di sebelah cowok berjaket parasut berwarna abu-abu.

Tanpa ba-bi-bu, Keira menghampirinya.

"Boleh duduk?"

Cowok itu mengangguk lalu bergeser, beralih ke kursi dekat kaca. Cowok itu kini menatap Keira agak lama.

"Kamu dari SMA Dasawarsa?" tanya cowok itu pada Keira.

"Iya, tau darimana?"

"Cuma nebak-nebak aja."

"Oh..." balas Keira. Matanya beralih ke pemandangan luar. Pagi-pagi begini, sudah banyak saja orang yang beraktivitas. Ada yang menyiapkan dagangannya untuk mulai berdagang di sisi jalan. Ada pula yang menunggu kendaraan untuk berangkat sekolah atau kerja.

Lantas bagaimana dengan dirinya? Setiap hari malas untuk bangun pagi, jika hari libur dimanfaatkan hanya untuk tidur dan tidur saja. Keira jadi merasa kalah dengan orang yang bersemangat mencari nafkah di pagi hari.

Bis berhenti dan telah sampai di halte dekat dengan sekolah Keira. Keira pun turun meninggalkan bis itu.

Keira melangkahkan kakinya, melewati gerbang dan menuju ruang kelasnya yang nanti akan ia gunakan pada proses pembelajaran. Rasanya Keira nggak bisa membayangkan, padahal rasanya baru kemarin ia lulus SD.

Ini hari keempat ia menginjakan kakinya disini, tapi kali ini beda. Ia sudah sepenuhnya menjadi siswa di sekolah elit ini.

"Semoga untuk seterusnya nggak akan terjadi yang hal-hal aneh."

Keira mantap melanjutkan jalannya. Pandangannya menyapu seluruh bagian di sekolah itu.

"Keira!" sapa Hany langsung memeluk Keira.

Gita dan Sira juga ikut menghampirinya.

"Mulai hari ini kita jadi anak SMA!" ucap Hany dengan girangnya.

"Biasa aja kali, Han..."

"Tau tuh Hany, gue mah biasa-biasa aja," kata Sira.

"Yee... bukan gitu. Gue bahagia aja, kita masih bisa sama-sama, dan janji kita untuk sekolah di sekolah yang sama akhirnya terwujud. Padahal, kita cuma ngasal bicara," ujar Hany.

"Agak telat sih lo ngomong gini." Gita nyengir lebar sambil geleng-geleng "tapi yaudah lah, mending kita mulai awal yang baru. Semoga aja kita bisa terus kaya gini."

LovableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang