Kelahiran

102 9 0
                                    

Taaruf(perkenalan), membuatmu lebih terjaga

Cuaca panas menyelimuti desa Citra Hijau, begitu banyak para manusia yang enggan untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.

Tepat di arah selatan terdapat sebuah rumah mewah yang amat kokoh, begitu banyak taman-taman yang tersusun rapi di dalam perkarangan rumah itu.

"Anak ini imut sekali yah",,ujar Reina kepada Tio

"Iya, ia sangat anggun, kira-kira mau dikasi nama siapa",,ujar Reina

"Fisha aprilian",,ujar Tio

"Nama yang bagus",,ujar Reina senang

Kelahiran anak dari pasangan ini membuat keluarga terasa lengkap, dan harmonis, apalagi Fisha aprilian ia memiliki kakak-kakak yang cantik dan tangguh

"Assalamualaikum",,ujar Pira

"Waalaikumussalam",,ujar Reina dan Tio kompak

"Ihh adek, lucu kali sih, milip ciapa sihh",,ujar Pira meniru suara anak kecil

"Bun yah, nanti Temen Pira mau kesini, biasa mau main-main",,ujar Pira santai

"Laki-lakinya ada gak tuh?",,tanya Tio khawatir

"Ada lah yah, masak gak ada sih",,ujar Pira cuek

"Yaudah tapi ingat jangan kelewat batas",,ujar Tio memberi peringatan kepada anaknya itu

"Siap bos",,ujar Pira berdiri meniru tentara yang sedang hormat

🌸🌸🌸

Perbincangan terjadi antara Pira dan teman-temannya itu, ia terlihat senang, apalagi dengan teman si laki-lakinya itu.

"Iyanya?",,ujar Pira tertawa

"Iya pir, kamu mau gak?",,ujar salah satu teman Pira

"E-ehh, nanti aku pikirin lagi yah, aku takut sama Ayah ku",,ujar Pira menunduk

"Hari Gini masih takut Pir, percaya dehh, lagian kamu kan gak di culik sih",,ujar temannya dengan perkataan yang songong

"Kalian gak boleh gitu, apa kalian selama ini kayak gitu sama orang tua kalian",,ujar Pira mengingatkan

Terlihat mereka hanya menunduk dan ketakutan saat Pira mengatakan hal itu, jangan sekali-sekali kalian mengatakan hal yang perkataan yang buruk, sekali tergores sedikit saja sudah payah sembuhnya.

"Iya deh iya kami minta maaf deh, biasa guys ngomong sama orang yang sholeha ni payah",,ujar salah satu teman Pira

"Amin",,ujar Pira tersenyum kepada temannya

"Kamu aneh ya Pir, kok gak marah sih",,ujar Bianka

"Loh kalian doakan aku menjadi sholeha, apa salahnya aku aminkan",,balas Pira


Orang islam sekarang aneh, masak dibilang sholeh, sholeha. Kan itu emang harus, jadi kamu bukan orang islam gitu.

Ketika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh dan sholeha insyaallah kamu akan seperti dia, dan akan mengikuti perintahnya yang diperintahkan olehnya.

"Nak ayo cepat, bentar lagi adzan",,ujar Reina kepada anak-anaknya

"Iya bunda",,jawab Pira, Ratih, dan Putra serempak.

Sholat pun terlaksana dengan sangat adem dan indah, bagaimana bisa indah? Jawabannya gampang karna memiliki yang ingin kamu inginkan itu suatu impian

"Jangan lupa kita ngaji dulu ya sayang",,ujar Tio kepada anak-anaknya itu

"Iya yah insyaallah, itu mah pasti selalu",,ujar Putra

"Bun, Fisha mana?",,tanya Ratih

"Lagi sama mbok Mimin sayang",,balas Reina

Ratih pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.

Ya allah jika engkau izinkan persatukan kami jika kami di surgamu ya allah.

Oweh-oweh-owehh, suara tangisan Fisha yang terdengar kuat sehingga Reina Tio dan kakak-kakaknya langsung melihatnya

"Cup-cup sayang anak bunda",,ujar Reina menimang Fisha

"Ihh adek kakak lucu banget sih, pipinya chuby banget",,ujar Pira lebay

"Iss lebay banget sih Pir",,ujar Putra cuek

"Setidaknya aku lebay sama keluarga aku DOANG",,balas pira sambil menekan kata-kata doang

"Jadi maksud kamu, ha?",,ujar Putra dengan teriakannya

Teriakan Putra membuat adek kecilnya itu menangis dengan sekencang-kencangnya.

"Udah-udah, Putra kan kamu anak tertua jadi harus ngalah ya sayang",,ujar Reina dengan memegang pundak Putra

"Pira duluan bunda",,balas Putra

"kamu tuh",,ujar Pira

"Ihh kamu",,balas Putra

"Ya allah udah cukup, kalian mau liat Fisha nangis lagi",,ujar Tio

"Iya yah maaf",,ujar Putra dan Pira kompak

"Jangan diulangi lagi, gak malu sama Ratih, dia diem aja itu",,ujar Tio melihat Ratih anak ketiganya itu.

Ratih pun hanya tersenyum dan tersipu malu, ia memang seperti itu pendiam, dan bicara jika itu penting saja.

Terimakasih ya allah kau kirimkan keluarga yang seperti ini

"Bun",,panggil Tio

"Iya yah",,jawab Reina

"Apa bunda senang sekarang?",,tanya Tio

"Iya yah, makasih ya",,ujar Reina memeluk Tio

"Iya sayang, apapun akan ku lakukan untukmu",,ujar Tio sambil mengecup Reina.

Malam semakin larut tersisa lampu tidur yang menemani kediaman keluarga ini, dan terasa sunyi karna tidak orang yang lewat sama sekali.

"Anak bunda tidur ya sayang",,ujar Reina mengecup Fisha

"Mimpi indah sayang",,ujar Reina sekali lagi

Selamat malam putriku Fisha Aprilian

Assalamualaikum aku Update lagi ni, masih awal-awal jadi masih gini belum masuk inti, jadi ikutin aja kisahnya

Jangan lupa vote dan comment ya, jangan lupa baca Halal bersamamu juga ya guys

Salam dari:@feizypfl

Selamat membaca, aku sudahi asslamualaikum

Malaikat Ayah IbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang