Jika aku diberikan kesempatan izinkan aku memperbaiki semuanya.
Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, itu artinya jam dimana orang akan melakukan aktivitasnya seperti biasanya, dari mulai nol sampai seterusnya.
Tampak Pira keliatan senang dengan liburan kali ini, sungguh ia takjub ketika melihat kota yang ia kunjungi nanti"Ihh aku udah gak sabar",,batin Pira
"Pira kok udah siap-siap sayang?",,tanya Tio
"Iya dong yah, soalnya ini tuh kota jogya yah, uhh pasti seru banget",,ujar Pira dengan eksperesi lebaynya
"Iya-iya bentar lagi kita jalan ni selow aja ya",,ujar Tio dengan memeluk putrinya itu.
Bulanku tak bersinar lagi seperti biasanya, disisi lain seorang anak yang tengah menggalungkan tas dipundaknya dengan melihat air hujan rintik-rintik dibalik jendela
"Ya allah, semoga aja ayah, bunda sama kakak-kakak Fica senang disana",,ujar Fisha dengan senyum manisnya.Namun disisi lain ada seorang yang telah mendengarkan apa yang dikatakan Fisha, ia langsung meneteskan air matanya dengan sesegukan yang cukup kuat, membuat Fisha menoleh arah sumber tersebut
"Kakak kenapa anngis",,ujar Fisha dengan menghapus air mata kakaknya itu"Kakak gak nangis kok, tadi abis kelilipan mata kakak ni dek",,ujarnya dengan langsung menghapus air matanya
"Cini kak bial Fica embus, bial kakak sembuh",,ujar Fisha dengan senyumannya itu
"Makasih ya",,ujarnya dengan memeluk Fisha erat.
Hujan masih terdengar dengan rintik-rintiknya, tak membuat keluarga ini berlalu untuk melanjutkan liburan ini.
Sementara itu Reina langsung menjemput anak-anaknya yang berada diruang tv bersama
"Ehh ayo sayang, ayah udah nunggu tuh",,ujar Reina"Bentar bun, nanggung ni",,ujar Putra sambil memainkan gamenya itu
"Ehh gak boleh gitu, cepetan dong",,ujar Reina kesal
"Iya-iya bundaku sayang, cintaku",,ujar Putra dengan senyuman jahilnya.
Ketika mereka menuju mobil, terlihat Reina memperhatikan raut wajah Fisha yang sangat murung dengan mengngalungkan tasnya dipundaknya, Reina pun langsung mendekatinya dan berjongkok supaya setara dengan anaknya itu"Anak bunda",,ujar Reina dengan memegang tangan Fisha
Fisha pun hanya mampu terdiam dan tunduk ketika bundanya memanggilnya dengan sebutan itu.
"Kok diem aja nak",,ujar Reina yang ingin menangis
"Gak kok bunda",,ujar Fisha tersenyum
"Nanti mau oleh-oleh apa sayang?",,tanya Reina
"Gak mau apa-apa bunda",,jawab Fisha
Reina yang mendengar jawaban dari anaknya itu sangat takjub, ia sanggup mengatakan hal itu"Kok gak mau apa-apa sayang, kenapa?",,tanya Reina lagi
"Gak apa-apa bunda, Fica gak mau apa-apa kok",,jawab Fisha
Reina pun tak kuat lagi dengan semua ini, ia langsung memeluk putrinya itu dengan menangis dipelukannya itu dan berkata"Maafin bunda nak",,ujarnya
"Gak kok bunda, bunda gak salah, kata bu gulu juga apa yang dikatakan sama orang tua itu perintah jadi harus dilaksanain",,ujar Fisha dengan senyuamnnya
"Fisha gak marah sayang?",,tanya Reina lagi
"Gak bunda, kalau Fica marah nanti Fica dulhaka sama Allah",,jawab Fisha lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Ayah Ibu
ДуховныеIni bukan kisah percintaan melainkan kisah kasih sayang Ataupun bukan perjodohan melainkan pengorbanan Pengorbanan yang seperti apa? "Malaikat Ayah Ibu, ni ada yang lagi kangen sama kamu",,ucap seseorang. Liat dan baca kisahnya. Kisah yang mengajar...