04. Sebuah Rahasia

24 2 0
                                    

Hai gengs.. gimana chapter sebelumnya? Kalo masih ada yang kurang tolong dikritik ya.. baik/buruk saya terima:)..
.
.
Sebelum lanjut, saya mau ngasih info.. di chapter sebelumnya kan masih Nando POV.. dan sekarang lanjut lagi yaa.. soalnya kalo tulisannya On itu ttp masih dibaca sesuai pemikiran dari sang main character dan kalo udah off.. itu udah ganti gaya penulisan jadi gaya penulisan author/author POV.. oke!!
*POV kali ini sedikit sopan gengs*

Selamat Membaca..

~Sekolah 12:08 wib~

Ku langkahkan kakiku melewati gerbang sekolah.. pandangan ku masih setia mengarah ke arah depan.. tatapanku sama seperti emosiku yang bercampur aduk antara senang, sedih dan marah.. tak bisa ku pungkiri, sekarang aku kembali dengan nasibku yang dulu.. dimana tak ada seorang pun yang dapat memperhatikan ku..

Aku tak peduli, yang penting sekarang aku tetap hidup sesuai dengan jalan yang ku ambil baik atau buruknya..

...

Saat ku langkahkan kaki, aku melihat seorang yang berdiri mematung memperhatikan ruangan yang menurutku tidak penting..

Dan ku perhatikan lebih jelas, ternyata dia seorang wanita..

Rambutnya yang panjang dan lurus terurai dengan sedikit sentuhan angin yang membuat rambutnya menari lembut..

Seketika langkah ku terhenti tepat 3 langkah dibelakang gadis itu.. kuperhatikan punggunya..

Dia memang pendek, namun tak terlalu pendek..

Entah apa yang membuatnya tertarik dan ingin memasuki ruangan itu..

Saat ia baru saja melangkah masuk.. ku cegah langkahnya dengan satu kalimat yang keluar dari mulutku..

"Hei.. ngapain Lo disini?" Tanyaku sedikit menaikkan alisku.

Dia pun nampak tersentak kaget mendengar suaraku, dan dia memalingkan wajahnya..

Sekarang tatapanku dan dia bertemu..
Mulutnya sedikit terbuka menandakan ekspresi kaget yang berlebih menurutku..

"Ahh.. a-anuu.. i-ituu..a-akuu" katanya gelagapan.

Aku sedikit tersenyum kecil melihat tingkahnya yang pemalu seperti itu.. rasanya tak ada seorang pun yang malu jika berhadapan denganku, tapi gadis ini berbeda..

"Lo Taukan ini ruangan BK, ngapain liat-liat?" Balasku.

"Hmm.. a-anu, a-aku tadi lewat trus liat ka-kalo p-pintu BK nggak kekunci.. ja-jadi.. a-aku cuma mau tutup pintu.." balasnya dengan tingkah yang seperti tadi.

"Ohh, kalo gitu biar gw aja yang nutup.. Lo pergi aja.." kataku lagi dengan ekspresi nampak jutek.

"Hmm.."balasnya sambil mengangguk pelan dan pergi.

Aku pun meraih ganggang pintu dan menutup pintu ruang BK.. entah apa yang kupikirkan sehingga kata itu terucap begitu saja..

"Ohh yaa.. siapa namamu?" Kataku.

Sepertinya dia mendengar ku.. dan pandangan nya berpaling ke arah ku.. walaupun aku tak memandang nya..

"H-hana.. panggil saja h-hana.." balasnya

Kasih dan Cinta [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang