Part 9

13 0 0
                                    

Oke, setelah itu kita berangkat. Awalnya aku bingung juga berangkatnya sama siapa. Akhirnya, takdir mempertemukan aku dan Laili. Setelah semuanya siap, kita pun berangkat.

Laili memacu motornya dg kecepatan tinggi soalnya dia bilang kalo gk gitu bakalan ngantuk. But it's okay, aku udah biasa naik bus ugal-ugalan. Saking biasanya sampe-sampe kalo aku naik bus dg kecepatan rata-rata berasa bus itu abnormal.

Sepanjang perjalanan, aku merasa diriku melayang-layang di hempas angin. Jujur saja, untuk perjalanan jauh aku hanya merasa aman kalo dibonceng kakakku soalnya tiap radius beberapa meter dia selalu ngecek aku masih ada di belakangnya apa gk. Kalo gk gitu, kalo misal dia ngebut aku pasti dipegangin terus. Ya, mungkin dia tahu karena massa tubuhku yg tak seberapa ini membuatku mudah sekali diterpa angin.

Sepanjang perjalanan mataku dimanjakan dg cantiknya panorama alam berupa air yg mengalir. Di tengah perjalanan, kita berhenti sejenak untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim di tengah hari. Setelah shalat, kita istirahat sejenak. Saat itu, aku duduk berdekatan dg seseorang yg dikirim Allah untukku yaitu Vitz.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan hingga sampailah kita di rumah pak Yadi yg terletak di Desa Dinoyo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Yup, disitulah lokasi KKN kita. Kami disambut hangat oleh pak Yadi dan istrinya.

Setelah penyambutan dari pak Yadi, kita pun mulai menurunkan barang-barang dan menatanya di kontrakan. Selepas itu, karena jadwal memasak belum dimulai jadi kita makan bareng di sebuah warung berwarna hijau. Setelah makan selesai, kita pun langsung kembali ke kontrakan. Oh iya, kita dapat bonus 2 bungkus es degan dari warung tadi. Ya, mungkin karena kita berbanyak.

Di kontrakan, kita mulai menata barang-barang yg masih berantakan. Setelah itu, kita istirahat sejenak. Selapas Maghrib ada sebagian anak yg ke rumah pak Kades untuk ngasih kabar kalo kita udah dateng. Aku yg saat itu gk ikut, coba jalan-jalan keluar kontrakan bersama Vitz dan Rizka (tuh kan bener feelingku 😌). Kita pun duduk-duduk di pos kamling deket kontrakan hingga waktu makan malam tiba.

Setelah semuanya lengkap, kita pun dinner together. Saat itu, kita dimasakin sama istrinya pak Yadi. Udah tuh, kita makan bareng sambil bercanda-canda gitu. Ketika itu, jadwalku dg Emen nyuci piring. Jadi, setelah makan selesai kita pun nyuci piring di belakang sambil ngobrol-ngobrol. Hal itu sangat bertolak belakang dg anggapan anak-anak yg mengatakan bahwa aku dan Emen bakal diem-dieman. They don't know me so well, i guess 😌 (not yet) ;)

Dinoyo punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang