"buat kalian yang pernah ikut basket sebelumnya silakan buat barisan sendiri ya ...." ucap Roni.
Siswa mulai membentuk barisa sesuai dengan apa yang di perintahkan. Iqbaal dan 5 orang lainnya membuat barisan sendiri karna perna mengikuti basket sebelumnya.
"semangat ya Ball" ucap Mika dalam hati dan menatap Iqbaal dengan fokus.
"ihhh kok sekarang rasa nya beda ya Sama Iqbaal" kata Mika dalam hati nya.Iqbaal melambaikan tangan kepada Mika dan tersenyum dengan nya, kemudian Mika membalas sapaan Iqbaal dengan jantung yang berdenyut kencang.
Teett,teettt,teeett
(tanda² bahwa sudah selasai untuk seksi)"baiklah pengumuman akan di beri tau besok ya di madingg" kata Roni dengan tegas.
"yuk pulang" kata Iqbaal yang mengpiri Mika dan mengajak untuk segera pulang karna hari mulai gelap.
"iya" balas Mika yangblangsung berdiri kemudian berjalan beriringan dengan Iqbaal, kemudian menaiki mobik barjalan bulang.
"makasih, hati-hati ya" ucap Mika dengan senyuman.
"iya" ucao Iqbaal sambil mengedipkan satu mata nya dan lalu berjalan meninggalkan Mika.Mika berjalan masuk kedalam rumah dan mendapati mama nya sedang menyetrika baju untuk sehari-hari.
"Mika udah pulang nak" ucap Manda.
"iya mah"
"ya udah kamu makan dulu" ucap Manda kepada Mika.
"siap mah"Setelah mengganti baju Mika langsung menyantap makanan yang ada di atas meja dengan lahap. Sesudah itu dia kembali kekamar yang tidak jauh dari tempat ibu nya sekarang menyetrika baju.
Tokkk!tokkkk!tokkk!
( suara pintu bahwa ada orang di depan pintu)"aku aja mah yang buka pintu nya" ucap Mika yang meminta Manda untuk tetap melanjutkan pekerjaan nya.
"ay... Ayah!" teriak Mika dengan senang karna melihat kembali Ayah nya kembali kerumah, suara Mjka yang begitu keras membuat Manda ingin tau siapa orang itu.
"kamu mas!" ucap manda dengan nada suara tinggi.
"kenapa emang nya sih mah" ucap Mika.
"maaf kan aku Manda aku tak bermaksud seperti itu kepada kalian, aku tau salah maaf kan aku" ucap Dodi ayah Mika dengan bersujut memegang kaki Manda dengan rasa bersalahnya.
"udah cukup!!! Aku nggak peduli karna semuanya udah jelas!" ucap Manda.
"mah jangan kayak gitu donk Ayah niat nya baik pengen minta maaf" ucao Mika dengan air yang menetes dari matanya.
"Manda aku pengen jelasin semua sama kamj kamo semua nya karna aku nggak jujur dari awal sama kamu Manda" ucap Dodi dengan mata yang berkaca-kaca.
"udah la mas nggak usah membela diri aku udah cukup tersakiti karena kamu" ucap Manda dengan tatapan tajam dan masuk meninggalkan Dodi bersama Mika.
"ayah..." ucap Mika kemudian memeluk erat Dodi dengan erat mengobati rasa rindunya.
"nihhhh ambil....!" ucap Manda yang melempari satu tas kepada Dodi dan pelukan Mika dan Dodi terlepas.
"mah apa-apaan sih gini" ucap Mika.
"ayo cepat masuk!!" ucap Manda dengan menarik kasar tangan Mika dan meninggalkan Dodi sendirian di depan pintu yang tertutup.
"mah, mama apa-apaan sih kayak anak kecil aja" ucap Mika yang menangis dan masuk kedalam kamar.
"kamu itu nggak tau apa-apa jadi kamu diam aja" ucap Manda kepada Mika.Line Mika and Iqbaal
Ball? (Mika)
Iya
Kamu lagi di mana? (Mika)
Di rumah, kenapa?
Kita ketemuan ya (Mika)
Iya nanti aku jemput
Iya aku tunggu ya Ball (Mika)
Tittt!tittt!tittt
(clakson Iqbaal di depan rumah Mika)"cepet banget?" ucap Mika yang keluar dari teras rumah nya.
"kalo lama nanti lo nunggu lagi, gue nggak mau buat loh nunggu yuk jalan " ucap Iqbaal kepada Mika.
"ya udah yuk" ucap Iqbaal sambil memasangkan helm Mika.
"iya" jawab Mika dan naik diatas motor Iqbaal dan meninggalkan rumah.
"kita mau kemana" tanya Iqbaal kepada Mika.
"kemana aja aku ikut kamu" ucap Mika.
" kamu kenapa nangis?" tanya Iqbaal kepada Mika.
"aku nggak nangis kok" ucap Mika dengan mengusap air mata yang menetes di pipi nya.
"kita ketaman aja yuk" ucap Iqbaal mengajak Mika untuk reflesing.
"iya" jawab Mika.
Sampai di taman Mika dan Iqbaal duduk di kursi taman Iqbaal melihat gulali kesukaan Mika dan bersidiri menghampiri tukang gulali tersebut.
"kang berapa satu?" tanya Iqbaal kepada tukang gulali itu.
"sepuluh ribu mas" ucap tukang gulali tersebut.
"beli satu ya kang" ucap Iqbaal.
"iya mas" ucap tukang gulali itu sambil memberi gulali.
"ini uang nya kang" ucap Iqbaal lalu berjalan meninggalkan tukang gulali."ini" ucap Iqbaal memberikan satu gulali kepada Mika.
"kamu tau aja kalo aku suka gulali" ucap Mika dengan menatap Iqbaal.
Iqbaal hanya diam, dia hanya membalas dengan bibir yang melebar.
Mika menyodorkan gulali itu kepada Iqbaal dan mengajak untuk makan berdua. Tapp di satu gulali terdapat bibir Mika dan Iqbaal, Mika di sebelah kanan gulali dan di sebelah kiri bibir Iqbaal.Saat-saat itu tatapan Iqbaal dan Mika bertabrakan cukup lama denyut jantung Mika sangat cepat berdetak karena situasi tersebut.
"ehmm.. Sorry!" ucap Iqbaal.
"iya aku juga minta maaf" ucap Mika tatapan mereka bertemu lagi tetapi langsung di hempas oleh Mika.
"lagi ada masalah?"tanya Iqbaal kepada Mika yang terdiam sambil menikmati gulali.
"mika?" ucal Iqbaal kembali dengan melihat Mika yang melamun dengan tatapan kosong dan Iqbaal berinisiatif melambaikan tanganbdi depan Mika.
"iya...iya sorry ada apa?" ucap Mika.
"loh lagi ada masalah?" tanya Iqbaal.
"iya tadi ada ayah ke rumah mau minta maaf ke mama tapi malah di usir sama mama padahal nian ayah baik malah di usir" kata Mika dengan mata yang memanas sesekali air keluar dari mata nya.
"iya gue ngerti kok terus ayah loh di mana sekarang?" tanya Iqbaal kepada Mika.
"gue nggak tau mungkin pulangbke rumah oma gue di bandung" ucap Mika.
"ya udah sekarang loh pulang dan jangan nangis lagi kasian mama loh coba dulu loh ngertiin situasi ini untuk sementara ya" ucap Iqbaal dan mengusap air mata di pipi Mika.
"iya aku kau pulang kasian sama mama sendirian di rumah" ucap Mika yang ingin pulang.
Mika dan Iqbaal berjalan menaiki motor dan meninggalkan taman dengan motor nya. Sebelum pulang mereka membeli makanan kesukaan Manda mama Mika yaitu spagheti di ujung jalan di arah jalan.
Sewaktu sampai di rumah Iqbaal maauk bersama Mika ke dalam rumah mereka terkejut karena melihat banyak serpihan-serpihan piring yang pecah berada di lantai dan melihat Manda di ujung meja makan sedang menangis dan memegang pisau dia ingin melukai dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
never guessed love - IDR .Iqbaal
Teen FictionApakah nanti akan sama seperti dulu setelah aku pergi meninggalkan kamu.