🐢Deva 6🐢

14 2 0
                                    

¤ Bagian Enam ¤

Aku ingin mencintaimu setiap waktu dan menyayangimu sepenuh hatiku

Sava memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut. Karena ia berpikir bisa saja itu nomor anak kelas nya atau keluarganya.

"Hallo"ucap sava. Namun belum terdengar suara dari sebrang sana. 'Hening'.
Orang tersebut Masih belum bersuara hingga beberapa menit kemudian mulai ada suara sahutan.

"Haii ... malem" akhirnya orang itu bersuara juga walau dengan nada yang terdengar lirih namun sava masih bisa memdengarkannya.

"Ini siapa ya?" Tanya sava karena tidak mengenal suara tersebut. 'Suara cowok' batinnya.

"Tebak dong gue siapa ... masa udah lupa sama suara gue". Ucap suara disebrang sana.

"Beneran gue gak tau ini suara siapa" jawab sava dengan antusias. penasaran siapa yang menelponnya ini. Ia merasa belum pernah memberi nomor nya kepada anak kelas nya. Kecuali lira dan fira.

"Ini gue dean baru aja tadi ngobrol cukup lama dan sekarang lo udah lupa sama suara gue". Sahut dean dengan nada sedikit merajuk.

"Oh dean, sorry abis suara lo gak mirip sama suara asli lo". Ucap sava sambil tertawa.

"Hah ... beda sama yang aslinya?! Kok bisa beda gitu. Sama aja kok ".
Jawab dean sambil mengambil sebuah guling yang ada di sampingnya untuk ia peluk.

Sama dengan apa yang sedang sava lakukan, yaitu memeluk boneka pemberian teman kecilnya.

"Hehehe ... yaudah lah abaikan. Entar lo malah bilang gue gaje". Ucap sava sambil memakan makanan ringan yang ia beli saat dikantin tadi siang.

"Hmmm ... yaudah kenapa lo masih ketawa-ketawa gitu?".
Dean melihat langit-langit yang ada di kamarnya sembari membayangkan senyuman sava tadi siang.

"Emang kenapa kalo gue masih ketawa?"
Dean menjawab"ya gak kenapa-kenala sih. Lanjutin aja ketawa nya.

"Omong-omong kok lo punya nomor gue dapet dari mana?"tanya sava.

"Kepo lo. gak penting gue dapet nomor lo dari mana. Sekarang Yang terpenting gue bisa denger suara lo. Kata dean.

"Tapi gue penasaran lo dapet nomor gue darimana". Ucap sava lagi.
Dan itu yang membuat dean ingin sekali berlama-lama berbicara dengan sava.
suara sava bisa mengiburnya.

"Gue lagi pengen nyanyi nih. Lo mau denger gak?". Tanya dean dan ia turun dari kasur king size nya lalu mengambil gitar kesayangannya yang berwarna coklat tua bermerek 'YAMAHA'.

Sava pun menjawab"boleh deh ... gue lagi santai-santai juga. Jadinya gak ada kerjaan, bete pula".

"Yaudah gue nyanyi lo dengerin ya" seru dean dan mulai bernyanyi dengan diiringi gitarnya.

Sava dengan diam nya mendengarkan dean bernyanyi dengan membawakan lagu favorite nya yaitu ~Karna Su Sayang~ Ft. DIAN SAROWEA.

Dean pun sudah mencapai puncak akhir dari lagu yang ia nyanyikan dengan gitar sebagai pelengkap.

Sava tersenyum merasa kagum dengan suara dean yang membuat dirinya tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Lo tau lagu yang gue nyanyiin tadi kan?" Tanya dean.

"Tau lah ... gue juga suka sama lagu itu." Lagu yang dean nyanyikan memang sekarang sedang viral di kalangan remaja.
"Suara lo bagus juga"puji sava membuat dean salah tingah.

Beruntung saja sava memujinya tidak secara langsung saat bertemu. Kalau tidak dean pasti sudah malu hanya karena pujian sava.

"Emang suara gue bagus."Ucap dean untuk menutupi rasa malunya dengan sikap nya yang terlalu percaya diri.
"Lain kali lo bisa kan duet bareng gue?"sambung dean lagi.

"Hah?" Sava terkejut dengan ucapan dean.

"Iya duet bareng gue, nyanyi bareng. Kenapa? Lo gak mau ya" tanya dean.

"Suara gue jelek gini. Kok lo ngajak gue duet gitu."

                            🐢🐢🐢

Deva Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang