chapter 3

48 5 0
                                    

"Iya bik" Iqbaal menjawab dengan sopan.

"kenapa mas muka nya? habis berantem ya mas?" tanya bibi kepada Iqbaal yang mukanya dalam keadaan terluka.

"Iya bi, tadi di jalan ada orang yang ising"jawab Iqbaal .

"nggak ada luka lain mas?"tanya bibi lagi kepada Iqbaal dengan kawatir.

"nggak bi cuma disini aja kok" jawab Iqbaal sembari memegang luka bekas pukulan dari Aldi.

"papa mama mana bi" tanya Iqbaal kepada Iqbaal yang merasa rumahnya sepi.

"papa lagi kerja mas, mama lagi kumpul sama teman sosialitanya" jawab bibi dengan sopan kepada Iqbaal.

"selalu nggak ada di rumah, jadi kapan bisa kumpul sama-sama lagi kalo gini" kata Iqbaal yang merasa ada yang berbeda dari keluarganya.

"bibi ambil kompres dan p3k dulu ya mas" kata bibi yang ingin mengobati luka Iqbaal karena Aldi.

"Teh Ody belum pulang bi dari sekolah" tanya Iqbaal kepada bibi.

"belum mas, paling sebentar lagi pulang" jawab bibi.

Tiba-tiba terdengar suara mobil dari halaman rumah dan masuk seorang kakak perempuan bernama Fildza Hasnamudhia panggilannya teh Ody .

"Assalamualaikum" ucap teh Ody sembari membuka pintu.

" Waalaikumsalam" jawab bibi dan Iqbaal berbarengan.

Teh Ody kaget melihat adik nya terdapat luka di bagian bibir nya seperti luka pukulan dan dia langsung menghampiri nya.

"kamu kenapa ball?" tanya teh Ody kepada Iqbaal.

Teh Ody menghampiri Iqbaal dan duduk di sampingnya dan bibi bergeser dari posisi nya.

"Nggak papa kok teh (ody)" jawab Iqbaal dengan senyuman.
"nggak papa gimana ini berdarah" ucap Teh Ody dengan cemas.
"biasa anak laki" jawab nya dengan wajah tidak terjadi apa-apa.
"ya udah di obatin ya" suruh Teh Ody kepada Iqbaal .
"iya iya" jawab iqbaal.
"kamu berantem sama siapa?" tanya Teh Ody kepada Iqbaal.
"sama orang iseng" jawab iqbaal.
"biasa nya kamu nggak gini loh" kata Teh Ody.
"emang biasanya kayak gimana" tanya Iqbaal.
"terserah, susah ngomong sama kamu" jawab Teh Ody dengan sedikit kesal.

Iqbaal punya cara agar Teh Ody tidak banyak bertanya tentang sesuatu yang dialami nya , yang menurutnya itu tak harus diceritakan seperti hal itu.

Bibi yang menggantikan posisi Teh Ody setelah Teh Ody pergi langsung membersikan luka nya dan mengompres lukannya agar tidak parah.
Setelah luka nya di obati dia pergi ke kamar untuk mandi dan beristirahat.
Setelah mandi Iqbaal terpikir tentang sesuatu tentang hal yang terjadi hari ini.

"apa yaaa penyebab hal yang dilakukan Aldi tadi pada ku?" ucap Iqbaal dalam hati dan bertanya pada diri sendiri.

"apa karna aku ngantar mereka pulang ya?" tanya Iqbaal kembali kepada dirinya sendiri (mereka adalah Mika, Vanessa, Ririn).

"jangan-jangan Aldi suka sama salah samu dari mereka" ucap aldi yang terbangun yang tadinya melentangkan badan di kasur empuknya.

Iqbaal mulai kepikiran dengan Mika yang cantik tepati tidak centil seperti wanita lain.

"kok jadi mikirin dia?" ucap Iqbaal.

Iqbaal tertidur setelah memmikirkan Mika hingga malam dan sampai pagi matahari bersinar menerangi kamarnya.

"tok tok tokkk tokkk" pintu yang di gedor oleh bibi yang membangunkann Iqbaal.

"masuk, pintunya nggak di kunci"jawab Iqbaal dengan lambat.

never guessed love - IDR .IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang