"Cinta merupakan sesuatu yang indah, ia laksana sebuah lukisan di awan cerah membongkar ufuk senja"
" Love isn't something you find, love is something that's finds you "
💕💕
Rumah mewah itu sangat ramai, banyak orang berdatangan. Alunan musik lembut terdengar sayup-sayup. Canda dan tawa mengisi ruangan yang dihias cantik. Sejumlah buket bunga nampak menumpuk di satu sisi berbaur dengan kado-kado cantik. Seorang wanita berusia di atas 50 tahunan terlihat sangat bahagia. Sesekali menyeka matanya menahan haru ketika bergantian para tamu mengucapkan selamat ulang tahun padanya. "Selamat ulang tahun Mama," seorang lelaki tampan mendekat dan mengecup keningnya. Perempuan yang dipanggil Mama itu membalas dengan pelukan hangat. Tak lama datang seorang lelaki berwajah bijak. Lelaki itu juga mengucapkan ucapan yang sama.
"Rei, mana pasanganmu?" tanya lelaki itu.
Pria tampan berkemeja putih itu menyugar rambutnya sambil meringis. "Dengar, Papa ngga mau lihat kamu berganti-ganti pasangan lagi, tentukan pilihan. Cukup satu untuk selamanya. Jika kamu sudah menemukan segera bilang ke Papa."
"Rei masih nyari Pa,"
"Rei, kamu mau yang seperti apa?. Apa perlu Mama carikan?"
"Eum, ngga perlu Ma, Rei bisa cari sendiri."
"Sudah banyak perempuan yang kamu kenalin ke Mama, yang mana yang kamu seriusin, Nak?"
"Nanti, ada saatnya."
"Satu lagi, Papa mau kamu sudah bertanggung jawab penuh dengan bisnis Papa, perusahaan kita. Cukup sudah jangan lagi menghambur-hamburkan uang. Jangan lagi pergi ke club!, jika kamu ingin mendapatkan perusahaan ini. Jika masih seperti itu, jangan harap kamu dapat apa yang kamu inginkan." panjang lebar Pak Wiguna memberi wejangan pada Rei. Sekilas wajahnya berubah menjadi murung di tengah bahagia para tamu.
Reinaldo Narendra, lelaki tampan putra dari pemilik travel terkemuka dan pemilik perusahaan transportasi. Rei sendiri baru empat bulan lulus kuliah di Australia. Reinaldo anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya laki-laki dipercaya memimpin anak cabang perusahaan di luar kota. Rivaldo Narendra nama sang kakak. Jika Reinaldo suka hura-hura tidak demikian dengan sang kakak. Rivaldo kalem dan sangat bertanggung jawab. Itu sebabnya Pak Wiguna langsung mempercayainya untuk memimpin anak cabang perusahaannya.
Rivaldo sendiri sudah berumah tangga, dia tinggal di luar kota. Sedang Reinaldo masih senang "bermain-main" sehingga tak jarang Aldo (panggilan Rivaldo) memarahi adiknya.
Meski beberapa kolega Pak Wiguna sering mengajukan putrinya untuk pendamping Rei, namun lelaki bijak itu menolak halus. Nampaknya Pak Wiguna masih belum mendapatkan pasangan yang cocok untuk anak bungsunya itu.
Suasana pesta semakin meriah. Semua tamu tampak menikmati. "Ma, Rei mau__"
"Mau clubbing lagi?"
"Eeh, ngga Ma. Mau ke rumah Sony,"
"Rei, Mama hari ini sedang berulang tahun, kamu mau pergi?" Aldo tiba-tiba muncul di sampingnya.
"Rei ada janji sama Sony,"
"Telepon dia, suruh dia datang ke sini. Biar sekalian ikut pesta," perintah Aldo.
Rei mendegus kesal menatap Aldo.
Sementara yang ditatap tersenyum kecil.Ponsel Rei berdering . Dia menjauh dari keramaian untuk menerima.
"Hai Rei, aku tunggu di tempat biasa ya. Kamu janji kan malam ini kita ketemuan." Terdengar suara dari seberang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening hati Adinda. (End) Sebagian Sudah Dihapus
RomansaAdinda Ameera, gadis sederhana yang hidup bersama dengan Kakek dan Neneknya. Sejak kecil dua sudah Yatim Piatu. Dia bekerja sebagai pelayan di sebuah toko kue. Sedangkan Neneknya adalah pelayan di sebuah keluarga Kaya. Peristiwa tak terduga membuat...