Part 2

1K 100 12
                                    

" Lesty... Eh, maksud gue cabe rawit ngapain loe ke sini." ujar Rizki ketika mengetahui siapa orang yang berada di belakang.

" apa!!! Loe bilang gue cabe rawit. Sudah cantik begini, ke salon tiap hari. Dadanan gue oke. Gak kampungan, gak norak. Loe bilang gue cabe rawit. Hello... Mata loe di taruh di mana sih. Gak pernah lihat ada bidadari secantik ini. Turun dari langit langsung.... "

Belum sempat Lesty meneruskan kata-katanya. Rizki langsung berdiri dan menempelkan jari telunjuknya di bibir Lesty." stop... Loe pikir ini terowongan apa. Ngomong gak pake rambu-rambu. Loe gak nyadar banyak yang liatin loe. " ujar Rizki. Karena Lesty bicaranya setengah berteriak dan cepat.

" ups... Sorry... Hehehe. " kata Lesty, ketika ia menyadari situasi di sana.

" percuma loe cantik kalau oon masih di pelihara. " ujar Rizki cuek.

" apa loe bilang!! " Lesty langsung memukul lengan Rizki.

" apaan sih loe. Untung ya gue gak pacaran sama loe. Coba kalau gue pacaran sama loe. Dunia gue bisa kiamat. " kata Rizki.

" masih mending gue kali, daripada pacar loe itu. Gue heran ya... Loe, kok bisa pacaran sama dia. Penampilannya gak banget begitu. Loe itu cowok populer di sekolah ini. Mending cari cewek yang cantikan dikit. " ujar Lesty.

Rizki menatap Lesty." gue yang pacaran. Kenapa loe yang repot. Dasar cewek Aneh. " ujar Rizki. Lalu ia pergi meninggalkan cewek itu.

" loh, kok pergi. Gue bukan cewek aneh kali. " kata Lesty sambil berteriak. " ngapain juga gue mikirin dia. Gak penting banget. Teman-teman gue mana ya... Yah, gue di tinggal lagi. Kurang ajar banget sih kalian. Awas ya. " sambung Lesty. Ketika menyadari teman-temannya sudah tidak ada lagi di sana. Ia langsung pergi mencari dua temannya itu.

**

Putri membawa dua piring nasi goreng. Menyadari Rizki tidak ada lagi di meja yang tadi. Ia langsung menyebarkan pandangannya ke seluruh kantin itu. Cowok itu benar-benar menghilang. Tidak ada lagi di sana. " kak iki mana. Kok gak ada." gumam Putri.

" Putri... Wah, ada nasi goreng. Pasti buat gue yah... " seorang cewek langsung merebut satu piring nasi goreng yang ada di tangan Putri.

" selfi, itu untuk kak iki. " ujar Putri. Ia kembali merebut nasi goreng itu dari tangan Selfi.

" pelit banget sih loe. Kak iki nya mana? " tanya Selfi.

" tadi sih ada. Tapi, kok sekarang gak ada ya. " Putri terlihat bingung.

" ya udah. Berarti nasi goreng ini milik gue." Selfi kembali merebut nasi goreng itu dan langsung duduk di kursi salah satu meja dekat mereka. " mput, ngapain lagi sih nungguin kak iki. Mungkin dia sudah kenyang kali. Duduk aja sini. Sebentar lagi bel berbunyi . Nanti penyakit loe kambuh lagi loh, kalau loe telat makan. Gak usah di pikirin. Cepat sini duduk." kata Selfi. Ia menarikkan kursi yang ada di sampingnya untuk Putri.

" ya udah deh. " Putri langsung duduk di samping Selfi. Mereka berdua menyantap nasi goreng itu. Baru juga beberapa suapan yang mereka makan. Bel tanda masuk kelas sudah berbunyi. Selfi terlihat kesal karena nasi goreng nya masih banyak tersisa.

" tuh kan udah bunyi aja itu bel. " kata Selfi dengan wajah kesal.

" nanti aku buatin yang baru. Kita masuk kelas aja yuk. " Putri menarik tangan Selfi. Dua cewek itu langsung berlari menuju kelas mereka yang berada di lantai dua.

Semua siswa/siswi sudah kembali ke kelasnya masing-masing. Pelajaran di mulai kembali.

" selamat siang anak-anak..." pak Gilang memasuki kelas Putri.

I Love You BooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang