Ayra bersiap-siap untuk melakukan pemanasan sebelum berlatih dance. Ayra memutuskan untuk melanjutkan keseriusannya dalam Bidang menari.
"Semangat Ayra"Teriak Azka
Ayra menengok kesumber suara, ia tahu betul suara siapa ini. Ayra melangkah menuju seorang cowok yang sedang duduk dengan santainya dikursi ruang dance."Lo ngapain disini?"
"Gue nyemangatin lo dong, kurang perhatian gimana lagi coba gue"menggoyang goyangkan botol minum yang ada ditangannya.
"Iya oke, TERIMAKASIH SEKALI atas PERHATIAN LO ITU. Tapi lo bukan anggota dance jadi lo pergi sana, jangan main main masuk aja dong"ucap Ayra penuh penekanan. Ayra gemas sekali rasanya ia ingin memakan orang sekarang juga.
"Gue gak pengan main main juga kok ay"
Ayra memutar bola matanya malas."Keluar sana, lo gaboleh masuk"usir Ayra, Azka sama sekali tidak bergeming, ia masih duduk dengan santai walaupun sudah berapa kali diperingatkan untuk keluar oleh Ayra.
"Kenapa lo larang larang gue, gue mau liat cewek cewek yang punya body sexy, lo gak termasuk ya sumpit berjalan"ucap Azka yang meledek Ayra dengan sebutan sumpit berjalan. Sambil menjulurkan lidahnya.
"Apa lo bilang!!"sungguh ia kesal sampai keubun-ubun. Untuk sekarang Ayra masih tahan dengan kelakuan Azka. Tapi untuk lain kali,tidak ada ampun.
Ayra menghembuskan nafas kasar.
Dan apa dia bilang, body sexy?otaknya memang penuh dengan hal-hal mesum.
"Azka, otak lo bisa tidak berhenti berfikiran mesum"ujar arya gemas dengan tingkah Azka ini. Saking gemasnya ia ingin sekali mencakar wajahnya itu.
"Yaampun Ay, lo tuh berisik banget. Sana lo latihan gue gabakal liat lo juga kali. Males bgt gue liat yang rata-rata" ujarnya tanpa dosa, Ayra memandang Azka dengan tajam.
Ayra mengepalkan kedua tangannya.
Sumpah Ini anak, satu hari tidak membully hidupnya bakal sengsara kali ya."Azka lo belum balik?"tanya Tasya yang tiba tiba muncul.
Ayra sedikit bergeser dan melangkah sedikit menjauh."Gue mau liat lo latihan dance makanya gue belum pulang. Boleh?"
"Ahhh serius lo. Boleh dong boleh banget"ucap tasya yang terlihat senang.
Azka memandang kearah Ayra menampilkan senyum miringnya. Ayra menatap Azka dengan tatapan tajam.
"Lo tambah cantik aja tas"goda Azka kepada Tasya.
"Tas?ffffff "Ayra menahan tawanya. Memandang sengit Azka.
"Dia pikir tas ransel maksud nya!"gumamnya sebal.
"Ah lo bisa aja,lo mau nunggu sampe selesai?" ucap Tasya malu-malu
"Engga kok bentaran doang, cuma mau mastiin aja kalau gue liat lo latihan." Ujar Azka yang terdengar menggelikan ditelinga Ayra.
"Dasar buaya"cibir Ayra
😺😺
Ayra buru-buru mengganti pakaiannya, latihan hari ini telah selesai. Latihan kali ini cukup dibilang tidak seperti biasanya, karena ada rapat mendadak yang cukup memakan banyak waktu. Alhasil mereka pulang menjelang magrib. Ayra bergegas melipat baju latihannya lalu memasukannya ke dalam tas jinjing bewarna pink miliknya.
"Girls, gue duluan ya" pamit Ayra pada anggota dance yang lain.
"Hati-hati Ay"ucap nya bersamaan.
Ayra melangkah dengan cepat, ia takut tidak ada angkot atau bus sore-sore begini. Matanya menangkap seseorang yang berdiri bersandar ditembok dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya.
Ayra memincingkan matanya, kalau yang dilihatnya memang bener Azka.