#SMA Garuda

122 24 13
                                    

Maura Anastasya Rendyka cwe cantik bertubuh mungil blasteran indo-london ini memiliki sifat yang aneh dan tidak bisa di tebak.
Dia anak dari CEO terbesar dan pemilik butik yang paling terkenal di Indonesia.

Di pagi yang cerah ini dengan cuaca yang sedikit cerah matahari yang mulai tersenyum memancarkan cahaya nya hingga masuk kedalam cela jendela yang tertutupi oleh gorden dann menggangu tidurku yang nyenyak ini .

Dan wanita paruh baya itu membuka gorden dan membangun kan Maura ya itu bunda Maura .

" Sayang bangun udah pagi ,cepet mandi abis itu turun kebawah" Perintah Sarah bunda Maura dengan sabar membangun kan Maura .

"Iyah bun bentar lima menit lagi ya bun" bujuk Maura dengan puppy eyes nya .
" Gak ada lima menit lagi!pokoknya bunda gak mau tau Maura harus bangun ! Mandi ,abis itu sekolah kasian tuh Abang kamu udah siap dan dari tadi nungguin kamu di bawah " ujar bunda dengan kesal

" Aaaapaaahhh Abang udah nungguin Maura dari tadi! " Jawab Maura dengan teriakan yang menggema di ruangan.

Mendengar suara teriakan Maura , marfel langsung panik dan menaiki lantai dua yang dimana disitu ada kamar milik Maura adik nya .

"Aduh Maura kamu ini kenapa sih pagi-pagi begini udah teriak-teriak bikin Abang panik aja!"ujar Marfel_kakak Maura
" Ishh lagian Abang pagi pagi gini udah siap aja kan jarang jarang bang? "tanya Maura
"Ya iyalah Abang udah siap kan ini hari pertama kamu masuk sekolah Ra " jawab marfel
"Ya tapikan bang gak harus sepagi ini kali bang! ,Ura Masi ngantuk bang!" Maura dengan wajah kesal nya .

Di pertengahan pertengkaran ini bunda menghentikan pertengkaran antara kakak beradik ini

"MARFEL MAURA!! Sudah!kalian ini ya bertengkar melulu!, Maura cepet kamu mandi! dan kamu Marfel turun kebawah! "Geram bunda karena pertengkaran kedua anak nya itu

"Iya , Bunda " jawab Maura dan marfel serempak

Maura pun menuju kamar mandinya dan meninggal kan kedua orang yg masih berdiri di kamar nya itu .
Marfel yang menuruni tangga langkah nya terhenti ketika melihat Abang nya yang baru pulang dari London .

"Abanggg " ucap Marfel dengan nada manja nya kepada Refan
"Iya fel ada apa?"jawab Refan dengan wajah yang sedikit lelah karena perjalanan yang jauh
"Abang kok pulang gak bilang sama fel sih bang!" tanya marfel dengan wajah yang sedikit kesal

Maura yang sudah siap untuk berangkat , tiba tiba mendengar suara berisik di bawah dan turun untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Ihh jyjyk tau bang fel! , Awas kalo bicara nya manja kaya gitu lagi ke bang efan ura kasi tai ayam mulut nya! '' jawab Maura yang sedang menuruni tangga

"Huh,dasar Ade bangsat lo! iya Abang gk bicara kya gtu lagi! , Puas!" kata Marfel yang kesal karena ancaman Maura tidak pernah bohong .

" Haha, uncchhhh ura syang Abang fel" ujar Maura sambil menahan kekehan nya dan memeluk marfel

"Ehem , yang di sini di lupain " ucap bang Refan sambil terkekeh kecil

"Hehe, sayang bang Refan juga " ucap Maura sambil tersenyum manis melepas pelukan nya kepada Marfel dan beralih memeluk refan

Maura menghampiri meja makan yang sudah di duduki oleh bunda, ayah dan Abang nya keadaan di ruang makan hening tidak ada yang membuka pembicaraan yang ada hanya suara sendok dan piring yang sedang beradu, keadaan hening sangat hening sekali karena fokus terhadap makanan nya masing-masing .

Girl With A Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang