Ayra melangkah menuju Miara, yang sedang sibuk mengupas mangga. Tangannya seraya merapikan seragamnya dengan terburu-buru.
"Mam, abang mana sih! udah telat nih"ucap Ayra merasa gelisah. 10 menit lagi gerbang akan ditutup dan Ayra masih berada dirumah. Oh bagus sekali Ayra.
"Abang kamu kan sudah berangkat, memangnya abang gak bilang"ucap Miara kepada putrinya.
"Seriusan?"
"Iya, abang kamu buru-buru banget tuh"
"Terus ayra berangkat pake apa dong" ucap ayra dengan muka cemberutnya.
"Udah cepet cari taksi atau bus."ucap Miara lembut
"Ahh, gamau"rengek Ayra
"Ayra, sekali aja gapapa bukan, dari pada kamu terlambat"Benar juga yang dikatakan Mami nya,dari pada iya telat lebih baik ia mengikuti saran Maminya.
"Sekali Mami bilang? Abang kalau ninggalin Ayra juga, Ayra balik naik Bus Mam" memang abang yang jahat ke adiknya, ninggalin gitu aja dan mengharuskan Ayra pulan menggunakan bus.
"Yaudah gapapa kan naik bus juga, udah biasa ini"ucap Maria menyerahkan kotak makan yang berisi mangga yang sudah diiris kotak kotak kesukaan putrinya.
"Ya tapi, jangan dibiasain juga dong"Ayra menerima kotak makan pink tersebut kedalam totebag miliknya.
"Ya bilangnya sama Abang jangan sama Mami"
"Ngomong sama Abang tuh, malah bikin Ayra tambah kesel"
"Kamu ini, cepet berangkat nanti beneran telat loh" ucap lembut maria, seraya merapikan rambut putrinya.
"Iya iya , Ayra pamit mam. Assalamualaikum"tak lupa Ayra mencium tangan Maria dan mengucapkan salam.
Ayra melangkah keluar rumah dengan berjalan gontai."Waalaikum salam."jawab Miara melihat putrinya berjalan dengan enggang menuju sekolah.
😺😺😺
Ayra bersyukur ia datang kesekolah tepat waktu, walaupun ia harus berlari menerobos gerbang yang dalam hitungan detik itu akan ditutup.
Tamat riwayatnya kalau iya sampai terlambat.
Ayra memutuskan untuk kekantin terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa hausnya. Ayra butuh segelas air.
Sampai dikantin ia segera membeli es teh manis distan Bu Ida. Ayra menyeruput sisa es teh manisnya dengan cepat, ini akibat berlari menuju gerbang tadi membuatnya kehausan. Disaat ia sibuk dengan es teh nya, tanpa ia sadari Azka sudah duduk manis didepannya.
"Cowo mesum"ucap Ayra terlonjak kaget dengan kehadiran Azka yang kimi sudah ada didepannya sekarag.
"Kayaknya haus banget, mau gue bawain air gayung"menaikturunkan alisnya.
"Gue lagi gamau ngomong sama lo yah" memang benar, ia sedang tidak mood sekarang, insiden abangnya meningglkannya tadi pagi masih saja membutnya kesal dan ditambah kehadiran cowok mesum ini.
"Yaelah, sewot aja neng. Canda kali"
"Pagi pagi udah cemberut aja, kenapa?"tanya Azka
"Mending lo diem, jangan buat mood gue tambah jelek kaya muka lo itu"ucap Ayra ketus
"Mulut lo kecil kecil pedes juga kaya cabe"tutur Azka
"BERISIK"ucap Ayra kesal, lalu meninggalkan Azka yang masih dengan nyamannya duduk dihadapannya.
Azka menatap punggung cewe dengan rambut pirang itu akhirnya hilang dibalik tembok itu dengan menggeleng-gelengkan kepalanya,heran.
"Cewe kalau lagi pms mirip macan, ihh serem"gumam Azka.
➡️➡️➡️
Ayra melahap cepat ice krim rasa vanilanya. Ini adalah ice krim ketiganya. Ayra sangat menyukai ice krim rasanya ia takkan bosan. Ice krim lah yang membuat moodnya kembali baik selain sahabatnya. Mereka bertiga berada dikedai ice krim dengan sekolah, mereka menghambiskan malamnya bersama.
"Bocah, rakus banget sih lo"
"Sirik aja lo sama gue, kenapa sih" ucap Ayra tidak suka.
"Makan aja sampe blepotan, bocil"ucap Azka melihat ice krim yang belepotan disusut bibir Ayra.
"Jangan panggil gue bocah"gemas Ayra. Azka selalu saja menyamakannya dengan anak kecil padahal kan dia udah 17 tahun eh lebih tepatnya 1 bulan lagi ia genap berusia 17 tahun.
"Lo emng pantes dipanggil bocah"ledek Azka sambil menjulurkan lidahnya.
Ayra menjadi makin kesal, Ayra mencabikan bibirnya.
"Beee, ih kenapa gak bela gue. Gue gak bocah kan?"Tanya Ayra mencari pembelaan.
"Sorry sayang, tapi itu memang kenyataan"
Ayra kembali mengerucutkan bibirnya, percuma saja ia membela.Percuma
Ayra yang polos, Ayra yang ceroboh, Ayra yang kekanan kanakan. Ayra yang manja. Itu sebagian dari sosok Ayra dimata sahabatnya dan keluarganya.
"Nih, lap tuh udh kaya iler"Azka melempar tissu kearah Ayra.
"Ish, gak sopan "Ayra menjitak Azka,memungut tisu yang telah dilempar Azka kearahnya.
"Nanti gue gak ikut Berenang nih, gue anter bokap ke bandara"ucap Beliana
"Emang barengan gitu jamnya?"seraya membersihkan sisa ice krim dibibirnya denan tissu.
Beliana mengangguk.
"Yah, gak asik nih gakada mak lampir"
Ayra mendesah kecewa. Dan mengangguk ucapan Azka, memang tidak Asik jika kurang satu personil.
Personil? Wkwk
"Niatnya gue mau nyeburin lo,biar lo mati juga" bacot Azka seenaknya.
"Sembarangan kalau ngomong yee"
"Padahal otak gue udah susah sush mikir buat nyiapin ini semua, malah gagal"ucap Azka berekting seolah olah dia merasa kecewa. Dan mengerucutkan bibirnya.
"Tumben itu otak mikir"seru Beliana
"Abis kepentok dimana lo?"
"Yaelah, gatau aja kalau gue jenius"ucap Azka yang mengganggap dirinya jenius.
"Susah yah kalau ngomong sama orang yang Iq nya diatas rata rata" Ayra nyerah, dia capek meladani omong kosong Azka.
"Gue tau lo rata, gak usah diperjelas kali Ay"seru Azka
"Ha?"
Azka dan Beliana menyemburkan tawanya.
"Sumpah yah otak lo harus dicuci pake molto biar bersih, wangi"ucap Ayra sebal dengan otak mesum Azka yang tidak ada habis-habisnya meledeknya.
-pliss mah Ayra mau pingsan
gumamnya dalam hati"Lama lama kita bisa ketularan gaib kalau terus terusan sama ini genderuwo"
"Ya elah mirip kaya Park jimin bts gini masa disamain sama genderuwo"sambil menyisir rambutnya kebelkang dengan jari tangannya.
"BODO AMAT" ucap Ayra dan beliana kompak
__
Vottment ya teman teman💜
Next part➡️