Rembulan

60 9 1
                                    

Menjadi anak yang sholeha itu ialah kewajiban

Menatap bulan yang amat terang, bagaikan lampu yang menerangi gelapnya rumah. Fisha gadis kecil ini selalu memperhatikan sang rembulan di malam hari, ya kamar Fisha di lantai atas wajar jika dia melihatnya setiap malam.

"Bulannya indah kayi",,ucap Fisha candel

"Fisha penasaran di bulan itu ada apa ya?",,ucap Fisha yang ngomong sendiri

Tanpa sepengatahuannya sudah ada laki dan perempuan yang memperhatikannya sejak tadi, Fisha mengatakan ia akan tidur tapi dua orang ini tidak percaya dengan Fisha.

"Liat tu Fisha bun",,ujar Tio menunjuk Fisha

"Iya yah, dia lucu ya",,balas Reina yang tersenyum melihat putri kecilnya sudah tumbuh dengan cepat

Fisha Aprilian, putrinya bunda, malaikat kecilnya bunda tak terasa kamu sudah lima tahun sayang, bunda harap kamu terus menjadi kebanggaan bunda anakku, malaikatku,,gumam Reina

"Kok malah lucu sih bun",, ujar Tio dengan tatapan heran

"Ayah wajar kalau Fisha tu lucu kan dia masih kecil",,ujar Reina

"Iya deh iya",,balas Tio yang tidak ingin memperpanjang masalah.

Namun dengan asiknya Fisha kembali menatap rembulan dan menghitung bintang-bintang yang menjadi temannya rembulan.

"Bintangnya ada 1,2,3,4 banyak",,ujar Fisha tertawa

Reina dan Tio pun tertawa melihat kelakuan putri kecilnya itu."Liat tu anak kamu masak abis 4, banyak",,ujar Tio melihat Reina

"Mas dia juga anak kamu",,ujar Reina menatap tajam ke arah Tio

"Ya anak kamu lah, kan kamu yang sering banggain dia",,ujar Tio lagi

"Maksud kamu apa sih mas?",,tanya Reina bingung

"Sayang kamu kan tau kan dia itu",,ucap Tio, namun sebelum menyelesaikan perkataannya Reina menutup mulut Tio dengan tangannya

"MAS",,ujar Reina

"Iya-iya mas minta maaf, mas kebablasan tadi sayang, maafin mas ya",,ucap Tio memohon kepada Reina

"Aku akan memaafkan kamu, asal kamu jangan gini lagi",,ujar Reina melihat Tio

"Insyaallah, mas tidak akan mengulanginya lagi",,ujar Tio, dan langsung memeluk istrinya itu.

Namun Fisha melihat adegan bunda dan ayahnya berpelukan langsung menutup wajahnya dengan tangannya"Ihh bunda ayah eluk-elukan",,ucap Fisha candel yang maksudnya peluk-pelukan

"Ihh sayang, ketauan dehh, sini bunda ayah peluk kamu juga",,ujar Reina mengulurkan tangannya

"Dengan sangat hati-hati Fisha merambat berjalan dan memeluk ayah dan bundanya

Reina sedih ketika melihat putrinya itu jalan merambat dengan dinding, dokter mengatakan jika ada kelainan di kaki Fisha, dan membuat Fisha akan berjalan merambat dan menggunakan tongkat sebagai alat bantunya.

Malaikat Ayah IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang